Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2

ADVERTISEMENT
Badan Pusat Statistik (BPS) baru saja mengeluarkan data mengenai perkembangan sektor pariwisata Indonesia. Lebih spesifiknya, lembaga pemerintahan nonkementerian itu menjelaskan kemajuan pariwisata khususnya bulan April 2019.
ADVERTISEMENT
Dari data yang diterima kumparan, BPS menyebutkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) mulai Januari hingga April 2019 mencapai 5,12 juta kunjungan. Adapun jumlah ini naik sebesar 3,22 persen bila dibandingkan dengan kunjungan wisman pada periode yang sama di tahun 2018 yakni 4,96 juta kunjungan.
Sementara untuk jumlah kunjungan wisman ke Indonesia pada April 2019 mengalami kenaikan sebesar 0,11 persen dibanding jumlah kunjungan pada April 2018, yakni sebanyak 1,30 juta wisman yang didominasi dari wilayah ASEAN dan jumlahnya naik 13,28 persen bila dibanding April 2018.
Sedangkan bila ditilik menurut kebangsaaan, kunjungan wisman paling banyak berasal dari Malaysia sebanyak 256,3 ribu kunjungan atau 19,66 persen, disusul China sebesar 171,6 ribu kunjungan setara dengan 13,16 persen. Diikuti Singapura 150,0 ribu kunjungan atau 11,50 persen dan Timor Leste 106,2 ribu kunjungan setara dengan 8,15 persen.
Bila dihitung secara kumulatif mulai Januari hingga April 2019 dan dibandingkan dengan periode yang sama dengan tahun sebelumnya, wisman yang datang dari wilayah ASEAN memiliki persentase kenaikan paling tinggi, yaitu sebesar 16,77 persen. Sedangkan wilayah Timur Tengah mengalami penurunan paling besar yakni 13,22 persen.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, pihak BPS juga menghitung jumlah wisman yang berkunjung berdasarkan jalur masuknya ke Indonesia, yakni melalui udara, laut dan darat pada April 2019.
Hasilnya mengeluarkan, turis yang masuk via udara sebanyak 773,88 ribu kunjungan, laut sebesar 344,88 ribu kunjungan dan darat sebanyak 185,05 ribu kunjungan. Jumlahnya mengalami penurunan sebesar 8,82 persen bila dibandingkan dengan April 2018.
Penurunan tersebut terjadi di tujuh pintu masuk udara dengan persentase penurunan tertinggi di Bandara Internasional Lombok, Nusa Tenggara Barat yang mencapai 51,42 persen, diikuti Bandara Juanda, Jawa Timur 29,10 persen dan Bandara Ahmad Yani, Jawa Tengah 26,08 persen.
Sementara, kenaikan jumlah kunjungan wisman terjadi di delapan pintu masuk udara dan yang terbesar terjadi di Bandara Sultan Badarudin II, Sumatera Selatan sebesar 65,51 persen.
ADVERTISEMENT
Kemudian untuk wisman yang datang melalui pintu masuk laut pada April 2019 mengalami kenaikan sebesar 45,62 persen bila dibanding April 2018, yaitu dari 236,83 ribu kunjungan menjadi 344,88 ribu kunjungan.
Adapun kenaikan terjadi di Pelabuhan Tanjung Emas, Jawa Tengah sebesar 132,27 persen dan penurunan hanya terjadi di Pelabuhan Tanjung Benoa, Bali sebesar 73,66 persen.
Selain itu, wisman yang berkunjung melalui pintu masuk darat pada April 2019 mengalami penurunan sebesar 14,63 persen dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya, yaitu dari 216,75 ribu kunjungan menjadi 185,05 ribu kunjungan.
Penurunan terjadi di pintu masuk Jayapura, Papua sebesar 55,81 persen, sedangkan kenaikan terjadi di empat pintu masuk dengan kenaikan tertinggi tercatat di pintu masuk Atambua, Nusa Tenggara Timur sebesar 72,64 persen.
ADVERTISEMENT
Kemudian untuk Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel klasifikasi bintang di Indonesia pada April 2019 mencapai rata-rata 53,90 persen. Jumlahnya turun sebesar 3,53 persen bila dibandingkan TPK pada April 2018 yakni sebesar 57,43 persen.
Adapun penurunan TPK hotel pada April 2019 dibanding dari bulan yang sama di tahun lalu tercatat sebagian besar terjadi di provinsi Sulawesi Tenggara yaitu 16,08 persen. Sedangkan kenaikan paling besar terjadi di provinsi Sulawesi Barat sebesar 4,75 persen.
Bila dilihat menurut klasifikasi hotel, TPK tertinggi pada April 2019 tercatat pada hotel bintang 5 yang mencapai 57,62 persen. Sedangkan terendah tercatat pada hotel bintang 1 yang hanya mencapai 41,70 persen.
Untuk April 2019, rata-rata lama menginap tamu asing dan Indonesia pada hotel bintang mencapai 1,83 persen. Angka ini juga menunjukkan bila terjadi kenaikan sebesar 0,02 persen bila dibanding rata-rata lama menginap April 2018.
ADVERTISEMENT
Dan secara umum, rata-rata lama menginap tamu asing April 2019 lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata lama menginap tamu Indonesia, masing-masing 2,71 hari dan 1,69 hari. Bila dirinci menurut provinsi, rata-rata lama menginap tamu yang terlama tercatat di Bali, yaitu 2,77 hari, disusul Maluku 2,53 hari dan Papua sebesar 2,47 hari. Sedangkan yang terpendek terjadi di Banten sebesar 1,23 hari.