Bukan Menabrak Es, Ahli Ini Ungkap Penyebab Tenggelamnya Kapal Titanic

Bangkai kapal Titanic. Foto: Shutter Stock

Kecelakaan tenggelamnya kapal Titanic jadi tragedi paling kelam dalam sejarah pelayaran dunia. Sebanyak 1.514 orang meninggal dunia dalam kecelakaan yang terjadi pada 15 April 1912 silam tersebut.

Meski sudah 111 tahun berlalu, tanda tanya penyebab tenggelamnya kapal Titanic sampai saat ini masih menjadi teka-teki. Dalam film karya sutradara James Cameron, Titanic disebutkan tenggelam setelah menabrak bongkahan es yang membuat bagian depan kapal rusak. Beberapa adegan di film tersebut katanya ada yang diambil dari kisah nyata kecelakaan kapal Titanic.

Busur Titanic terlihat saat menyelam di tempat peristirahatan bangkai kapal Titanic, Juli 1986. Foto: Woods Hole Oceanographic Institution/Handout via REUTERS

Walau demikian, baru-baru ini seorang ahli mengungkapkan bahwa apa yang menimpa Titanic tidaklah seperti yang ada di film. Seorang ahli yang mendedikasikan hidupnya untuk mempelajari Titanic yaitu Parks Stephenson mengatakan bahwa Titanic tidak tenggelam menabrak es seperti yang diceritakan selama ini.

"Itu adalah skenario pertama yang dikeluarkan oleh majalah London pada tahun 1912. Mungkin kita belum mendengar kisah nyata Titanic," kata Stephenson.

Menurut foto 3D yang baru-baru ini diungkap ke publik, ada fakta baru yang menjelaskan tentang penyebab tenggelamnya kapal Titanic.

Titanic Tidak Tenggelam karena Menabrak Es

ROV (Kendaraan yang Dioperasikan dari Jarak Jauh) Jason Jr. memeriksa bangkai kapal Titanic, Juli 1986. Foto: Woods Hole Oceanographic Institution/Handout via REUTERS

Berkat bantuan teknologi foto 3D baru-baru ini, para ahli kini bisa melihat 70.000 foto baru dari bangkai kapal Titanic dari berbagai sudut.

Setelah melakukan penelitian terhadap foto tersebut, Stephenson meyakini bahwa Titanic tidak tenggelam karena menabrak es. Sebab, menurutnya tidak ada bagian kapal yang rusak jika memang menghantam bongkahan es.

Peneliti menyelesaikan 3D dari Titanic. Foto: Atlantic Productions/Magellan/via REUTERS

"Kami bahkan tidak tahu apakah dia menabraknya di sisi kanan, seperti yang diperlihatkan di semua film. Dia (Titanic) mungkin mendarat di gunung es," katanya.

Lebih lanjut, Stephenson meyakini bahwa Titanic justru mendarat di es sebelum akhirnya tenggelam.

"Kami benar-benar tidak mengerti karakter tabrakan dengan gunung es," lanjutnya.

Sementara itu, pendapat berbeda juga dikemukakan oleh seorang jurnalis yang telah menyelidiki Titanic selama 30 tahun. Jurnalis asal Irlandia, Senan Molony mengeklaim, Titanic tenggelam karena kebakaran yang membuat struktur kapal jadi melemah.

Busur Titanic terlihat saat menyelam di tempat peristirahatan bangkai kapal Titanic, Juli 1986. Foto: Woods Hole Oceanographic Institution/Handout via REUTERS

Kebakaran yang terjadi di ruang boiler membuat kerangka Titanic mengalami kerusakan, bahkan sejak meninggalkan galangan kapal di Belfast pada 2 April 1912.

"Hasil penyelidikan resmi Titanic menyimpulkan, kapal itu tenggelam atas 'kehendak Tuhan'," kata Molony seperti dikutip News.com.au.

Terlepas dari pendapat keduanya, bangkai Titanic masih diteliti hingga saat ini. Sebab seperti yang diketahui, setelah tenggelam selama seabad terakhir, kapal tidak dalam kondisi terbaik. Kapal Titanic perlahan-lahan mulai hancur di dasar laut.

Menurut Gerhard Seiffert, orang yang bekerja untuk perusahaan yang memimpin proyek pengambilan foto untuk kapal tersebut, mengatakan bahwa ini adalah proses yang sangat rumit.

"Kedalamannya, hampir 4.000 meter, merupakan tantangan, dan Anda juga memiliki arus di lokasi itu dan kami tidak diizinkan menyentuh apa pun agar tidak merusak bangkai kapal," katanya kepada BBC.

"Tantangan lainnya adalah kamu harus memetakan setiap sentimeter persegi bahkan bagian yang tidak menarik, seperti di bidang puing-puing. Kamu harus memetakan lumpur, tetapi memerlukan ini untuk mengisi di antara semua objek menarik ini," pungkasnya.