Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Selain Boracay, Filipina juga mempunyai banyak tempat wisata yang tak kalah menarik. Salah satunya adalah Chocolate Hills atau Bukit Cokelat yang terkenal karena keunikannya.
ADVERTISEMENT
Berada di Provinsi Bohol, sejauh mata memandang kamu akan disajikan pemandangan kurang lebih 1.268 bukit di lahan seluas 50 km persegi. Menariknya, bukit kapur yang diselimuti rumput ini mirip bulatan.
Ukurannya pun bermacam-macam, mulai dari berdiameter 30 hingga 50 m, sedangkan tingginya mencapai 120 m.
Uniknya, saat musim kemarau, bukit berbentuk kerucut itu berubah warna menjadi cokelat. Tapi jangan salah, saat musim penghujan juga tak kalah cantik dengan hamparan bukit hijau.
Untuk menikmati lautan gundukan batu dari ketinggian, pengunjung bisa menaiki 214 anak tangga. Dari atas akan terlihat hamparan cokelat yang tersebar secara tak beraturan.
Panorama cantik yang disajikan Chocolate Hills di Filipina itu juga menjadi incaran para fotografer. Terlebih saat matahari akan terbenam, pemandangan semakin tampak dramatis.
ADVERTISEMENT
Legenda Raksasa yang Sedang Jatuh Cinta
Secara geologis, bukit kapur terbentuk sejak jutaan tahun lalu. Bukit-bukit ini diperkirakan adalah batuan gamping yang terangkat pada akhir masa Phiosen hingga awal Pleistosen (1,8 juta hingga 11,5 ribu tahuan yang lalu).
Gundukan itu melebur karena hujan, air permukaan dan erosi dari sungai yang bergabung dengan adanya proses tektonik dan akhirnya membentuk sebuah perbukitan.
Sementara menurut legenda yang berkembang, kabarnya dahulu ada raksasa bernama Arogo yang sedang jatuh cinta kepada sesosok perempuan cantik jelita dan sederhana yang bernama Aloya. Sayangnya, wanita yang ia cintai tersebut meninggalkannya.
Cinta yang kandas terpisahkan maut memupuskan harapan Arogo untuk mendapatkan cinta dari Aloya. Hal ini menimbulkan kekecewaan yang mendalam.
ADVERTISEMENT
Arogo pun menangis serta kecewa, meneteslah air matanya hingga kering. Tetesan air mata yang jatuh tersebut dipercaya membentuk gundukan bukit yang banyak atau yang kini dikenal dengan Chocolate Hills.
Tapi ada pula versi lain, diceritakan jika ada dua raksasa yang berperang. Keduanya saling melempar batu besar selama berhari-hari hingga mereka kelelahan.
Akhirnya tidak ada yang menang atau kalah dalam pertarungan tersebut dan mereka menjadi sahabat. Namun, mereka lupa membersihkan batu-batu yang mereka lempar dan akhirnya berserakan menjadi bukit.
Bukit Cokelat tersebut pun menjadi salah satu destinasi wisata favorit bagi para turis.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)