Burj Al Babas, Kota Hantu Terbesar di Dunia yang Dihuni Ratusan Istana Disney

19 Juli 2021 7:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Burj Al Babas, kota hantu terbesar di dunia Foto: Burj Al Babas
zoom-in-whitePerbesar
Burj Al Babas, kota hantu terbesar di dunia Foto: Burj Al Babas
ADVERTISEMENT
Burj Al Babas, sebuah kawasan yang disiapkan untuk menjadi pemukiman para jutawan di Turki kini berubah jadi kota hantu. Kota yang menjadi rumah dari ratusan kastil bak negeri dongeng di film Disney ini terbengkalai dan ditinggalkan.
ADVERTISEMENT
Burj Al Babas adalah proyek yang awalnya diperuntukan bagi keluarga kaya raya yang ingin menghabiskan waktu pelesiran di Turki. Dihuni 732 properti menyerupai istana Disney ini, Burj Al Babas dijuluki sebagai kota hantu terbesar di dunia.
Kota hantu ini letaknya berdekatan dengan desa bersejarah di barat laut Turki, Mudurmu. Ratusan bangunan mirip istana dongeng Disney tersebut, beberapa di antaranya sudah mulai rusak.
Burj Al Babas, Turki, kota hantu terbesar di dunia yang dihuni ratusan kastil Disney Foto: Burj Al Babas
Kota ini dilengkapi dengan pemandian Turki, toko kesehatan, dan pusat perbelanjaan. Awalnya, 350 kelompok investor telah sepakat akan membeli properti seharga 370.000 dolar AS hingga 530.000 dolar AS atau sekitar Rp 5,3 miliar hingga Rp 7 miliar.
Namun, badai besar yang terjadi pada akhir 2018 membuat properti dalam kota itu rusak dan runtuh. Selain itu, kondisi ekonomi yang sulit juga diperkirakan membuat mimpi Burj Al Babas kandas.
ADVERTISEMENT
Dilansir Huffpost, CEO Sarot Property Group, Mehmet Emin Yerdelen, mengatakan kepada surat kabar Turki Hürriyet, bahwa perusahaannya dinyatakan pailit dan penghentian konstruksi berikutnya. Selain itu, ia juga mengungkapkan bahwa mangkraknya pembangunan tersebut disebabkan oleh cabutnya para investor.
"Kami tidak bisa mendapatkan piutang sekitar 7,5 juta dolar AS untuk vila-vila yang kami jual ke negara-negara Teluk," kata Yerdelen.
Proyek bernilai 200 juta dolar AS atau sekitar Rp 2,9 triliun ini berhasil menjual 50 persen dari 700 vila. Yerden menyebut bahwa untuk melunasi utangnya, pihaknya perlu menjual 100 vila lagi. Namun, hingga saat ini kota tersebut masih belum berdenyut.
"Kami hanya perlu menjual 100 vila untuk melunasi utang kami, kami yakin kita bisa mengatasi krisis ini dalam empat hingga lima bulan dan meresmikan sebagian proyek," ujar Mezher Yerdelen, wakil ketua Sarot Property Group.
ADVERTISEMENT
Meski telah mengajukan kebangkrutan, Sarot Property Group berharap pada akhirnya akan memberikan 'surga' yang pernah dijanjikan pada para kliennya. Pemerintah Turki pun sangat mendukung proyek tersebut.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona).