Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Bicara tentang destinasi wisata Jawa Timur , kamu pastinya akan dengan mudah merujuk pada Kota Malang yang populer sebagai tujuan liburan. Padahal sebenarnya, ada banyak destinasi menarik yang bisa kamu temukan di sekitarnya.
ADVERTISEMENT
Candi Sumber Tetek di Pasuruan adalah salah satu di antaranya. Dilansir dari berbagai sumber, Candi Sumber Tetek berlokasi di Desa Belahan Jowo, Wonosunyo, Kecamatan Gempol, Pasuruan. Candi ini merupakan salah satu peninggalan Majapahit yang dibangun pada 1049, tepatnya pada abad 11 masa Kerajaan Kahuripan.
Candi yang dikenal pula sebagai Candi Belahan itu terletak di kawasan hutan yang dikelola Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Pasuruan. Menurut situs yang ada di sekitarnya, hadirnya Candi Sumber Tetek didahului oleh Candi Patirtan Jolotundo.
Candi Patirtan Jolotundo merupakan situs kuno yang didirikan oleh Sang Ratu Maruhani Sri Dharmodayana Warmadewa, seorang raja penguasa Pulau Bali dari Wangsa Warmadewa yang lebih populer dikenal sebagai Udayana. Candi Patirtan Jolotundo atau Petirtaan Jolotundo berlokasi di Gunung Bekal, Desa Seloliman, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur .
Udayana mendirikan Petirtaan Jolotundo ketika permaisurinya, Mahendratta, putri Raja Sri Makutawangsawardhana dari Kerajaan Medang melahirkan Airlangga pada 997 Masehi. Ketika Airlangga telah dewasa dan menjadi raja, ia kemudian mendirikan Candi Sumber Tetek sebagai lokasi pemandian bagi para permaisuri dan juga selir-selirnya.
ADVERTISEMENT
Kisah sejarah inilah yang menjadi alasan, bahwa walaupun kini kedua situs tersebut berada di kabupaten yang berbeda, tapi masih sama-sama berada di kawasan Gunung Penanggungan. Candi Patirtan Jolotundi di sebelah selatan, sementara Candi Sumber Tetek berada di lereng utaranya.
Di dalam kompleks Candi Sumber Tetek, kamu akan menemukan dua buah patung wanita, yakni Dewi Laksmi dan Dewi Sri yang dipahat menggunakan batu andesit. Kedua patung ini ditempatkan bersampingan dan menempel pada dinding candi yang terbuat dari batu merah. Kedua dewi ini dipilih karena melambangkan kesuburan serta kemakmuran.
Di dinding candi, kamu akan menemukan ukiran relief yang eksotik dan berbagai pesan moral. Sementara di bagian bawah patung, kamu akan menemukan sebuah kolam berukuran 4x5 meter yang memiliki kedalaman sekitar selutut orang dewasa.
ADVERTISEMENT
Kolam tersebut dialiri air pegunungan melalui pipa kecil yang berada di sisi kanan kolam dan juga payudara (dalam bahasa Jawa dikenal sebagai ("Tetek") patung Dewi Laksmi. Konon, air yang mengalir dari Candi Sumber Tetek atau yang dikenal pula sebagai Petirtaan Belahan ini dapat membuat kamu menjadi awet muda.
Karenanya, jangan heran jika banyak pengunjung yang datang ke tempat ini untuk mandi, membasuh wajah, hingga minum dari sumber air tersebut. Sebelum pulang, mereka bahkan mengisi wadah yang sebelumnya telah disiapkan untuk dibawa ke rumah masing-masing.
Selain digunakan sebagai tempat pemandian, Candi Sumber Tetek juga diyakini menjadi lokasi pertapaan Prabu Airlangga. Masyarakat sekitar juga percaya bahwa Airlangga merupakan perwujudan Dewa Wisnu. Karena ia merupakan salah satu pengikut Dewa Wisnu yang setia dan semasa hidup dikenal taat dalam menjalankan ajaran Dewa Wisnu.
ADVERTISEMENT
Salah satu buktinya adalah keberadaan arca Dewa Wisnu yang digambarkan menurut rupa Airlangga yang tengah mengendarai Garuda di dalam komplek candi ini. Namun kini, kamu tidak dapat menemukan arca prasasti tersebut karena telah dipindahkan ke Museum Purba Trowulan di Mojokerto.
Menurut cerita dari masyarakat sekitar, dahulu di Candi Sumber Tetek juga terdapat patung Wisnu menunggangi burung garuda, Wisnu merupakan perwujudan Airlangga, karena semasa hidupnya menganut ajaran Dewa Wisnu. Saat ini patung tersebut tersimpan di museum Purbakala Trowulan Mojokerto, Jawa Timur
Situs kuno yang telah berusia lebih dari 1000 tahun tersebut sejauh ini belum pernah disentuh oleh proyek pemugaran, sehingga masih membawa bentuk aslinya. Pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah daerah biasanya dilakukan di sekitar candi, seperti di kawasan pagar pembatas.
ADVERTISEMENT
Bagi kamu yang berencana datang ke kawasan Candi Sumber Tetek, ada satu aturan yang mesti diketahui, pahami, dan taati. Yaitu tidak datang ketika tengah berhalangan atau saat menstruasi, karena bisa menimbulkan kesialan bagi dirimu sendiri.
Menarik sekali, ya. Berminat memasukkan Candi Sumber Tetek dalam daftar destinasi wisatamu saat berlibur di Jawa Timur ?