Cara Singapura Menyambut Ramadan: Penuh dengan Perayaan yang Menyenangkan

20 April 2021 12:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
The Light of Gelam, Pertunjukan cahaya bertema budaya di Masjid Sultan Singapura. Dok. cahayaramadan.visitkamponggelam.com.sg.
zoom-in-whitePerbesar
The Light of Gelam, Pertunjukan cahaya bertema budaya di Masjid Sultan Singapura. Dok. cahayaramadan.visitkamponggelam.com.sg.
Setiap negara punya cara masing-masing untuk menyambut dan memeriahkan bulan Ramadan. Bagaimana tidak, Ramadan selalu jadi waktu yang ditunggu-tunggu oleh seluruh umat Islam di seluruh penjuru dunia. Tak hanya Indonesia, Singapura yang jaraknya cukup dekat dengan tanah air juga punya cara unik dalam menyambut Ramadan.
Situasi pandemi tak menghalangi Singapura untuk memeriahkan Ramadan dengan penuh sukacita dan kegembiraan dengan tetap memerhatikan protokol kesehatan. Salah satu perayaan Ramadan yang dihadirkan Singapura adalah Cahaya Ramadan di Kampong Gelam.
Kampong Gelam merupakan kawasan muslim Singapura dengan campuran unsur-unsur Melayu, Asia Selatan, dan Timur Tengah. Lokasi ini menjadi daerah yang ramai dikunjungi kala Ramadan tiba. Banyaknya deretan kuliner halal, bazar, dan Masjid Sultan berkubah emas yang selama ini dikenal sebagai titik fokus bagi umat Islam di Singapura jadi beberapa alasannya.
Menjadi pusat kawasan muslim, sepanjang jalan Kampong Gelam akan dibanjiri lampu-lampu emas dan pertunjukan cahaya Bertema 'Cahaya Ramadan'. Sejak 10 April lalu, jalanan Kampong Gelam diterangi dengan ribuan lampu warna-warni yang membentang di sepanjang North Bridge Road, Arab Street, Kandahar Street, Baghdad Street, Bussorah Street, dan Bussorah Mall.
Lampu-lampu tersebut akan menghiasi Kampong Gelam hingga 13 Mei dengan ketentuan menyala pada pukul 7 malam setiap hari dan akan dimatikan pada pukul 12 pagi.
Meski digelar saat pandemi masih berlangsung, Singapura punya cara tersendiri untuk memastikan para pengunjungnya untuk taat protokol kesehatan. Ya, pihak penyelenggara meluncurkan Unique Cultural Thematic Safe Management Measures yakni serangkaian pengingat protokol kesehatan berupa tulisan spanduk, stiker, dan papan informasi dengan menampilkan beberapa elemen budaya yang tersebar di sekitar Kampong Gelam.
Event ini diharapkan dapat menghidupkan kembali semangat Ramadan, menanamkan tradisi dan nilai budaya, serta mengenalkan jejak sejarah Kampong Gelam meski pandemi masih melanda. Menariknya, tak hanya lampu-lampu jalanan, event ini juga menawarkan keseruan lain. Apa saja?

The Light of Gelam, Pertunjukan cahaya bertema budaya di Masjid Sultan

The Light of Gelam, Pertunjukan cahaya bertema budaya di Masjid Sultan Singapura. Dok. cahayaramadan.visitkamponggelam.com.sg.
Menjadi ikon yang menghiasi area Kampong Gelam, salah satu daerah peranakan di Singapura. Masjid Sultan akan menjadi tempat pertunjukan cahaya 'The Light of Gelam' selama sebulan penuh selama bulan Ramadan.
Proses produksi The Light of Gelam, Pertunjukan cahaya bertema budaya di Masjid Sultan Singapura. Dok. cahayaramadan.visitkamponggelam.com.sg.
Pertunjukan ini merupakan penghormatan kepada Masjid Sultan sebagai monumen warisan dan ikon Singapura. Ilustrasinya memadukan unsur architectural elements masjid. Tampilan animasi dan grafiknya bertema Melayu dan Arab. Pertunjukan cahaya ini juga akan tersinkronisasi sempurna dengan lagu-lagu yang diciptakan oleh music director ternama, Hardi Aris.

Menampilkan Parklet Project di Sultan Gate

Proyek Parklet: Tempat duduk interaktif yang terbuat dari kayu mahoni Afrika dan dibuat dengan tangan (handmade). Dok. cahayaramadan.visitkamponggelam.com.sg.
Proyek 'Parklet' menjadi salah satu sorotan dari event 'Cahaya Ramadan' di Singapura lantaran menampilkan tempat duduk interaktif yang terbuat dari kayu mahoni Afrika dan dibuat dengan tangan (handmade). Tempat duduk yang bisa digunakan pengunjung untuk bersantai ini tercipta dari hasil kolaborasi antara One Kampong Gelam (pihak penyelenggara Cahaya Ramadan) dan Roger & Sons, didukung oleh Urban Redevelopment Authority.
Proyek Parklet: tempat duduk interaktif yang terbuat dari kayu mahoni Afrika dan dibuat dengan tangan (handmade). Dok. cahayaramadan.visitkamponggelam.com.sg.
Parklet ini merupakan bagian dari 'The Local Tree Project'; sebuah inisiatif yang dipimpin oleh Roger & Sons, yang merehabilitasi pohon-pohon tua dan menggunakannya kembali menjadi benda dan furniture yang tahan lama. Keren, bukan?

Mengadakan Online Shows, Workshop, dan Tour

Salah satu workshop di event Cahaya Ramadhan. Dok. cahayaramadan.visitkamponggelam.com.sg.
Tak hanya pertunjukan cahaya dan menampilkan parklet project, Event Cahaya Ramadan di Kampong Gelam juga menyelenggarakan serangkaian program seperti pertunjukan, workshop, dan tour yang digelar secara offline maupun virtual.
Selama event ini berlangsung, pengunjung dapat melakukan beragam kegiatan workshop dan tour di sekitar Kampong Gelam seperti kerajinan tangan dan mencetak kue, lho!
Nah, bagi kamu yang #KangenSingapura dan ingin merasakan suasana Ramadan di Negeri Singa, kamu juga bisa ikut menikmati rangkaian kegiatan ini. Misal, mengikuti virtual tour Kampong Gelam atau menikmati ragam pertunjukan online. Mulai dari yang diproduksi oleh One Kampong Gelam seperti 'Go Gelam' bersama Siti Sally (Huda Ali) yang sangat jenaka, 'Kampong Boy Story' bersama Famie dari band rock-and-roll The Pinholes, 'Glam in Gelam Diary 'bersama Suzan Lim seorang fashionista Muslim Tionghoa, acara kesehatan dan kebugaran' Fast and Fit 'yang dipandu oleh influencer Iswan Ismail dan acara kuliner sehat yang dipandu oleh Mdm Rahayu Mahzam.
Adanya program online show ini diharapkan dapat mengobati rindu wisatawan yang #KangenSingapura dan ingin menjelajah Kampong Gelam. Untuk informasi lebih lanjut mengenai event Cahaya Ramadan di Singapura, kunjungi tautan ini.
Bagaimana? Seru sekali bukan suasana Ramadan di Singapura ini?
Artikel ini merupakan bentuk kerja sama dengan Singapore Tourism Board