Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.99.1
28 Ramadhan 1446 HJumat, 28 Februari 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

ADVERTISEMENT
Di tengah pandemi COVID-19, Bandara Internasional Soekarno-Hatta melayani seluruh penerbangan di Terminal 2D dan 2E serta Terminal 3. Untuk sementara waktu, Terminal 1 (1A, 1B, 1C) dan Terminal 2F tidak dioperasikan.
ADVERTISEMENT
Presiden Director PT Angkasa Pura II (Persero), Muhammad Awaluddin, mengatakan bahwa keputusan tersebut diambil atas 3 pertimbangan. Pertama, penyesuaian pola operasional di tengah pandemi guna membuat Bandara Soekarno-Hatta beraktivitas secara efektif.
"Terdapat empat kategori pola operasional yang ditetapkan perseroan yaitu normal operation, slow down operation dan minimum operation level I dan minimum operation level II," kata Awaluddin dalam keterangan resmi, di Jakarta, Rabu, 17 Juni 2020.
Ia mengatakan bahwa Bandara Soekarno Hatta telah ditetapkan pola operasional Minimum Operation Level I, di mana menyesuaikan dengan lalu lintas penerbangan yang ada. Awaluddin menyebut bahwa saat ini keseluruhan kapasitas terminal 1, 2, dan 3 di Soekarno-Hatta dapat menampung hingga 45 penumpang per tahun.
ADVERTISEMENT
"Penyesuaian pola operasional dilakukan dengan menutup Terminal 1 dan Terminal 2F. Sementara itu Terminal 2D dan 2E serta Terminal 3 kami nilai yang paling mampu mengakomodir flow penumpang dengan dinamisnya prosedur keberangkatan dan kedatangan di tengah pandemi,” ujar Awaluddin.
Kemudian, pertimbangan kedua adalah efektifitas operasional. Seluruh bandara PT Angkasa Pura II termasuk Bandara Soekarno-Hatta menerapkan konsep Agile Operation, Resilience Operation dan Lean Operation, sehingga dapat beroperasi mengikuti dinamisnya prosedur yang ditetapkan oleh regulator serta perkembangan dinamika operasi bandara udara yang ada.
Ketiga, penutupan Terminal 1 dan 2F dilakukan dalam rangka percepatan program revitalisasi gedung terminal yang saat ini masih berlangsung di Terminal 1C dan Terminal 2F. Setelah revitalisasi, kapasitas Terminal 1 dan Terminal 2 meningkat dari saat ini masing-masing hanya 9 juta pergerakan penumpang per tahun menjadi masing-masing 18 juta pergerakan penumpang per tahun.
"Revitalisasi Terminal 1C dan 2F ini termasuk ke dalam proyek prioritas, begitu juga dengan perumusan perencanaan atau desain Terminal 4 di Bandara Soekarno-Hatta,” katanya.
ADVERTISEMENT
Saat ini, Terminal 2D mengoperasikan maskapai Citilink, Sriwijaya, Airfast, Trigana Air, NAM Air, dan Express Air. Untuk Terminal 2E, maskapai AirAsia Indonesia (akan beroperasi 19 Juni 2020), Batik Air dan Lion Air.
Sedangkan, untuk Terminal 3, yakni Garuda Indonesia, Cathay Pacific, Ethiopian Airlines, All Nippon Airlines, Japan Airlines, Lion Air (internasional), Korean Air, Qatar Airways, Thai Lion, dan Singapore Airlines.