Cegah COVID-19 Varian Baru, Bandara Changi Buat Zona 'Berisiko Terinfeksi'

27 Mei 2021 8:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wisatawan yang tengah menikmati Jewel Changi Airport Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Wisatawan yang tengah menikmati Jewel Changi Airport Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Changi Airport Group (CAG) memperketat sistem keamanan baru untuk mencegah penyebaran COVID-19 di terminal penumpang, terutama varian B.1.617 yang lebih menular. Salah satunya dengan menyediakan zona penumpang berdasarkan tingkat risiko penyebaran COVID-19.
ADVERTISEMENT
Langkah baru ini didasarkan pada konsep zona kerja khusus untuk meminimalkan kontak antara penumpang pesawat dan staf bandara. CEO CAG, Lee Seow Hiang, mengatakan bahwa kebijakan ini rencananya akan diterapkan mulai 13 Juni 2021.
Dilansir Mother Ship, area-area tersebut dibuat khusus untuk menandakan sebagai 'zona berisiko tinggi'. Zona ini nantinya dipergunakan untuk menangani penumpang yang datang dari luar negeri.
Pengunjung menggunakan masker saat berada di Changi Airport, Singapura. Foto: AFP/Roslan RAHMAN
Zona tersebut diharapkan dapat membantu melindungi pekerja CAG dan warga Singapura pada umumnya. Dua terminal yang saat ini beroperasi, Terminal 1 dan Terminal 3, akan dibagi jadi tiga zona berbeda, yakni 1, 2 dan 3.
Pertama, zona 1 merupakan area yang dinilai sebagai zona paling berisiko tinggi tertular COVID-19, seperti aula imigrasi kedatangan dan area pengambilan bagasi. Kemudian, zona 2 menandai area transit pusat setelah penumpang melewati gerbang keberangkatan.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, zona 3 menandai area terbuka untuk umum, seperti area check-in sebelum gerbang keberangkatan. Saat berjalan melalui terminal, rambu-rambu akan terlihat untuk menunjukkan pada staf dan penumpang ketika mereka berpindah dari satu zona ke zona lainnya.
Penumpang membersihkan tangan di Changi Airport Singapura. Foto: Twitter/ @ChangiAirport
Sebagai tindakan pencegahan tambahan, penumpang dari "negara berisiko sangat tinggi" akan diarahkan ke gerbang terpencil di Terminal 2, bukan Terminal 1 dan 3. Di sana, semua izin imigrasi dan prosedur lain akan dilakukan.
Setelah itu, mereka akan diangkut dengan bus keluar dari Bandara Changi Singapura dan langsung menuju fasilitas karantina yang telah ditunjuk. Oleh karena itu, mereka tidak akan melalui Terminal 1 dan 3.
CAG mengatakan bahwa sebelumnya pihaknya menerapkan protokol keselamatan bersifat "task-spesific." Misal, jika seorang pekerja ditugaskan membersihkan toilet, mereka harus mematuhi langkah-langkah keamanan tertinggi.
Petugas KKP Semarang memindai penumpang pesawat asal Singapura menggunakan alat deteksi suhu tubuh di Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani, Semarang. Foto: ANTARA FOTO/Aji Styawan
Namun, konsep baru ini didasarkan pada "zona-spesifik". Karenanya, pekerja di zona 1, apa pun tugas yang mereka lakukan, akan mematuhi langkah-langkah keselamatan yang ditingkatkan.
ADVERTISEMENT
Termasuk dalam aturan tersebut, yakni pemakaian Alat Pelindung Diri (APD), masker bedah, pelindung wajah, dan sarung tangan. Pekerja yang membersihkan toilet di zona 1 juga akan diberi masker N95 untuk keamanan tambahan.
Pekerja zona 1 juga akan dipisahkan dari pekerja lain selama menjalani shift. Mereka akan disediakan ruang makan, toilet dan istirahat khusus.
Sebelum keluar-masuk area ini, staf akan diberikan tempat doffing dan mengenakan APD khusus. Sehingga, mereka dapat melepas atau mengenakan alat pelindung dengan aman.
CAG menyebut, pihaknya sedang berupaya agar 100 persen staf bandara yang bekerja di zona 1 akan menerima vaksinasi penuh. Hal ini dilakukan untuk mengurangi kemungkinan infeksi, mengurangi penularan, dan mengurangi keparahan penyakit jika seorang pekerja benar-benar terinfeksi.
ADVERTISEMENT
Selain itu, pihak bandara tersibuk di dunia itu juga akan mengerahkan pekerja yang belum divaksinasi untuk bekerja di zona lain untuk mengurangi risiko tertular. Mereka juga menargetkan agar lebih dari 90 persen pekerja di ona 2 dan 3 segera mendapatkan vaksinasi penuh.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona).