Cegah Overtourism di Bali Selatan, Kemenparekraf Promosikan Wisata Bali Utara

13 Agustus 2024 11:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Handara Gate. Foto: Zahra Rizaldy/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Handara Gate. Foto: Zahra Rizaldy/kumparan
ADVERTISEMENT
Cegah overtourism di Bali Selatan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) promosikan daya tarik wisata di Bali Utara, khususnya Kabupaten Buleleng.
ADVERTISEMENT
Menparekraf Sandiaga Salahudin Uno, menyebut bahwa wisatawan masih sedikit yang ke Buleleng dan Bali Utara. Sebab, saat ini mereka masih terkonsentrasi di Bali Selatan, dan sudah mendekati overtourism.
Menparekraf Sandiaga Uno, hadir diskusi dengan Pemerintah Kab. Buleleng secara daring. Foto: Dok. Biro Komunikasi Kemenparekraf
Untuk itu, Kemenparekraf berupaya mempromosikan wisata Bali Utara dengan membuat paket wisata bersama destinasi lain, seperti Banyuwangi.
"Akan ada paket-paket wisata baru, Pamuteran ingin kita sandingkan dengan Bali Barat, Bali Utara, Ijen, Bromo, dan Banyuwangi," kata Sandiaga Uno.
Keindahan alam di Bali Utara masih relatif alami dan belum banyak dieksplorasi oleh wisatawan. Memiliki topografi yang unik, kawasan yang dikelilingi pegunungan dan pantai itu mengusung pariwisata ekowisata, dengan mengedepankan budaya dan alam menjadi satu.
Diskusi bersama Kemenparekraf di Kantor Pemerintah Buleleng, Bali. Foto: Dok. Biro Komunikasi Kemenparekraf
Sementara itu, Kepala Biro Komunikasi Kemenparekraf I Gusti Dewi Ayu Hendriyani, mengungkapkan bahwa Kemenparekraf juga sudah menggagas program kolaborasi paket tur 3B, yang meliputi Banyuwangi, Buleleng, dan Bali Barat: Jembrana. Paket ini bisa memperpendek jarak tempuh menuju ke sana.
ADVERTISEMENT
“Di sisi lain kami berkolaborasi dengan kementerian/lembaga lain terkait aksesibilitas, jalan shortcut juga sudah berprogres yang bisa dilihat, dan tentunya akan mempermudah, “ Ujar Dewi, saat ditemui di Kantor Pemerintah Bedugul, Bali, belum lama ini.
Jalan pintas (shortcut) tersebut seperti yang telah dibangun dari Bedugul ke Lovina. Dari 16 tikungan, kini telah dipangkas menjadi 5 tikungan, dengan diameter atau derajat yang landai.
Reporter: Zahra Rizaldy