Celestia, Kapal Phinisi Mewah yang Akan Berlayar di Pulau Komodo dan Raja Ampat

28 Juli 2022 15:53 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kapal pinisi Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kapal pinisi Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Jasmine Chong dan Jason Tabalujan membuat kapal phinisi, Celestia, awalnya untuk berkumpul dan melepaskan kerinduannya kepada teman-teman dan keluarganya.
ADVERTISEMENT
Celestia, kapal phinisi Indonesia yang mewah ini dibuat kakak beradik tersebut untuk orang yang menaikinya merasa seperti di rumah dan dekat dengan alam.
"Celestia lahir dari keinginan untuk berkumpul, jadi ada elemen rumah, atau lebih tepatnya, ruang di mana Anda dapat menyatu dengan alam dengan orang-orang yang merasa seperti di rumah sendiri," kata Jasmine Chong, seperti yang dikutip dari Travel+Leisure.
Kapal phinisi yang diambil dari bahasa latin dengan arti surgawi ini, dirancang oleh Deirdre Renniers yang berbasis di Cape Town dan direkayasa oleh arsitek angkatan laut Tresno Seery.
Pekerja menyelesaikan pembuatan kapal phinisi di Kecamatan Bonto Bahari, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan Foto: Abriawan Abhe/Antara Foto
Celestia yang diharapkan bisa melakukan pelayarannya pada tahun 2023 ini akan menawarkan perjalanan yang luar biasa. Para tamu bisa memilih pelayaran ke daerah Pulau Komodo atau Raja Ampat dan Kepulauan Rempah.
ADVERTISEMENT
Tentu selama perjalanan tersebut akan disertai dengan pelayanan-pelayanan yang luar biasa, mulai dari makanan yang disajikan oleh chef, olahraga air, jelajah pulau, hingga perawatan kesehatan.
Untuk menghormati warisan Indonesia, Chong dan Tabalujan mengatakan bahwa kapal phinisi tersebut memiliki desain phinisi tradisional, yang menampilkan sekunar dengan dua tiang dan tujuh layar.
"Ada rasa keagungan berlayar di kepulauan Indonesia dan banyak pulau terpencil yang menghiasi perairan di kapal yang kaya dengan tradisi dan warisan Indonesia," tambah Jasmine Chong.
Bukan hanya itu, kakak beradik ini mencari pembuat kapal asal Bugis yang ahli dalam membuat kapal. Mereka mencarinya di galangan kapal terpencil di Bulukumba.
“Komunitas pembuat kapal kecil ini hanya dapat diakses setelah penerbangan 2,5 jam dari ibu kota Indonesia, dilanjutkan dengan perjalanan lima jam melalui jalan sempit satu jalur,” jelas Chong.
ADVERTISEMENT

Interior dan Eksterior dari Kapal Phinisi Celestia

Kapal-kapal pinisi di Labuan Bajo Foto: Dok. Kemenparekraf
Kapal phinisi yang diharapkan akan berlayar pada tahun 2023 ini memiliki 7 kabin yang luas dan bisa menampung hingga 14 tamu. Bukan hanya itu, kamar mandi di setiap kabinnya memiliki penghangat kursi dan finishing Villeroy & Boch.
"Desain interior berakar pada kecanggihan yang tenang, memungkinkan alam dan lingkungan yang tak bernoda bersinar sambil tetap menggambarkan romansa glamor dan detail yang halus," jelas Chong.
"Bekerja dengan desainer interior kapal pesiar terkenal Deirdre Renniers, kami telah memanfaatkan kekayaan talenta Indonesia, menugaskan pengrajin Bali dan mendapatkan furnitur dari desainer Indonesia yang baru muncul yang telah kami kagumi dan ikuti untuk sementara waktu," tambahnya.
Sementara itu, eksterior kapal pesiar mencerminkan tradisi pembuatan kapal berusia berabad-abad dari nenek moyang mereka.
ADVERTISEMENT