Cerita Desa Terkaya di Indonesia: Dulu Tertinggal, Kini Raup Miliaran Rupiah

7 September 2022 7:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Patung di pintu masuk Desa Ponggok. Foto: Rembolle/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Patung di pintu masuk Desa Ponggok. Foto: Rembolle/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Saat mendengar kata desa, mungkin yang terlintas di benakmu adalah sebuah daerah dengan ekonomi yang tertinggal dan jauh dari kesan mewah. Hanya saja, anggapan tersebut tak berlaku bagi desa yang ada di Jawa Tengah ini.
ADVERTISEMENT
Bagaimana tidak? Punya pendapatan hingga miliaran rupiah, desa ini disebut sebagai salah satu desa terkaya di Indonesia. Terletak di daerah Klaten, Jawa Tengah, Desa Ponggok berhasil mengubah citranya dari desa tertinggal, menjadi desa maju yang berkembang pesat.
Taman wisata air Umbul Ponggok di Klaten. Foto: Anwar sadad/Shutterstock
Maju dalam artian bukan hanya mampu menaikkan taraf hidup masyarakatnya, tetapi juga berhasil meraup pendapatan hingga belasan miliar rupiah per tahunnya. Wow!
Desa berpenduduk lebih dari 1.400 jiwa ini berhasil memiliki pendapatan fantastis, hingga pernah mendapat pujian dari Presiden Jokowi.
Sejak tahun 2015, dengan memanfaatkan Dana Desa, pemerintah Desa Ponggok membangun infrastruktur penunjang pariwisata itu: jalan desa, sanitasi, drainase, MCK, sampai area parkir,” tulis Jokowi.
"Hasilnya? Desa Ponggok berubah menjadi sebuah desa yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Dari pariwisata, Desa Ponggok kini bisa mendapatkan penghasilan sampai Rp 14 miliar setahun," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, nyatanya keberhasilan Desa Ponggok tak diraih secara instan. Mengilas balik ke belakang, tepatnya sebelum tahun 2006, desa ini tidak jauh berbeda dari desa lainnya di Jawa Tengah.
Dilansir dari akun Instagram @ngomonginuang, ada empat permasalahan utama di Desa Ponggok, yakni kemiskinan, masalah infrastruktur, pendidikan, hingga lapangan pekerjaan.
Namun, dari empat masalah strategis tersebut, Desa Ponggok berhasil mengajak warganya untuk keluar dari kemiskinan dan bisa punya pekerjaan.

Cerita Sukses Desa Ponggok

Desa Ponggok di Klaten. Foto: Rembolle/Shutterstock
Desa Ponggok berubah menjadi lebih maju, setelah mampu memanfaatkan potensinya. Kemajuan Desa Ponggok tak lepas dari tangan dingin kepala desa yang saat itu menjabat, yaitu Junadi Mulyono.
Ia bersama akademisi bekerja sama mengeksplorasi potensi desa. Hal inilah yang membuat Desa Ponggok yang dulunya tak dikenal orang, kini menjadi desa wisata yang dikunjungi puluhan ribu wisatawan setiap minggunya.
ADVERTISEMENT
Umbul Ponggok di Klaten. Foto: alifsufri/Shutterstock
Sang kepala desa menjadikan sumber mata air (umbul) yang melimpah di sekitar desa menjadi tujuan wisata. Hal ini kemudian mengundang banyak minat dari masyarakat, tidak hanya dari daerah Jawa Tengah, ada juga yang datang dari luar wilayah.
Tak hanya itu, menyadari besarnya potensi media sosial, Mulyono juga membelikan semua perangkat desa smartphone untuk menyebarkan keindahan Desa Ponggok ke seluruh penjuru.
Ilustrasi desa di Indonesia. Foto: Ukiq Outdsign/Shutterstock
Hasilnya, dari sekitar 1.488 penduduk, mereka bisa mendatangkan 40.000 pengunjung setiap bulannya. Bahkan, di tahun 2017 pendapatan Desa Ponggok mencapai Rp 14,2 miliar.
Meski demikian, Mulyono mengungkapkan ada 5 aset dasar bagi sebuah desa. Di antaranya Sumber Daya Alam, Sumber Daya Manusia, Sosial, Infrastruktur, dan Finansial.
Ia juga menyebut biasanya jika ingin membuat sesuatu, kita cuma melihat dari segi finansialnya saja. Padahal, banyak aset lain yang bisa dimanfaatkan.
ADVERTISEMENT
Mulyono mengaku memanfaatkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Tirta Mandiri yang dimiliki Desa Ponggok. Lewat BUMDes inilah mereka membangun tempat wisata yang berhasil menarik 40 ribu pengunjung setiap bulannya.
Selain pariwisata, BUMDes ini juga memiliki beberapa unit usaha lainnya, seperti perikanan, toko desa, kios dan kuliner, tempat makan, homestay, rental mobil, event organizer, catering, dan masih banyak lagi.

Berhasil Menyejahterakan Warganya

Ilustrasi desa di Indonesia. Foto: f1rman/Shutterstock
Berkat pemasukan ini, Desa Ponggok jadi bisa memberikan fasilitas buat warganya. Salah satunya adalah program satu rumah, satu sarjana, yang merupakan beasiswa untuk warga mulai dari Rp 300 ribu per bulan.
Jaminan kesehatan desa, asuransi kesehatan untuk seluruh warga Desa Ponggok. Selain itu, penghasilan masyarakat juga bertambah, sehingga kebutuhan warga desa terpenuhi.
ADVERTISEMENT
Keberhasilan ini juga menjadi inspirasi bagi banyak desa lainnya di Klaten. Alhasil, ada banyak desa wisata lain yang juga bermunculan.
Apalagi pemerintah juga sudah menggelontorkan Dana Desa sebesar Rp 6 triliun pada tahun ini. Kalau bisa dimanfaatkan dengan baik, bukan tidak mungkin akan muncul desa-desa terkaya lainnya di Indonesia.