Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini musikus Erix Soekamti mempromosikan sebuah destinasi wisata baru di Jawa Tengah tepatnya, Desa Wisata Nglinggo yang ada di Kulonprogo, yaitu Gelangprojo. Gelangprojo atau Magelang, Kulon Progo dan Purworejo, merupakan sebuah kawasan wisata yang terletak di tiga kabupaten sekaligus.
ADVERTISEMENT
Erix mengatakan bahwa dirinya mengembangkan wisata Gelangprojo untuk membantu masyarakat setempat dalam mengangkat potensi wisata di daerahnya.
"Jadi kita itu Gelangprojo bikin zona secara mandiri, ya, artinya mandiri gerakan masyarakat tanpa bantuan pemerintah. Swadaya kita menggerakkan semuanya. Kita bikin zona jadi biar enggak bertabrakan, tidak ada ego sentral, semuanya bisa bersinergi dengan cara membuat zoning sesuai potensinya," kata Erix, saat membuka perbincangan dengan Helmy Yahya di akun YouTube Helmy Yahya Bicara, belum lama ini.
Dalam kesempatan itu, Erix juga mengajak Helmy Yahya untuk melihat secara langsung potensi wisata yang ada di Gelangprojo. Salah satunya adalah kawasan perbukitan Menoreh yang terkenal akan keindahan sunrise-nya.
"Jadi, kita juga membuat spot sunrise Gelangprojo, kalau biasanya kan, pemerintah program bikin amfiteater, amfiteater semua. Kalau kita membuat panggung alam. Jadi kondisi alam yang sudah ada kita manfaatkan untuk menjadi panggung alam," ujar Erix.
ADVERTISEMENT
Tak sendiri, dalam membangun wisata Gelangprojo, Erix juga dibantu oleh masyarakat dan pemuda setempat yang dinamakan Komunitas Gelangprojo.
"Dengan adanya komunitas Gelanprojo itu kita bisa bergerak tanpa terbatas administrasi atau wilayah. Biasanya kalau pemerintah, kan, kadang kita terbatas izin. Jadi, mereka yang ada di tiap daerah itu kita kumpulkan," kata Erix.
Wisata Gelangprojo sendiri tidak hanya menawarkan wisata alam berbasis budaya, tetapi juga diharapkan dapat mendorong produk UMKM warga setempat.
"Ada zona entertaintment, glamping, kuliner, ada zona tani, edukasi wisata seperti, umkm juga ada penghasil madu, teh, susu, gula aren, semua kita rundingkan. Itu milik masyarakat sendiri," papar Erix.
Selain itu, di desa wisata ini juga Erix berencana untuk membangun Does University, yaitu sekolah bakat non-formal dan non-komersial yang ditujukan untuk mengajarkan ilmu sesuai minat dan bakat peserta didik.
ADVERTISEMENT
"Zona edukasi di Does University, zona developer atau tim bedah lahan. Nanti dia lebih ke team work atau workshop yang bekerja untuk membedah lahan. Jadi, apa saja sesuai potensi," lanjut Erix.
Tumpeng Menoreh, Spot Ikonik di Gelangprojo
Pada kesempatan itu, Erix juga mengajak Helmy Yahya untuk melihat salah satu wisata andalan di Gelangprojo, yaitu spot wisata di atas awan yang dinamakan Tumpeng Menoreh.
Tumpeng Menoreh sendiri merupakan gardu pandang yang terletak di ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut (mdpl). Dari sini, wisatawan bisa menyaksikan langsung pemandangan Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing, bahkan Candi Borobudur.
"Ini kita namakan Tumpeng Menoreh karena di belakangnya itu ada ikonnya seperti piramid. Awalnya mau kita namakan Piramid Menoreh, tapi 'piramid itu kan kuburan', kita enggak jadi. Kita cari namanya yang lebih Indonesia," kata Erix.
ADVERTISEMENT
"Tumpengan Menoreh jadi bersyukur terus, karena tumpeng itu kan filosofinya syukuran terus buat doa di mana di situ banyak simbol-simbol doa yang mengitari itu," lanjutnya.
Sayangnya, wisatawan masih belum bisa berkunjung ke tempat tersebut karena masih dalam tahap pembangunan. Erix mengatakan bahwa destinasi tersebut akan segera rampung kemungkinan setelah Lebaran.
"Tumpeng Menoreh kemungkinan buka Lebaran, persiapannya sudah 80 persen" tutur Erix.
Menariknya, pembangunan wisata di kawasan Gelangprojo semuanya dilakukan dengan mengedepankan prinsip keberlanjutan lingkungan. Sehingga wisatawan bisa mengunjungi tempat wisata yang bersinergi dengan alam tanpa merusak.
"Jadi kita tidak mengubah seluruh bangunan, tetapi membangun apa yang sudah ada dan kita tambahkan. Misalkan di bangunan ini kita bangun saat musim hujan, jadi biar kita tahu ke mana air itu mengalir untuk mencegah terjadinya longsor," tutur Erix.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Helmy Yahya mengaku terpesona dengan keindahan yang ditawarkan di Gelangprojo. Ia memuji kehebatan Indonesia yang memiliki pariwisata luar biasa.
"Jadi, betapa hebatnya Indonesia, mari kita dukung pariwisata Indonesia, pariwisata lokal. Enggak perlu ke luar negeri-luar negeri karena di Indonesia itu banyak banget, dan ini coming soon, kita dukung sekali apa yang dilakukan Mas Erix," pungkas Helmy.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona )