Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Cerita Pilu Co-Pilot Yeti Airlines: Tewas di Maskapai yang Sama dengan Suami
17 Januari 2023 10:30 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Pesawat Yeti Airlines dengan nomor penerbangan 691 jatuh pada Minggu (15/1). Pesawat yang mengangkut 72 penumpang tersebut jatuh di Pokhara, Nepal Barat, usai melakukan penerbangan dari Kathmandu.
ADVERTISEMENT
Sebanyak 68 orang tewas dalam insiden tersebut dan 4 orang lainnya yang hilang masih dilakukan pencarian. Jatuhnya pesawat Yeti Airlines menjadi salah satu kecelakaan terparah dalam tiga dekade terakhir. Pesawat berjenis ATR 72-500 tersebut diketahui telah berusia 15 tahun.
Di balik kecelakaan yang merenggut puluhan banyak nyawa tersebut, nyatanya ada satu cerita sedih dari co-pilot Yeti Airlines. Anju Khatiwada, salah satu korban tewas dalam insiden tersebut ternyata berada dalam satu maskapai yang sama dengan sang suami.
Sang suami justru telah pulang ke pangkuan Tuhan terlebih dahulu usai terlibat kecelakaan yang sama pada tahun 2006 lalu.
"Suaminya, Dipak Pokhrel, meninggal pada 2006 dalam kecelakaan pesawat Twin Otter milik Yeti Airlines di Jumla," kata juru bicara maskapai Yeti Airlines, Sudarshan Bartaula, kepada Reuters.
ADVERTISEMENT
Melanjutkan Mimpi Sang Suami
Sepeninggalan sang suami, Khatiwada pun bertekad untuk melanjutkan mimpi orang yang paling ia cintai. Ia kemudian memutuskan mengikuti pelatihan penerbangan untuk menjadi pilot.
Menurut Bartaula, uang asuransi peninggalan sang suami digunakan untuk menambah biaya pelatihan pilot.
“Dia kemudian mendapatkan pelatihan pilot dengan uang yang dia dapat dari asuransi setelah kematian suaminya,” lanjutnya.
Meski demikian, keputusan tersebut ternyata pernah mendapat pertentangan dari pihak keluarga, khususnya sang ayah. Ketika itu, ayahnya meminta Khatiwada, untuk beralih profesi dan tidak menjadi seorang pilot.
"Ayah Anju memintanya untuk tidak memilih profesi pilot," ujar Gopal Regmi, teman dekat sang ayah.
"Setelah kecelakan tragis yang menimpa suaminya, ia memutuskan untuk menjadi seorang pilot," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari The Guardian, hingga akhir hayatnya, Khatiwada diketahui telah menempuh 6.400 penerbangan. Sebagai seorang perempuan, jam terbangnya tersebut terbilang cukup besar.
Khatiwada telah bergabung dengan Yeti Airlines sejak tahun 2010. Ketika insiden terjadi, Khatiwada diketahui terbang bersama kapten pilot Kamal KC. Diketahui, Kamal merupakan pilot berpengalaman dengan jam terbang lebih dari 21.900 jam.
“Pada hari Minggu, dia menerbangkan pesawat dengan instruktur pilot, yang merupakan prosedur standar maskapai,” kata seorang pejabat Yeti Airlines, yang mengenal Khatiwada secara pribadi.
“Dia selalu siap untuk menjalankan tugas apa pun dan telah terbang ke Pokhara sebelumnya,” lanjutnya.
Lisensi Pilot yang Tak Pernah Tergapai
Mengutip Indian Today, penerbangan dari Kathmandu menuju Pokhara tersebut adalah penerbangan terakhir Kathiwada sebagai co-pilot. Usai pesawat tersebut mendarat di Pokhara, sejatinya dirinya akan dipromosikan sebagai pilot.
ADVERTISEMENT
Namun, takdir berkata lain, mimpinya menjadi pilot pun harus kandas bersama dengan pesawat yang ia kendarai. Pesawat Yeti Airlines itu jatuh 10 detik sebelum mendarat di bandara tujuan.
Pesawat ATR-72 yang dikemudikan Khatiwada, menukik ke bawah sebelum jatuh di ngarai dekat bandara Pokhara. Menurut saksi mata dan video kecelakaan yang viral di media sosial, pesawat Yeti Airlines tersebut terbakar usai terjatuh ke tanah.
Otoritas Nepal tengah melakukan investigasi terkait kecelakaan dengan melakukan pencarian data black box atau kotak hitam pesawat. Kotak hitam itu dapat membantu penyidik untuk menentukan apa yang menjadi penyebab kecelakaan pesawat Yeti Airlines tersebut.
****
Saksikan konten game changer kumparan mulai 18 Januari - 22 Maret 2023 di berbagai platform kumparan.
ADVERTISEMENT