Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Cerita Pria Tinggalkan Istri 10 Tahun demi Keliling Dunia Tanpa Naik Pesawat
11 Juni 2023 9:09 WIB
·
waktu baca 4 menitDiperbarui 22 Juni 2023 11:59 WIB
ADVERTISEMENT
Kamu tentu masih ingat dengan cerita Thor Pedersen, pria asal Denmark yang keliling dunia tanpa naik pesawat terbang sama sekali. Ya, dalam perjalanannya Pedersen hanya menggunakan transportasi darat dan laut saja.
ADVERTISEMENT
Pedersen memulai perjalanannya sejak tahun 10 Oktober 2013 lalu. Perjalanannya dimulai sejak ayahnya mengirim sebuah artikel yang menceritakan tentang perjalanan seorang petualang yang keliling dunia tanpa menggunakan pesawat.
Karena artikel tersebut, Pedersen tertarik untuk mencoba petualangannya sendiri. Ia lantas membuat daftar 194 negara di seluruh dunia yang akan dikunjunginya.
10 tahun berselang ternyata Thor Pedersen telah berhasil mengunjungi banyak negara yang ada di dunia. Ia pun berhasil didapuk sebagai pria yang pernah mengelilingi dunia tanpa naik pesawat.
Menariknya, ada cerita unik dari pemecahan rekornya itu. Kepada Mirror, Pedersen mengatakan bahwa ia harus meninggalkan istrinya yang bernama Le Pedersen selama 10 tahun. Enggak hanya itu saja, saat keliling dunia, Pedersen juga harus mengorbankan diri dengan keluar dari pekerjaannya di bagian shipping dan logistik.
ADVERTISEMENT
Traveling 4 Tahun Jadi 10 Tahun
Pria berusia 44 tahun itu telah menyelesaikan perjalanan keliling dunianya pada bulan lalu saat tiba di Maldives dengan kapal kontainer yang ia tumpangi. Selama petualangannya itu, Pedersen telah bepergian sejauh 223,072 mil atau sekitar 358 ribu kilometer (km).
Awalnya, ia berjanji kepada sang istri saat itu bahwa perjalanannya akan dilakukan hanya 4 tahun saja dengan estimasi perjalanan selama tujuh hari per negara. Sayangnya, janjinya itu tak bisa ia tepati karena merebaknya COVID-19. Enggak hanya itu, ia juga beberapa kali tertahan akibat kendala visa.
Pedersen mengatakan bahwa ia tertahan cukup lama di Hong Kong. Di negara tersebut ia harus menghabiskan waktu selama 2 tahun karena ketatnya perjalanan yang diberlakukan di Hong Kong.
ADVERTISEMENT
Dari tujuh hari yang ditargetkan, Pedersen mengatakan bahwa ia harus menghabiskan waktu rata-rata 17 hari. Adapun, waktu tersingkatnya di perjalanan adalah saat ke Vatikan yang hanya sehari atau 24 jam saja.
Sementara itu, perjalanan terlamanya ia habiskan di kapal kontainer dari Hong Kong ke Australia yang menghabiskan waktu hingga 27 hari.
Perjalanan Tanpa Naik Pesawat
Karena tak naik pesawat, Pedersen mengatakan bahwa hal itu menjadi tantangan tersendiri dan sangat-sangat rumit.
Ia pun mengatakan bahwa ia telah naik 351 bus, 158 kereta api, 43 tuk-tuk, 37 kapal kontainer, 33 perahu, sembilan truk, tiga kapal boat, dua kapal pesiar, satu kereta kuda, satu kendaraan polisi, hingga satu yacht.
Ada juga sepeda motor, taksi, metro, minibus, dan trem yang tak terhitung jumlahnya.
ADVERTISEMENT
"Saya mendapat kabar bahwa tidak ada seorang pun dalam sejarah yang pergi ke setiap negara di dunia sepenuhnya tanpa terbang dan saya terjebak dalam gagasan bahwa saya mungkin memiliki kesempatan untuk melakukan sesuatu yang luar biasa," katanya.
"Perjalanan bus terpanjang adalah 54 jam dengan satu bus di Brasil. Matahari terbenam pada saya dua kali. Perjalanan kereta terpanjang adalah lima hari di Rusia," imbuh dia.
Selama perjalanannya itu, Pedersen mengaku menghabiskan dana sekitar 20 dolar per hari atau sekitar Rp 297 ribu, sisanya ditanggung oleh penggalangan dana oleh sebuah perusahaan energi.
Menariknya, ia juga membutuhkan 10 paspor untuk memastikan dia bisa memasuki setiap negara tanpa kehabisan halaman untuk dicap.
Pria yang Sayang Istri
Meski traveling sendirian puluhan tahun, Pedersen sangat mencintai istrinya. Sebelum menikah, ia menemui sang istri di berbagai negara berbeda selama lebih dari 27 kali. Ia menemui Le di Sudan, Australia, Hong Kong, dan negara lainnya.
ADVERTISEMENT
Saat itu, mereka sudah menjalin kasih selama sekitar setahun. Dari situ benih-benih cinta mereka pun mulai bersemi dan akhirnya memutuskan untuk menikah.
Thor mengatakan satu-satunya penyesalannya adalah tidak menghabiskan lebih banyak waktu dengan orang tuanya yang sudah lanjut usia dan mempertaruhkan kesempatan untuk memulai sebuah keluarga dengan Le.
"Sebelum saya pergi, ayah saya khawatir dengan karier saya. Dia tidak berpikir saya akan pernah bekerja lagi atau dianggap serius, tetapi dia setuju," ujar Pedersen.
"Memberi tahu ibu saya bahwa saya akan pergi seperti mengatakan kepadanya bahwa saya akan pergi ke dokter gigi. Dia sangat bangga. Ini adalah beberapa tahun terakhir kehidupan orang tua saya. Ada penyesalan karena tidak menghabiskan lebih banyak waktu dengan keluarga dan teman," lanjut dia.
ADVERTISEMENT
Walau demikian, ia mengaku sangat bersyukur bisa bertemu dengan Le yang memberikan support terhadap apa yang ia lakukan. Kata dia, Le adalah orang yang membuatnya berhasil untuk mewujudkan mimpinya keliling dunia.
"Dia luar biasa, dia adalah support system yang terbesar dan kami memiliki pengalaman unik bersama di seluruh dunia. Semakin sulit setiap kali dia datang berkunjung, mengantarnya ke bandara membuat hati saya tercabik-cabik setiap saat," pungkasnya.