Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Cerita Travel Blogger Dilecehkan di India: Disebut Mirip PSK hingga Ditertawai
6 Maret 2024 12:57 WIB
·
waktu baca 8 menitADVERTISEMENT
Seorang travel blogger asal Spanyol menjadi korban pemerkosaan tujuh orang pria di Dumka, India pada Jumat (1/3). Perempuan tersebut diperkosa dalam perjalanan keliling dunianya bersama suami saat sedang bermotoran di India yang jadi destinasi terakhirnya.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari akun Instagram-nya @vueltaalmundoenmoto, petaka terjadi ketika mereka berkemah di alam terbuka. Sang perempuan diperkosa di dalam tenda, sedangkan sang suami dianiaya oleh para pelaku. Terbaru, tiga pelaku pemerkosaan sudah ditangkap dan sisanya tengah diburu pihak kepolisian India.
Insiden pemerkosaan atau turis yang dilecehkan di India bukanlah kali pertama terjadi, hal ini rupanya juga pernah menimpa seorang travel blogger asal Indonesia yang bernama Satya Winnie. Kepada kumparan, Satya menceritakan pengalaman tak mengenakannya itu yang terjadi pada tahun 2018 silam. Kala itu, dirinya sedang melakukan perjalanan ke India dan Nepal bersama salah seorang temannya.
"Waktu itu, bulan November 2018, itu aku lagi traveling bareng temanku, berdua. Jadi, perempuan dua-duanya dan waktu itu belum banyak perempuan Indonesia yang ke India. Cuma karena ku pikir berbekal pengalaman ku sudah solo traveling di Eropa dan segala macam menurutku i think i'm ready (aku pikir, aku siap) untuk bikin trip sendiri dan waktu itu satu setengah bulan di sananya," kata Satya saat dihubungi kumparan pada Selasa (5/3).
ADVERTISEMENT
Sebelum melakukan perjalanan, Satya sudah mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik dan matang. Mulai dari membuat itinerary, hingga pilihan akomodasi dan transportasi, hal itu sudah dia pertimbangkan baik-baik.
"Aku sudah bikin itinerary dan kayak transportasi itu. Aku selalu kayak kalau bisa jangan sampai yang sampainya malam, kalau bisa sore atau maksimal jam 7 sudah sampai jadi enggak harus kemalaman ke hostel ya kan," imbuh dia.
Untuk urusan penginapan misalnya, Satya juga memilih hostel yang sudah terjamin keamanannya. Ia pun mencari hostel yang memang memiliki rating bagus serta menyediakan layanan kamar yang terpisah antara perempuan dan laki-laki.
"Hostel-nya juga aku selalu pilih yang rating-nya paling bagus. Nah, waktu itu aku pakainya hostelworld.com dan kayak di situ memang ada spesial hostel-nya untuk perempuan, kalau pun hostel-nya campur tapi kamar dormitory-nya terpisah untuk perempuan," lanjut Satya.
ADVERTISEMENT
Ia juga telah melakukan riset terlebih dahulu bagaimana transportasi yang sebaiknya digunakan saat traveling ke India. Ia juga banyak membaca blog-blog travel blogger lainnya sebagai preferensi.
"Niatku untuk cerita ke orang-orang waktu itu bahwa India is safe for female travelers (aman untuk traveler perempuan) toh juga sudah banyak perempuan-perempuan bule yang aku baca blog-nya dan aku juga oke baiknya naik kereta yang kelas apa dan segala macam gitu-gitu," paparnya.
Enggak hanya itu, untuk pakaian yang digunakan ia pun membawa baju yang tertutup, dan tidak mengenakan celana pendek atau baju-baju yang mengundang.
"Temanku ini kan berhijab, sudah pasti baju dia tertutup, ya, kan dan aku selama di sana boro-boro pakai celana pendek selalu, kok bawa baju gombrong celana panjang bawa pasmina gitu-gitu biar enggak mengundang lah gitu," kata dia.
ADVERTISEMENT
Namun, walau semua sudah dipersiapkan dengan baik hal itu ternyata tak bisa menghindarinya jadi korban pelecehan seksual . Pelecehan seksual itu terjadi ketika ia sedang melakukan perjalanan dari Jaipur ke Agra dengan naik kereta api.
Dilecehkan Bapak-bapak Tak Dikenal
Satya mengatakan bahwa insiden itu terjadi saat dia tiba di Agra setelah melakukan perjalanan naik kereta api. Rencana traveling-nya kalau itu sedikit tertunda karena kereta yang membawanya dari Jaipur, India harus tertunda atau delay selama beberapa saat.
"Jadi, aku baru sampai dari Jaipur ke Agra naik kereta tapi keretanya delay, ya, namanya juga mereka ada jutaan orang yang harus naik kereta. Jadi kayak delay jadwal itu sudah lumrah banget di sana. Jadi, yang harusnya kita sudah sampai jam 7 malam jadi hampir jam 10 malam," ungkap Satya.
ADVERTISEMENT
Meski sudah larut malam, Satya mengatakan bahwa saat itu kondisi di stasiun tersebut masih ramai. Karena barang bawaannya yang banyak, Satya memilih untuk beristirahat sejenak di stasiun.
"Aku duduk dulu sebentar di stasiun. Abis itu ada bapak-bapak gitu mungkin usia 30-35 maybe, itu dia duduk dekat aku terus kayak geser-geser, nempel. terus aku bilang 'Saya enggak nyaman sama bapak' waktu itu kayak ngomong bahasa India campur bahasa Inggris lah, dia yang kayak masih tetap deketin-deketin," katanya.
Bukannya pindah atau bergeser, si bapak-bapak tersebut ternyata berbisik ke telinganya dan mengatakan kalimat yang tak senonoh. Karena risih dan sudah tidak tahan lagi, Satya memilih pergi meninggalkan bapak-bapak tak dikenal tersebut.
Namun, gangguan tersebut tidak berhenti sampai di sini. Ketika Satya pergi menuju keluar area stasiun, ia masih dibuntuti bapak-bapak itu. Sesaat sebelumnya, ia juga sempat merekam kejadian apa yang ia alami dengan GoPro miliknya.
ADVERTISEMENT
"Nah, waktu itu aku masih hidupin GoPro dan aku kayak ngomong ke kamera 'hai gais, kalian harus tahu kalau tadi itu aku sempat dipepet sama bapak-bapak gitu dan dia ngomong ke telingaku kayak gini' nah terus orangnya masih di belakang kayaknya," beber Satya.
Benar saja ketika ketika dia melihat ke belakang, dia masih melihat bapak-bapak tersebut dan ternyata berlari ke arahnya. Satya pun sudah bersiap-siap untuk melakukan penjagaan diri.
"Ternyata pas aku lihat belakang dia lagi lari dari stasiun ngejar ke arah aku, dan temenku itu jadinya GoPro aku matiin buat siap-siap buat ini orang datang ku tabok nih pakai GoPro jadi udah siap-siap, udah ancang-ancang, aku pikir dia akan datang dari arah kananku jadi aku udah mau siap-siap mukul, tau-tau dia dari kiri dan akhirnya menyentuhku," ujar dia.
ADVERTISEMENT
Usai insiden pelecehan tersebut terjadi, Satya yang tadinya berani untuk melawan bapak itu seketika langsung merasa lemas dan tidak berdaya.
"Ketika itu terjadi, badanku kayak lemas dan kayak apa, ya jijik, campur aduk gitu lemas dan kayak pengin ngejar orang itu tapi carrier yang aku bawa 30 kg jadi enggak bisa apa-apa selain teriak di stasiun," ujar dia.
Lapor Polisi Malah Ditertawai
Meski syok dan lemas, Satya bergegas menuju kantor polisi untuk melaporkan insiden yang ia alami. Namun, bukannya pengayoman yang ia dapati, ia justru ditertawai oleh polisi India saat itu.
"Akhirnya aku pergi ke kantor polisi terus aku cerita habis dilecehni sama laki-laki. Kamu tau respons polisinya apa? Cuma ketawa, terus dibilang kayak sudah sering dan wajar juga kalau kamu yang kena bukan teman kamu soalnya wajahmu itu kayak prostitute (pekerja seks komersial) dari Myanmar. Dia bilang gitu ke aku," katanya.
Hal itu membuatnya tak habis pikir dengan kepolisian yang sedang bertugas saat itu. Di kala dirinya sedang terpuruk dan membutuhkan bantuan pendampingan sebagai korban, ia justru ditertawai. Karena tidak mendapatkan hasil yang diharapkan ia pun memutuskan untuk kembali ke hostelnya.
ADVERTISEMENT
"Yang aku enggak habis pikir, bukannya ditenangin dulu, aku speechless beneran sampai enggak tau mau ngomong apa terus akhirnya naik taksi ke hostel terus cerita sama orang di hostel baru mereka kayak yang baik banget. Ngasih kamar yang lebih sepi supaya enggak diganggu banyak orang dulu terus dikasih teh, dikasih, pokoknya ditenangin hari itu," ungkap dia.
Usai insiden tersebut, Satya mengaku tak bersemangat untuk menjalani hari. Itinerary yang ia buat pada keesokan harinya pun tak ia lakukan sama sekali.
"Besoknya aku kayak enggak bisa ke mana-mana aku di hostel sendirian cuma mau tidur, ya marah, bete, apa segala macem pokoknya campur aduk lah apalagi waktu itu aku udah di tengah perjalanan kayaknya sudah semingguan lebih di India. Udah semingguan lebih dan enggak pernah ada kejadian buruk. Tapi ternyata aku juga yang kena, jadi ya nasib," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, Satya bersyukur bahwa insiden yang ia alami masih lebih mending ketimbang apa yang dialami oleh turis asal Spanyol yang baru-baru ini terjadi.
Orang India Penasaran dengan Orang Asing
Berkaitan dengan insiden yang ia alami dan juga turis Spanyol, Satya menilai bahwa orang-orang India khususnya yang tinggal di perkampungan sangat penasaran dengan orang asing. Rasa penasaran itu tak kadang juga muncul secara seksual.
"Dengan ketidakfamiliaran mereka sama orang asing mereka jadi pengin tahu, sebenarnya rasa penasaran, tapi kadang rasa penasaran itu bisa dipicu juga rasa penasaran secara seksual mereka juga kamu tahu kan mereka enggak boleh berhubungan seksual sampai umur berapa mereka strict banget dengan seksual terkait dengan agama mereka juga," papar dia.
ADVERTISEMENT
Hal ini yang membuat mereka tidak menyentuh perempuannya karena mereka akan berdosa jika melakukannya.
"Menyentuh perempuan India dan itu dosanya bisa dibawa tujuh turunan akhirnya dilampiaskan ke siapa? Dilampiaskan ke orang luar yang mereka enggak kenal, exactly apalagi di kampung yang tidak ada prostitusinya kalau di kota besar kan mereka bodo amat tapi kalau di kampung-kampung itu sulit," ujarnya.
Tak hanya itu, Satya juga mengatakan bahwa traveler tidak disarankan untuk pergi ke daerah-daerah terpencil yang ada di India. Ini demi keselamatanmu sendiri.
Bila berkaca dengan insiden yang terjadi oleh turis Spanyol, perempuan itu diketahui sedang melakukan perjalanan keliling dunia dengan bersepeda motor. Adapun, India adalah destinasi terakhirnya.
Tak sendirian, perempuan tersebut juga didampingi oleh sang suami yang menemani perjalanan keliling dunianya itu. Sayangnya, petaka terjadi ketika mereka beristirahat dan berkemah di sebuah tempat di sekitar Dumka, India pada Jumat (1/3). Tenda mereka disusupi tujuh orang pria tak dikenal yang akhirnya melakukan tindakan pemerkosaan terhadap travel blogger tersebut sedangkan sang suami dianiaya dan dilempari batu.
Ketika ditanyai apakah dirinya kapok ke India, Satya mengatakan bahwa India masih jadi destinasi yang ia ingin sambangi.
ADVERTISEMENT
"Enggak lah, aku tetap suka India dari dulu aku suka semuanya tentang India. Aku suka kulturnya, makanannya, bahkan aku pernah ikut cooking class di rumah warga. Jadi kamu bisa milih keluarga mana yang ingin kamu pelajari menu makanannya dan itu menyenangkan. Orang-0rangnya ramah kok," katanya.
Meski begitu, ia menyarankan untuk tetap waspada dan selalu hati-hati saat bepergian. Sebab di mana pun tempatnya, tindakan kriminalitas tetap ada.
"Jadi, ya memang kasus kriminal lagi naik di mana-mana ya kita yang senang traveling ini lebih waspada," pungkasnya.