Cikini Walking Tour, Atraksi Baru yang Ajak Turis untuk Mengenal Sejarah Jakarta

23 Desember 2021 18:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rumah Raden Saleh. Foto: Anggita Aprilyani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Rumah Raden Saleh. Foto: Anggita Aprilyani/kumparan
ADVERTISEMENT
Jakarta selama ini dikenal dengan deretan gedung bertingkatnya yang megah. Namun, di balik itu, Jakarta juga memiliki banyak tempat bersejarah yang patut untuk dikunjungi dan telisik lebih jauh.
ADVERTISEMENT
Salah satunya adalah kawasan Cikini, yang dikenal memiliki banyak bangunan tempo dulu yang menarik untuk disimak. Hal ini jugalah yang membuat Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menghadirkan Cikini Walking Tour, untuk memperkenalkan kawasan bersejarah di kawasan Cikini.
"Hari ini Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta menyelenggarakan kegiatan Cikini Walking Tour sebagai program pengembangan berbasis kawasan," kata Ketua Bidang Pemasaran dan Atraksi Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta, Hari Wibowo, saat ditemui kumparan di Museum Joang 45.
Gereja di sekitaran rumah Raden Saleh. Foto: Anggita Aprilyani/kumparan
Cikini Walking Tour sendiri dibuat atas dasar minat masyarakat berwisata di Cikini yang sekarang sudah ditopang oleh infrastruktur yang mumpuni. Dalam kegiatan ini, turis diajak untuk mengunjungi beberapa tempat-tempat yang memiliki sejarah di Cikini, seperti Museum Joang 45, Pos Indonesia, Bakoel Koffie, Bekas Pabrik Tan Ek Tjoan, Bekas Rumah Ibu Dibjo, Toko Kacamata A. Kasoem, Rumah Hasyim Ning, Taman Ismail Marzuki, dan Rumah Raden Saleh.
ADVERTISEMENT
Kegiatan yang diadakan atas kolaborasi antara Dinas Parekraf DKI Jakarta dan Jakarta Xperience Board ini ditargetkan bisa dimulai secepatnya dan ditawarkan untuk wisatawan.
Rumah pengusaha mobil Hasyim Ning. Foto: Anggita Aprilyani/kumparan
“Semoga ini bisa dimulai secepatnya dengan harapan publik sadar dan tahu kalau Jakarta sudah ada walking tour,” tutur Hari Wibowo.
Tak hanya itu, Cikini Walking Tour juga diharapkan bisa menjadi aktivitas baru sebagai destinasi wisata, sekaligus untuk penggerakkan ekonomi, khusus DKI Jakarta.
Nantinya, tur ini bisa diikuti para turis asing maupun domestik dengan harga mulai dari Rp 300 ribu. Tentunya setiap rute yang digunakan akan berbeda-beda sesuai kebutuhan. Informasi lebih lanjut bisa langsung mengunjung website resmi jakarta-tourism.go.id, atau melalui akun Instagram @jakarta_tourism.