Cuma di Jepang, Ada Kuil yang Dirobohkan dan Dibangun Kembali Setiap 20 Tahun

24 Februari 2023 8:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Kuil Seirinji di Jepang. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kuil Seirinji di Jepang. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Sebagai negara penganut agama Shinto terbesar di dunia, tak sulit menemukan kuil di Jepang. Kuil-kuil tersebut ditujukan sebagai tempat berdoa para pengunjung maupun masyarakat Jepang.
ADVERTISEMENT
Menariknya, selain jadi tempat beribadah, ada pula kuil unik yang menyimpan daya tarik tersendiri bagi wisatawan, seperti halnya kuil satu ini.
Berbeda dengan kuil pada umumnya, kuil Ise Jingu ternyata memiliki umur tertentu. Ya, kuil yang terletak di Kota Ise, Jepang, ini dibangun, kemudian dirobohkan kembali, lalu dibangun lagi setiap 20 tahun sekali, seperti dilansir Amusing Planet.
Ilustrasi wanita yang berjalan menuju kuil Jepang. Foto: Travelpixs/Shutterstock
Proses pembangunan tersebut biasanya dilakukan berada tidak jauh dari bangunan sebelumnya. Ketika kuil Ise Jingu yang baru akan dibangun, kuil lama akan segera dibongkar.
Meski demikian, kuil yang lama tidak akan langsung dibongkar, melainkan menunggu kuil yang baru berdiri terlebih dahulu. Dengan begitu, kuil Ise Jingu akan dibangun secara bergantian dan terus menerus berulang selama 20 tahun.
ADVERTISEMENT
Adapun, pembangunan kuil tersebut terakhir dilakukan pada tahun 2014 dan pembangunan berikutnya dijadwalkan pada tahun 2033. Menurut catatan, rangkaian pembangunan tersebut sudah memasuki yang ke-62.
Meski telah dilakukan sejak lama, pembangunan kuil tersebut ternyata membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Setidaknya dibutuhkan ratusan bahkan ribuan kayu untuk membangunnya. Biaya pembangunannya juga menelan biaya setengah miliar dolar Amerika Serikat (AS).

Bagian dari Tradisi

Ilustrasi toilet di kuil Jepang. Foto: Fishkaz1973/Shutterstock
Menurut sejarah, pembangunan kuil ini menjadi salah satu tradisi yang berakar pada zaman kuno. Kala itu, sebuah lumbung gandum dihancurkan dan dibangun ulang setiap 20 hingga 30 tahun sekali.
Lumbung gandum yang terbuat dari kayu dan jerami tersebut diperbarui, agar tidak gampang rusak dan hancur akibat serangan hama dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT
Para penduduk meninggikan dan mengganti atap jerami, agar selalu kuat dan tidak bocor ketika diterpa hujan.
Sayangnya, hal tersebut tak mencegah lumbung padi dari kerusakan. Akhirnya, lumbung padi ini dihancurkan dan dibangun ulang, yang kemudian diadopsi oleh pembangunan kuil Ise Jingu.
Kuil Agung Ise juga dikenal sebagai Ise Jingu, merupakan salah satu situs paling suci dan terpenting Shinto. Ise Jingu terdiri dari beberapa kuil, tetapi dua kuil yang paling penting adalah Naiku—kuil dalam, dan Geku—kuil luar.
Kuil bagian dalam diyakini berasal dari abad ke-3 dan memiliki penghormatan yang lebih tinggi daripada kuil bagian luar, karena dianggap sebagai rumah Cermin Suci Kaisar.