Dari China hingga Maroko, Begini Uniknya Tradisi Idul Adha Di Berbagai Negara

30 Juli 2020 7:02 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pedagang daging di Kairo, Mesir. Foto: REUTERS/Mohamed Abd El Ghany
zoom-in-whitePerbesar
Pedagang daging di Kairo, Mesir. Foto: REUTERS/Mohamed Abd El Ghany
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tinggal menghitung hari, umat Islam akan segera merayakan Hari Raya Idul Adha atau Lebaran Haji. Lebaran haji merupakan salah satu hari besar yang dirayakan umat Islam di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Hari Raya Idul Adha diperingati setiap tanggal 10 Dzulhijjah dalam penanggalan Islam, atau tepat 70 hari setelah perayaan Hari Raya Idul fitri yang jatuh pada 1 Syawal. Yang khas dari perayaan Idul Adha adalah penyembelihan hewan kurban untuk memperingati perintah Allah SWT kepada Nabi Ibrahim yang menyembelih domba sebagai pengganti putranya, Ismail.
Seorang penjual hewan kurban di Pakistan. Foto: REUTERS/Faisal Mahmood
Masyarakat Indonesia biasanya merayakan Hari Raya Idul Adha dengan beribadah salat bersama di masjid terdekat dan kemudian menyembelih kurban. Setelahnya, daging kurban dibagi-bagikan dan dimasak untuk dinikmati bersama seluruh anggota keluarga.
Tidak hanya di Indonesia yang merupakan negara mayoritas Muslim terbanyak di dunia, beberapa negara juga memiliki tradisi masing-masing dalam merayakan Idul Adha. Lantas, bagaimana perayaan Idul Adha di berbagai negara di dunia?
ADVERTISEMENT
Berikut kumparan rangkum lima tradisi Idul Adha di berbagai negara.

1. Maroko

Penduduk Maroko bekerja sama dalam menyembelih hewan kurban Foto: Shutter Stock
Hari Raya Idul Adha dianggap sebagai sebuah festival yang suci di Maroko. Warga Maroko biasanya menyembelih domba sebagai hewan kurban dan kemudian diolah untuk membuat masakan tradisional khas negara di Afrika bagian utara ini.
Selama empat hari berturut-turut, masyarakat Maroko akan menghidangkan kuliner lezat berbahan dasar kaya daging dari berbagai bagian tubuh hewan. Masyarakat Maroko dikenal sangat hemat, sehingga mereka tidak akan menyia-nyiakan daging, apalagi harga daging akan cenderung lebih murah dibanding hari biasa saat menjelang Idul Adha.
Mulai dari kepala, usus, ekor, perut, otak, lemak, hingga testis tidak akan sia-sia di tangan mereka. Selain menyajikan sajian khas Maroko, seperti barbekyu, sup daging, batbout (roti semi datar yang dimasak dalam wajan), dan mrouzia (kuliner daging kaya rempah khas Maroko), masyarakat setempat juga akan memadati pasar untuk membeli pakaian tradisional.
ADVERTISEMENT
Pakaian tradisional yang masih baru dijadikan sebagai 'gong' pelengkap Hari Raya Idul Adha yang suci ini di Negara Matahari Tenggelam itu.

2. China

Idul Adha di Beijing, China Foto: REUTERS/Damir Sagolj
Meskipun Muslim di China masih tergolong minoritas, perayaan Idul Adha di negara ini juga diadakan secara meriah. Umat Islam di China biasanya akan merayakan tradisi Hari Raya Idul Adha selama empat hari berturut-turut.
Dilansir dari berbagai sumber, Muslim di China akan meliburkan diri dan mengisi harinya dengan berbagai acara keagamaan. Seperti melakukan tadarus, membaca Al-Quran, bersalawat, saling memberi bingkisan satu sama lain, dan bersilaturahmi dalam sebuah pesta kecil-kecilan untuk merayakan Idul Adha.
Di beberapa daerah bagian, persiapan Idul Adha di sana biasanya dimulai seminggu sebelumnya. Mereka menyiapkan kue-kue, membagikan bingkisan, dan juga berkumpul bersama sanak saudara yang tinggal berjauhan.
ADVERTISEMENT
Pada hari H Idul Adha, Muslim lokal di China berbondong-bondong mendatangi masjid terdekat yang biasanya memiliki arsitektur khas yang kental dengan budaya atau etnis China.

3. Inggris

Tradisi Idul Adha di berbagai negara. Foto: REUTERS/ Thaier Al-Sudani
Idul Adha juga dirayakan oleh umat Islam di Inggris. Komunitas Islam di beberapa kota biasanya menggelar pasar malam sebagai salah satu bentuk perayaan Idul Adha dan dikunjungi oleh warga Muslim di kota itu.
Di hari pertama, tentu saja umat Islam di Inggris menjalankan salat Id, serta ada pula yang kemudian menyembelih hewan kurban. Selain itu, di masjid-masjid juga diadakan studi atau kuliah singkat yang membahas tentang Islam, terutama budaya dan sejarah.
Untuk makanan khas Idul Adha di Inggris, daging kurban, bisa sapi atau kambing biasanya diolah menjadi makanan bercita rasa gurih. Dapat juga tergantung dari tradisi masing-masing keluarga Muslim di Inggris, terutama bagi warga peranakan berdarah Timur-Tengah, Afrika Utara, Asia Selatan, atau Turki.
ADVERTISEMENT
Setidaknya 4,8 persen dari total populasi penduduk Inggris adalah warga Muslim. Islam merupakan agama terbesar kedua di Inggris, kendati terpaut selisih yang besar dari jumlah penganut Kristen dan mereka yang tidak memeluk agama apa pun.

4. Turki

Hewan kurban untuk Idul Adha di Turki didandani sebelum disembelih Foto: Shutter Stock
Turki menjadi salah satu negara yang memiliki tradisi Idul Adha yang paling unik. Sebelum Hari Raya Idul Adha, hewan kurban seperti kambing atau sapi akan dihias dengan henna dan pita sehingga terlihat cantik.
Untuk prosesinya tidak jauh berbeda dengan di Indonesia. Masyarakat Turki akan melakukan salat Id bersama di masjid dan kemudian menyembelih hewan kurban bersama-sama, lalu memasaknya dengan keluarga.
Hidangan tersebut kemudian akan dinikmati bersama dengan borek (roti khas Turki) dan kurban bayramı, sajian dari daun anggur yang diberi isian. Setelah menyantap sajian khas Idul Adha, anak-anak akan mendatangi anggota keluarga yang lebih tua, orang tua, dan tetangga untuk bersalaman dan mencium tangan mereka sebagai tanda penghormatan.
ADVERTISEMENT

5. India

Penjual unta menghias untanya di pasar unta menjelang Idul Adha. Foto: Asif HASSAN / AFP
Umat Islam di India memang diperbolehkan menyembelih sapi saat Idul Adha. Namun, untuk menghargai warga Hindu yang sebagian menganggap sapi, lembu, atau kerbau sebagai hewan suci, para ulama Islam dan kelompok-kelompok Muslim di India menyarankan agar menyembelih jenis binatang kurban lainnya, semisal kambing.
“Untuk menjaga perdamaian, umat Islam harus menghentikan pemotongan hewan kurban sapi, lembu, dan kerbau selama Idul Adha,” ucap cendekiawan Islam di India, Syed Hussain Madani, kepada VOA.
Salah satu hidangan khas Idul Adha di India adalah nalli nihari yang berbahan daging dan dimasak cukup lama dengan berbagai macam jenis rempah-rempah. Dikutip dari Gotravelly, nalli nihari biasanya disajikan bersama sayuran segar dan daun ketumbar.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
ADVERTISEMENT