Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.1
![Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. Foto: Helinsa Rasputri/kumparan](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1576144278/qnmcpql20u5aju9no8ei.jpg)
ADVERTISEMENT
Pariwisata memang tengah menjadi perhatian pemerintah Indonesia. Sektor ini memang sedang rajin diulas, dengan harapan, kelak pariwisata dapat menjadi penghasil devisa terbesar di tanah air. Nyatanya, benar saja. Kini pariwisata Indonesia menjadi penghasil devisa terbesar kedua.
ADVERTISEMENT
Hasil ini sudah pasti merupakan kerja sama antar kementerian dan lembaga pemerintah, termasuk Bank Indonesia. Tidak tanggung-tanggung, sang gubernur bahkan belajar diving di usianya yang telah menginjak kepala enam agar bisa ikut serta berpartisipasi membuat video promosi.
Hal ini disampaikan sendiri oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo dalam acara Gelar Wisata Bahari yang dilaksanakan pada Kamis (12/12) di GMB III Kementerian Kelautan dan Perikanan, Gambir.
Menurut penuturannya, Perry mengungkapkan betapa bangganya ia mendapatkan lisensi menyelam di usianya yang kini telah menginjak 60 tahun. Pengalaman menyelamnya di Labuan Bajo pun kemudian diabadikan dalam sebuah vlog reportase bikinan Bank Indonesia.
Di dalam video tersebut, Perry terlihat asyik berenang menikmati indahnya laut Nusa Tenggara Timur. Bersama dengan para koleganya, Gubernur Bank Indonesia ini bertemu dengan beragam jenis ikan dan melihat terumbu karang dalam berbagai bentuk dan warna.
ADVERTISEMENT
Usut punya usut, rupanya Perry Warjiyo belajar diving karena merasa malu dengan video pertamanya ketika mempromosikan Wakatobi. Saat itu, ia masih belum bisa diving, sehingga untuk bisa membuktikan keindahan wisata bahari Indonesia, Perry mesti snorkeling.
"Video pertama kami memalukan," katanya sambil tertawa. "Kawan-kawan kami ahli komunikasinya bagus, meskipun saya dipegangi oleh tiga orang yang snorkeling, nyatanya begitu. Tapi dilihat videonya dari bawah itu bagus, diedit-edit seolah-olah saya bisa diving ," lanjutnya menjelaskan.
Pria yang lahir pada 25 Februari 1969 itu kemudian mengatakan bahwa video promosi Wakatobi itu kemudian viral setelah diunggah ke platform YouTube. Sejak saat itu, Perry memutuskan untuk belajar diving untuk mempromosikan pariwisata Indonesia.
Kendati masih takut, Perry tak terlalu khawatir karena ia selalu dikawal oleh masterdive. Labuan Bajo adalah salah satu bukti usaha Perry setelah ia mendapatkan lisensinya tersebut.
ADVERTISEMENT
"How can you imagine I got license open diving at 60, umur saya 60. At 60 saya learn diving," tegasnya dengan mata berbinar.
Perry Warjiyo mengatakan bahwa nantinya akan ada lebih banyak lagi video-video promosi pariwisata Bank Indonesia. Ia akan meluangkan waktu untuk membuat video pariwisata di tengah waktu senggang ketika ada meeting di destinasi-destinasi wisata Indonesia.
Ia mengungkapkan bahwa ini menjadi salah satu wujud bantuan Bank Indonesia dalam membantu pemerintah terkhusus industri maritim termasuk wisata bahari karena industri maritim merupakan salah satu sumber kemampuan ekonomi yang bisa menghasilkan devisa dan memudahkan Bank Indonesia dalam mengendalikan nilai tukar rupiah.
"Jadi, sekali dayung, dua pulau terlampaui," tutup Perry Warjiyo.
ADVERTISEMENT