Desa Penglipuran Masuk Daftar Desa Wisata Terbaik di Dunia 2023 Versi UNWTO

23 Oktober 2023 11:39 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi desa wisata di Bali Foto: Dok. Kemenparekraf
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi desa wisata di Bali Foto: Dok. Kemenparekraf
ADVERTISEMENT
Salah satu desa wisata di Indonesia berhasil meraih penghargaan sebagai desa wisata terbaik di dunia. Organisasi Pariwisata Dunia (UNWTO) menobatkan Desa Penglipuran di Bali sebagai salah satu desa wisata terbaik di dunia. Desa tersebut terpilih dalam 54 UNWTO Best Tourism Village 2023.
ADVERTISEMENT
Penghargaan tersebut diraih Desa Wisata Penglipuran pada edisi ketiga dari “Best Tourism Villages by UNWTO”, yang digelar di Samarkand, Uzbekistan.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno, mengapresiasi penghargaan yang diberikan oleh UNWTO. Penghargaan tersebut diharapkan dapat menginspirasi desa-desa wisata lainnya, agar bisa memaksimalkan potensi yang dimilikinya.
Menparekraf Sandiaga Uno di Desa Penglipuran, Bali Foto: Dok. Kemenparekraf
“Saya sangat optimistis, ini akan menjadi inspirasi bagi desa wisata lainnya di Indonesia untuk mengoptimalkan Sumber Daya Alam (SDA), Sumber Daya Manusia (SDM), dan warisan budaya yang kita miliki,” ujar Sandiaga, seperti dilansir Antara.
Adapun Best Tourism Village diadakan untuk menjaring desa percontohan yang berhasil mengembangkan pariwisata, dengan memberdayakan komunitas masyarakat setempat, dan melestarikan tradisi, serta warisan lokal.
Desa Adat Penglipuran di Bali Foto: Instagram/Explorebali
Berdasarkan data hingga 2023, sebanyak 190 desa telah menjadi anggota dari Best Tourism Village Network yang harapannya akan menjadi jaringan desa global terbesar.
ADVERTISEMENT
Desa Wisata yang berada di Kabupaten Bangli itu berhasil terpilih di antara 260 kandidat, dan lebih dari 60 negara yang terdaftar.

Desa Wisata Indonesia Terbaik Lainnya

Selain Desa Penglipuran, ada tiga desa wisata di Indonesia lainnya yang masuk dalam upgrade programme dari inisiatif ini, yaitu Desa Bilebante (NTB), Desa Pela (Kalimantan Timur), dan Desa Taro (Bali).
Tiga desa wisata Indonesia menjadi bagian dari 20 desa bimbingan yang dipersiapkan untuk menjadi Best Tourism Villages UNWTO di periode selanjutnya.
Desa Penglipuran, Bali Foto: Dok. Kemenparekraf
Desa-desa tersebut terdaftar di bawah UNWTO Best Tourism Villages Upgrade Programme, yang merupakan desa-desa dengan potensi besar dari berbagai penjuru dunia.
Upgrade programme merupakan program pemberian dukungan dari UNWTO dan mitra kepada desa wisata yang hampir memenuhi kriteria sebagai Best Tourism Villages, namun masih kurang dalam beberapa aspek penilaian.
ADVERTISEMENT
“Best tourism village dari UNWTO merupakan penghargaan internasional yang luar biasa dalam perkembangan Desa Wisata Penglipuran. Penghargaan ini tidak hanya untuk Penglipuran, tetapi untuk pariwisata Indonesia secara umum,” ujar Kelihan Adat Desa Wisata Penglipuran, I Wayan Budiarta.
“Prestasi ini juga akan semakin mengangkat Desa Wisata Penglipuran di tingkat internasional. Selain itu, penghargaan ini menjadi satu motivasi kami, masyarakat Penglipuran, untuk tetap menjaga dan melestarikan tradisi dan budaya, sehingga kepariwisataan di desa wisata Penglipuran bisa berkelanjutan,” lanjutnya.
Umat Hindu di Desa Penglipuran Menyiapkan Sajen. Foto: REUTERS/Nyimas Laula
Sementara itu, penominasian desa-desa wisata dilakukan oleh Kemenparekraf melalui proses seleksi yang ketat dari para pemenang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI), dan pendampingan yang intensif untuk memastikan bahwa desa wisata tersebut memang layak mendapatkan penghargaan internasional. Hasilnya kemudian direkomendasikan kepada UNWTO.
ADVERTISEMENT
Keberhasilan Desa Nglanggeran pada 2021 dan Desa Penglipuran pada 2023 yang mendapatkan penghargaan sebagai Best Tourism Villages, merupakan pengakuan internasional terhadap kualitas desa wisata yang ada di Indonesia.
Diharapkan penghargaan ini akan menambah kepercayaan diri dari Desa Wisata Penglipuran yang mendapat penghargaan internasional, dan bisa menjadi contoh bagi desa-desa wisata lainnya untuk berpartisipasi dalam seleksi tingkat dunia, guna memajukan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia.