Desa Wisata Pecinan Glodok Masuk 50 Besar ADWI 2022, Sandiaga: Suatu Keberagaman

26 Juni 2022 20:27 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno Berkunjung ke Klentent Toa Se Bio di Desa Wisata Pecinan Glodok, Minggu (26/6/2022) Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno Berkunjung ke Klentent Toa Se Bio di Desa Wisata Pecinan Glodok, Minggu (26/6/2022) Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
ADVERTISEMENT
Desa wisata Pecinan Glodok di Jakarta Barat terpilih sebagai salah satu dari 50 besar desa wisata di ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno, mengatakan bahwa ada banyak potensi yang dimiliki desa wisata Pecinan Glodok sebagai salah satu desa wisata terpilih ajang ADWI 2022.
ADVERTISEMENT
Dalam kunjungannya, Sandiaga sempat berkeliling ke kawasan Pecinan mulai dari melihat gedung bersejarah yang ada di kawasan Pecinan seperti Gedung Candra Naya hingga berkunjung ke Klenteng Toa Se Bio.
Suasana salah satu rumah makan di kawasan Pecinan Glodok, Taman Sari, Jakarta Barat, Sabtu (18/9). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Sandiaga menyebut, bahwa kawasan Pecinan menyimpan banyak potensi wisata sejarah yang menarik bagi wisatawan.
"Tadi saya melihat akulturasi dari berbagai budaya. Ada budaya dari Tiongkok, ada budaya dari Portugis ada budaya Muslim, ada budaya Melayu dan banyak sekali. Ada wushu, ada pencak silat semua di sini bersatupadu dalam suatu keberagaman berbasiskan Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika," ujar Sandiaga saat ditemui kumparan di Petak 6, Pecinan Glodok, Jakarta Barat, Minggu (26/6).
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno Berkunjung ke Desa Wisata Pecinan Glodok, Minggu (26/6/2022) Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
Sekretaris Wali Kota Jakarta Barat, Iin Mutmainnah, menyampaikan rasa syukur karena Desa Wisata Pecinan Glodok bisa masuk 50 besar ADWI 2022. Ia berharap bahwa desa wisata ini bisa menjadi aset wisata baru di DKI Jakarta.
ADVERTISEMENT
"Tentu kita berharap dengan masuknya Desa Wisata Pecinan Glodok di 50 besar ADWI akan menjadi aset wisata di DKI Jakarta," ujarnya.

Kunjungi Bangunan Bersejarah hingga Klenteng

Klenteng Toa Se Bio. Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
Sandiaga mengatakan Desa Wisata Pecinan Glodok memiliki banyak bangunan atau tempat dengan arsitektur unik dan ornamen-ornamen China yang memiliki daya tarik wisata seperti pusat perbelanjaan dan wisata kuliner.
Misalnya pengunjung bisa mampir ke kawasan Pancoran Chinatown Point merupakan destinasi baru dan tempat strategis bersejarah di Pusat Kota, yang memadukan bangunan hunian klasik-elegan, dengan area komersial serta Citywalk dan Mal tematik.
Tak hanya itu, ia juga menyempatkan diri berkunjung ke Candra Naya yang merupakan bangunan bersejarah abad ke-18 di Jakarta. Bangunan bersejarah ini adalah rumah bagi keluarga Khow Van Tamboen, terutama anggota berpangkat tertinggi: Khow Kim An, Majoor der Chinezen terakhir dari Batavia.
ADVERTISEMENT
Setelah berkunjung ke gedung bersejarah Candra Naya, Sandiaga juga menyempatkan berkunjung ke Klenteng Toa Se Bio, salah satu klenteng bersejarah yang ada di Pecinan.
Di sana, Sandiaga melihat ritual pengobatan Tang Sin, yaitu sebuah pengobatan tradisional spiritual yang berlangsung pada saat Cap Go Meh dan Hari Ulang Tahun Klenteng Toa Se Bio.
Adapun, nama klenteng ini merupakan gabungan dari dua kata yaitu ‘Toase’ yang berarti pesan dan ‘bio’ yang berarti candi. Sehingga dimaksudkan agar candi ini menghormati pesan-pesan perdamaian yang dibawa dari Tiongkok pada waktu itu.
Selain klenteng, Desa Wisata Pecinan Glodok dinilai memiliki fasilitas yang memadai bagi wisatawan. Hal itu terlihat dari beragam fasilitas yang tersedia mulai dari hotel bintang 5 hingga Indekos serta pemanfaatan rumah warga yang dibuat sebagai motel. Tersedia pula memiliki fasilitas toilet umum di setiap lokasi wisatanya.
ADVERTISEMENT
Sedangkan, dari segi digital dan kreatif, Desa Wisata Pecinan Glodok memiliki fasilitas WiFi 5G di area wisata dan juga scan barcode yang menampilkan informasi seputar tempat wisata yang ada di Pecinan Glodok.
"Ini adalah pariwisata berbasis komunitas. Kita wujudkan visi Indonesia sebagai negara tujuan pariwisata di dunia. Saya melihat nanti di Jakarta ada storynomic-nya, ada cerita 270 tahun mulai dari klenteng hingga wisata kuliner di Petak 6. Mudah-mudahan perluasannya bisa segera selesai dan jadi destinasi wisata berkelas dunia," pungkasnya.