Di Suriah Ada Masjid yang Dibangun di Atas Peninggalan Gereja

4 Mei 2020 7:09 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Masjid Umayyah, Suriah  Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Masjid Umayyah, Suriah Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Masjid Agung Damaskus yang berdiri megah di jantung Kota Damaskus, Suriah, merupakan salah satu tempat ibadah umat Islam tertua di dunia. Masjid yang kini dikenal sebagai Masjid Umayyah ini dibangun pada tahun 705 hingga 7015 oleh Khalifah Umayyah al-Walid I.
ADVERTISEMENT
Arsitektur yang dimiliki Masjid Damaskus telah memberi pengaruh bagi seni bangunan masjid di seluruh dunia. Dari masjid inilah, arsitektur Islam mulai mengenal lengkungan, menara segi empat, dan maksurah.
Dilansir Sacred Destinations, masjid ini berdiri di atas situs yang dianggap suci selama 3.000 tahun. Sekitar 1.000 tahun sebelum Masehi, kaum Aram membangun kuil --di lokasi di mana masjid berdiri-- sebagai tempat pemujaan terhadap Hadad, dewa badai dan petir.
Masjid Umayyah, Suriah Foto: Shutter Stock
Sebuah basal (batu) orthostat yang berasal dari periode ini, bergambar sphinx, ditemukan di sudut timur laut masjid. Pada abad ke-1, bangsa Romawi tiba dan membangun sebuah kuil besar untuk Dewa Jupiter atas kuil Aram. Kuil Romawi ini berdiri di atas serambi empat persegi panjang (temenos) yang berukuran sekitar 385 meter 305 meter, dengan menara persegi di tiap sudutnya.
ADVERTISEMENT
Pada akhir abad ke-4, kawasan kuil menjadi situs suci Kristen. Setelah kuil Jupiter dihancurkan, sebuah gereja dibangun di atasnya sebagai persembahan kepada Yohanes Sang Pembaptis. Kaisar Theodosius (330 M) melarang penyembahan dewa-dewa dan mengubah bangunan ini menjadi sebuah gereja katedral dengan nama Gereja St John Baptist Basilika.
Peninggalan bangunan Gereja di Masjid Umayyah Foto: Shutter Stock
Gereja tersebut diyakini sebagai tempat untuk mengabadikan kepala Yohanes, dan menjadi situs paling penting sebagai tujuan ziarah di era Byzantium. Awalnya, penaklukan Muslim atas Damaskus pada 636 Masehi tidak memengaruhi gereja, karena bangunan itu dipakai bersama oleh Muslim dan Kristen.
Bangunan ini tetap berupa gereja dan kian menarik minat para peziarah Kristen. Kaum Muslimin membangun struktur lumpur-bata di dinding selatan agar mereka dapat melakukan salat.
ADVERTISEMENT
Khalifah Al-Walid akhirnya menghancurkan gereja dan membangun masjid atas situ tersebut. Kemudian, Al-Walid memberikan ganti rugi kepada orang-orang Kristen sebagai kompensasi. Konon, kala itu Al-Walid yang memulai pembongkaran dengan menancapkan paku emas ke dinding gereja.
Masjid Umayyah Foto: Shutter Stock
Saat itu, Damaskus adalah salah satu kota yang paling penting di Timur Tengah dan menjadi ibukota dari kekhalifahan Umayyah. Masjid Umayyah dibangun dengan struktur yang megah, yang melibatkan ribuan pekerja dan ahli ukir Koptik, Persia, India dan Byzantium.
Masjid Umayyah direnovasi beberapa kali akibat kebakaran di tahun 1069, 1401 dan 1893. Masjid Umayyah merupakan salah satu bangunan yang paling impresif di dunia Islam, halaman yang lapang dan ruang salat yang luas.
Beberapa mosaik asli abad ke-8 masih dipertahankan. Menara-menara yang dibangun pada masa Al-Walid juga masih bertahan hingga kini. Masjid yang masuk ke dalam situs warisan dunia UNESCO ini juga kerap disebut sebagai Masjid Umawi.
ADVERTISEMENT
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona).
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.