Di Thailand Ada Tradisi Merawat Boneka Seperti Anak Demi Keberuntungan

15 Juni 2019 7:45 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Boneka Luk Thep dipangku oleh 'orang tuanya' Foto: Flickr/Jerome Taylor
zoom-in-whitePerbesar
Boneka Luk Thep dipangku oleh 'orang tuanya' Foto: Flickr/Jerome Taylor
ADVERTISEMENT
Demi menjemput berkat dan keberuntungan, tak jarang orang-orang mau melakukan beragam tradisi sesuai dengan adat dan kepercayaannya. Hal ini bukan hanya terjadi di Indonesia saja, tetapi juga di Thailand.
ADVERTISEMENT
Di Negeri Gajah Putih, penduduk setempat meyakini sebuah tradisi bernama Takutta Luk Thep, atau yang lebih populer dikenal sebagai Luk Thep. Dilansir Culture Trip, dalam bahasa Thailand, Luk Thep berarti Anak Malaikat.
Luk Thep diwujudkan dalam bentuk boneka plastik dengan rupa anak kecil. Rupa boneka tersebut mirip dengan anak-anak kecil berusia di bawah tiga tahun. Ukurannya beragam dengan jenis kelamin perempuan dan laki-laki, selayaknya manusia pada umumnya.
Boneka Luk Thep yang dijual di Thailand Foto: Shutter Stock
Luk Thep juga memiliki rambut yang berbeda satu dengan yang lain. Ada yang berambut lurus dan panjang dengan warna hitam, tetapi ada pula yang berwarna cokelat dan berpotongan pendek.
Penduduk Thailand percaya bahwa Luk Thep merupakan boneka yang dirasuki atau dihuni roh-roh pembawa keberuntungan dan kemakmuran di masa depan. Oleh sebab itu, mereka yang memiliki Luk Thep akan diperlakukan selayaknya bayi atau anak manusia.
ADVERTISEMENT
Mereka diberi makanan, dipeluk, diberi pakaian yang rapi dan kekinian, hingga dirayakan pula ulang tahunnya, seperti seorang anak yang dirawat orang tuanya dengan baik. Bahkan apabila 'orang tuanya' harus pergi bekerja, boneka-boneka itu akan dititipkan pada penitipan anak.
Di tempat penitipan anak pun, Luk Thep akan diperlakukan sebagai seorang anak, bukan sebagai mainan. Jangan pikir bahwa mereka akan menjadi mainan bagi anak lainnya atau dipajang selayaknya dekorasi rumah.
Tidak, Luk Thep akan diperlakukan sama dengan anak-anak dalam penitipan. Diberi makan, diajari membaca, diajak bermain dan juga tidur siang. Kok bisa? Karena Luk Thep dipercaya memiliki kekuatan magis yang mampu menarik hal-hal baik bagi pemiliknya.
Bukan hanya itu saja, Luk Thep juga diajak berbelanja, makan di restoran favorit pemiliknya, diajak jalan-jalan, hingga traveling. Jadi jangan heran, jika saat traveling di Thailand, kamu menemukan orang-orang setengah baya yang menggendong boneka sambil beraktivitas, bahkan mengajak bonekanya berbicara atau bercerita.
ADVERTISEMENT
Salah seorang figur publik Thailand bernama Bookko yang dikenal sebagai MC, DJ, dan juga seorang aktor juga pernah mengunggah foto ia tengah tertidur bersama dengan Luk Thepnya. Dalam beberapa kesempatan, ia bahkan membawa 'sang anak' saat jalan-jalan atau bekerja.
Tak cuma di Thailand, selebriti tanah air yang dikenal memiliki kemampuan indigo, Furi Harun juga memiliki Luk Thep. Ia bahkan pernah membawa Luk Thepnya dalam salah satu talkshow milik televisi swasta Indonesia.
Maskapai Thailand, Thai Airways, bahkan mengizinkan pemilik Luk Thep membeli kursi untuk bonekanya. Para pemilik juga nantinya akan mendapat instruksi khusus dari awak kabin, bagaimana cara menjaganya apabila terjadi guncangan atau hal yang tidak diinginkan.
Begitu pula sebaliknya, pramugari akan menawari Luk Thep makanan dan memperlakukannya seperti seorang anak. Sementara itu, orang tua juga akan memberi tahu pramugari apa yang 'anak' mereka butuhkan sepanjang perjalanan.
ADVERTISEMENT
Mae Ning, seorang wanita asal Thailand menjadi salah satu alasan hadirnya Luk Thep. Ia merupakan seorang penjual boneka yang juga mengklaim dirinya sebagai seorang ahli ritual Hindu.
Ia meyakinkan orang-orang bahwa Luk Thep memiliki kekuatan super. Kemudian tak lama setelah pernyataan itu muncul, para biksu dan peramal pun turut ambil bagian mengadakan ritual untuk menempatkan roh-roh 'pembawa keberuntungan' tersebut dalam boneka plastik.
Mae Ning, penjual sekaligus pelopor Luk Thep di Thailand Foto: Flickr/Jerome Taylor
Mereka memercikkan air suci pada boneka-boneka itu sebagai tanda pemberian berkat. Tidak heran, Luk Thep bahkan menjadi fenomena yang berkembang secara masif pada tahun 2016 lalu.
Ada beberapa teori berbeda yang menjelaskan asal-usul Luk Thep. Sebagian ada yang mengasumsikan bahwa Luk Thep adalah versi terbaru Kuman Thong, atau janin yang meninggal sebelum dilahirkan dan disimpan oleh orang tuanya. Kuman Thong kabarnya diyakini membawa semangat anak yang telah mati tersebut.
ADVERTISEMENT
Ada pula yang percaya bahwa Luk Thep memperlihatkan tingkat kesuburan wanita yang dianggap rendah dan diwujudkan dalam tradisi pemujaan. Sebab, biasanya pemilik Luk Thep adalah orang-orang setengah baya.
Boneka Luk Thep Foto: Shutter Stock
Beberapa orang lainnya meyakini bahwa pesatnya perkembangan tradisi Luk Thep terjadi karena warga Thailand membutuhkan sesuatu yang dapat dilihat dengan jelas, sebagai pegangan saat iklim ekonomi tengah memburuk. Namun, konsensus yang dianggap paling mewakili adalah perpaduan kuat dari keyakinan Hindu, Buddha, dan tradisi pemujaan.
Luk Thep dijual dengan harga yang bervariasi tergantung jenis materi yang digunakan. Harganya dibanderol mulai dari 100 Bath atau Rp 45 ribu hingga 10 ribu baht atau sekitar Rp 4,5 juta per boneka.
Percaya atau tidak, semuanya tergantung padamu. Hanya saja, ada baiknya kamu tahu tradisi unik milik Thailand ini agar tidak kaget saat bertandang ke sana. Ya, kan?
ADVERTISEMENT