Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Didedikasikan untuk Dewa Siwa, Candi di India Tidak Bisa Dihancurkan
12 November 2018 9:01 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
ADVERTISEMENT
Sebagai negara dengan mayoritas penduduk beragama Hindu, masyarakat di India tentunya kerap membangun monumen khusus untuk memuja dewa-dewi yang mereka sembah. Candi Kailasa adalah salah satu di antaranya.
ADVERTISEMENT
Dibangun pada abad ke-8 oleh Raja Krishna I, Candi Kailasa didedikasikan untuk Dewa Pelebur dan Penghancur, yaitu Dewa Siwa. Dikenal juga sebagai Kailasanatha, Candi Kailasa adalah kuil Hindu kuno yang mengambil nama tempat tinggal Dewa Siwa di Pegunungan Himalaya sebagai namanya.
Kailasanatha diartikan sebagai Lord of Kailasa yang merujuk pada kedudukan Dewa Siwa di Gunung Kailash. Didirikan di Gua Ellora, Maharashtra, Candi Kailasa mampu membuat setiap orang yang mengunjunginya tak berhenti berdecak kagum.
Salah satunya adalah sebuah cerita bahwa candi 'milik' Dewa Siwa ini tidak bisa dihancurkan. Kisah itu berawal dari masa Dinasti Mughal yang berjaya di India pada abad ke-16 hingga pertengahan abad ke-19.
Kabarnya, pada saat Kaisar Aurangzeb menjabat, ia memerintahkan pasukannya untuk menghancurkan kuil-kuil Hindu di India, salah satunya adalah Candi Kailasa. Untuk mewujudkannya, ia mengirimkan seribu pekerja untuk mghancurkan candi yang dijadikan sebagai kuil pemujaan di India.
ADVERTISEMENT
Sayang, usahanya berakhir sia-sia, selama tiga tahun ia dan pasukannya berusaha menghancurkan Kailasa, tapi kerusakan yang terjadi hanya sedikit. Bangunan Candi Kailasa tetap kokoh, hanya beberapa patungnya saja yang rusak.
Sadar bahwa Candi Kailasa tidak dapat ia hancurkan sepenunuhnya, Auragzeb akhirnya menyerah. Kisah ini kemudian menjadi salah satu bukti bahwa Candi Kailasa tidak dapat diruntuhkan.
Selain kisah Candi Kailasa yang tahan banting dan berkekuatan magis, Candi Kailasa juga memiliki sebuah misteri tentang cara pembangunannya. Pasalnya, Candi Kailasa memiliki luas dua kali lebih besar serta lebih tinggi setengah kali dari kuil Parthenon di Athena, Yunani.
Dilansir dari berbagai sumber, menurut arkeolog yang pernah meneliti Candi Kailasa, setiap bangunan dalam komplek bangunan pemujaan ini berasal dari sebuah ukiran batu tunggal. Terdiri dari 34 biara, Candi Kailasa konon dibangun hanya dengan menggunakan satu batu besar saja.
Peneliti percaya bahwa para pembangun Candi Kailasa menggunakan metode penggalian vertikal untuk membentuk candi megah peninggalan masa megalitikum ini. Mengingat Candi Kailasa didirikan pada masa sebelum hadirnya teknologi canggih seperti saat ini.
ADVERTISEMENT
Mereka memprediksi bahwa para pekerja memulai pembangunan candi dengan mengukir batuan yang berada di lereng gunung, kemudian meneruskannya hingga ke bagian bawah hingga membentuk komplek candi.
Hingga saat ini, para arkeolog masih belum dapat mengetahui secara pasti proses pembangunan Candi Kailasa.
Yang membuat peneliti semakin bingung adalah ukiran-ukiran rumit yang menghiasi patung-patungnya. Misalnya saja ukiran Dewa Wisnu yang digambarkan dalam berbagai avatar, atau adegan dari kisah Mahabrata dan Ramayana.
Ada pula patung-patung gajah, gambar sapi suci Dewa Siwa, dan berbagai fitur 'wajib' yang mesti hadir di 'kediaman' Dewa Siwa sebagai pelengkap Candi Kailasa.
Proses pembangunannya sendiri diprediksi berlangsung selama kurang dari 18 tahun dengan menggunakan alat sederhana seperti palu dan pahat. Diperkirakan pembangunannya berlangsung pada 757 hingga 783 Masehi. Padahal biasanya untuk membuat candi dibutuhkan waktu hingga berabad-abad.
Lain ilmu penngetahuan, lain pula dengan kepercayaan. Jika sampai saat ini peneliti masih bingung durasi waktu dan proses pembuatannya, sebuah legenda dari abad pertengahan memberikan cerita yang berbeda.
ADVERTISEMENT
Orang-orang Marathi yang berada di kawasan Maharashtra mempercayai bahwa Candi Kailasa dibangun hanya dalam waktu seminggu. Konon, Candi Kailasa sengaja dibangun untuk Dewa Siwa untuk menepati nazar seorang ratu.
Legenda tersebut menceritakan bahwa suami sang ratu sakit keras dan ratu berdoa pada Siwa agar suaminya disembuhkan. Sebagai imbalan, ia akan membuatkan candi khusus yang akan dibuat secepat mungkin.
Ternyata doa ratu dijawab oleh Dewa Siwa. Untuk itu ia pun memenuhi sumpahnya. Salah satu arsiteknya bernama Kokasa meyakinkan ratu bahwa ia bisa membangun candi hanya dalam waktu seminggu, dan ia pun menepati janjinya. Dalam waktu seminggu, Candi Kailasa selesai dan dijadikan sebagai kuil pemujaan bagi Dewa Siwa.
Hingga saat ini Candi Kailasa tak hanya ramai dikunjungi oleh orang-orang yang hendak berdoa saja, tetapi juga pengunjung yang ingin menikmati keindahan Kailasa yang magis sembari berkunjung ke India.
ADVERTISEMENT
Bagaimana denganmu, apakah kamu akan memasukkan Candi Kailasa didaftar destinasi saat berlibur di India?