news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Dijuluki Gerbang Neraka, Ini 5 Fakta Menarik Darvaza Gas Crater di Turkmenistan

3 Juni 2020 18:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Darvaza Gas Crater atau Gerbang Neraka di Turkmenistan Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Darvaza Gas Crater atau Gerbang Neraka di Turkmenistan Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Gerbang Neraka atau Darzava Gas Crater merupakan satu dari sekian banyak tempat di dunia yang masih menyimpan misteri. Berlokasi sekitar 266 kilometer dari Kota Ashgabat, Turkmenistan, Darvaza Gas Crater terkenal dengan kobaran api yang seakan tak pernah padam.
ADVERTISEMENT
Kobaran api tersebut menyala bukan karena aktivitas vulkanik atau magma. Melainkan, karena gas yang keluar dari dalam perut bumi.
Tak hanya itu, ada sederet fakta menarik dari Gerbang Neraka di Turkmenistan. Apa saja? Yuk, simak ulasan berikut.

1. Ditemukan oleh Insinyur Uni Soviet

Darvaza Gas Crater atau Gerbang Neraka di Turkmenistan Foto: Shutter Stock
Darzava Gas Crater pertama kali ditemukan oleh insinyur Uni Soviet (saat ini Rusia) pada tahun 1971. Tak ada yang tahu pasti bagaimana asal usul tempat ini terbentuk.
Salah satu yang terkenal adalah akibat kesalahan peneliti asal Uni Soviet saat melakukan pengeboran gas alam. Kala itu, para insinyur mendirikan anjungan pengeboran dan kemah terdekat, dan mulai operasi pengeboran untuk menilai jumlah minyak yang tersedia di lokasi.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, saat itu ia salah melakukan perhitungan. Akibatnya saat melakukan penambangan, kawasan tempat alat-alat berat yang ia bawa ambruk dan membentuk sebuah lubang besar.

2. Dijuluki Warga Lokal Sebagai Gerbang Neraka

Darvaza Gas Crater di Turkmenistan yang apinya tak pernah padam Foto: Shutter Stock
Semenjak kejadian tersebut, Darvaza Gas Crater dijuluki sebagai Door to Hell atau Gerbang Neraka. Julukan tersebut didapatkan karena memang tempat ini dipenuhi oleh api yang tidak pernah padam, serta lumpur mendidih dengan kawah yang memiliki diameter 70 meter (230 kaki).
Di siang hari, kawah ini terlihat seperti tempat bekas jatuhnya meteor, karena berupa lubang yang dalam dan semburat hitam bekas terbakar di sekelilingnya.
Sedangkan di malam hari, Darvaza Gas Crater mampu menerangi kawasan gurun dengan cahaya apinya yang berasal dari kawah sedalam 20 meter.
ADVERTISEMENT

3. Memiliki Luas Satu Lapangan Sepak Bola

Darvaza Gas Crater atau Gerbang Neraka di Turkmenistan Foto: Shutter Stock
Kawah ini memiliki total luas sekitar 5.350 meter persegi. Luas tersebut sama seperti satu ukuran lapangan sepak bola di Amerika Serikat. Saking luasnya, hawa panas di tempat ini pun sudah bisa dirasakan sebelum wisatawan mencapai bibir kawah.
Walau demikian, kawah ini menjadi salah satu destinasi wisata terpopuler bagi wisatawan. Tercatat sekitar 50 ribu wisatawan sudah berkunjung ke tempat ini dalam kurun waktu lima tahun terakhir.

4. Cadangan Gas Terbesar di Dunia

Darvaza Gas Crater di Turkmenistan menjadi salah satu cadangan gas terbesar di dunia Foto: Shutter Stock
Selain luas, Darvaza Gas Crater merupakan salah satu cadangan gas terbesar di dunia. Mengutip Business Insider, kawah gas ini setidaknya memproduksi sekitar 75 miliar meter kubik gas setiap tahunnya.
Saking berbahayanya tempat ini, sejak tahun 2004 Presiden Turkmenistan, Gurbanguly, meminta penduduk Darzava untuk pindah ke tempat lain karena alasan keamanan.
ADVERTISEMENT

5. Tak Pernah Berhenti Padam

Wisatawan yang sedang berdiri dekat Darvaza Gas Crater di Turkmenistan Foto: Shutter Stock
Saat pertama kali terbentuk, para peneliti awalnya memperkirakan bahwa kawah gas ini akan terbakar dalam beberapa minggu. Akan tetapi, gas tersebut terus terbakar dan tidak pernah padam.
Bahkan, Darvaza Gas Crater telah 'terbakar' selama 47 tahun atau hampir empat dekade lamanya dengan suhu mencapai 40 derajat celcius, tanpa pernah padam sekalipun.
Bagaimana menurutmu?
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
***
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.