Dome of Light, Kubah Kaca Warna-warni di Stasiun Kaohsiung Taiwan

29 Agustus 2018 19:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dome of Light, Taiwan (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Dome of Light, Taiwan (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Saat berlibur ke Taiwan, kebanyakan wisatawan biasanya hanya berkunjung ke tempat-tempat wisata mainstream seperti kuil, atau pun pusat perbelanjaan yang ada di sana. Padahal, Taiwan juga memiliki tempat wisata yang anti-mainstream seperti Dome of Light.
ADVERTISEMENT
Dome of Light sendiri merupakan sebuah karya seni kaca terbesar di dunia yang bersembunyi di stasiun kereta bawah tanah. Dilansir Atlas Obscura, Dome of Light terletak di persimpangan jalur kereta bawah tanah Kaohsiung, tepatnya di Jalur Merah dan Jalur Orange.
Berbentuk seperti kubah, Dome of Light diciptakan oleh seniman Italia bernama Narcissus Quagliata. Ia sengaja menciptakan karya seni ini untuk menambah keindahan stasiun dan menambah dimensi baru bagi kehidupan seni di Kaohsiung. Selain itu, The Dome of Light juga sengaja dibangun untuk memperingati kelahiran demokrasi Taiwan.
Saat Dome of Light dipasang, terjadi unjuk rasa yang berlangsung di dekat Stasiun Formosa Boulevard. Peristiwa demonstrasi itu terjadi untuk membantu menyatukan oposisi pemerintah dan menandai titik balik dalam demokratisasi Taiwan.
ADVERTISEMENT
Pembangunan Dome of Light membutuhkan waktu hampir empat tahun untuk menyelesaikannya dan diawasi secara pribadi oleh Quagliata. Memiliki diameter sepanjang 30 meter, kubah ini terbuat dari kurang lebih 4.500 panel kaca, menjadikannya sebagai salah satu karya seni kaca terbesar di dunia.
Sementara itu, keempat pintu masuk yang ada di Dome of Light dirancang oleh arsitek Jepang, Shin Takamatsu. Ia sengaja menghadirkan bentuk kubah yang melengkung, karena dianggap sebagai simbol tangan yang digenggam dalam doa, yang dimaksudkan untuk mengharapkan kedamaian.