Dorong Wisatawan Kembali Berwisata, Kemenparekraf Siapkan Diskon Pariwisata 2021

17 Oktober 2020 12:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi wisatawan di Taman Budaya Garuda Wishnu Kencana Foto: Dok. Kemenparekraf
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi wisatawan di Taman Budaya Garuda Wishnu Kencana Foto: Dok. Kemenparekraf
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) tengah menyiapkan program diskon pariwisata untuk mendorong paket pembelian wisata domestik. Program yang akan diluncurkan pada 2021 mendatang itu diharapkan bisa mendorong minta wisatawan untuk kembali berwisata.
ADVERTISEMENT
Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Angela Tanoesoedibjo mengatakan, hal itu untuk membangkitkan kembali sektor pariwisata Tanah Air yang terdampak pandemi.
Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo saat menjadi pembicara di Bincang Maya Tourism Industry Post COVID-19: Survival and Revival Strategy, Jumat (16/10) Foto: Dok. Kemenparekraf
“Diskon pariwisata ini gunanya untuk mendorong paket wisata domestik. Karena di masa pandemi ini, selain faktor kepercayaan masyarakat atas kebersihan destinasi wisata, daya beli masyarakat juga tengah menurun di masa pandemi ini,” kata Angela seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima kumparan, Sabtu (17/10).
Program diskon pariwisata tersebut nantinya tidak hanya melibatkan pihak hotel dan jasa transportasi, namun juga menggandeng berbagai pemangku kepentingan.
Angela pun menambahkan, untuk program pariwisata jangka panjang, Kemenparekraf akan berfokus dalam peningkatan ''spending'' atau pengeluaran wisatawan domestik.
“Karena Indonesia merupakan negara dengan populasi besar, kita memiliki peluang di wisata domestik yang masih bisa dimaksimalkan,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, pandemi COVID-19 yang terjadi di seluruh dunia, khususnya di Indonesia membuat sektor pariwisata dan ekonomi kreatif terpuruk. Menurut data Organisasi Wisata Dunia (UNWTO), sejak Januari hingga Juni 2020 pariwisata dunia kehilangan 440 juta turis.
Ilustrasi wisatawan yang mematuhi protokol kesehatan di Bali Foto: Shutter stock
“Indonesia diperkirakan kehilangan devisa sebesar 14,5-15,8 miliar dolar AS karena adanya penurunan kunjungan wisatawan mancanegara. Keterpurukan ini dikarenakan sektor pariwisata sangat mengandalkan pergerakan manusia,” kata Angela.
Oleh karena itu, Angela menuturkan pihaknya mengeluarkan berbagai kebijakan dan bantuan untuk membantu para pelaku pariwisata yang terdampak oleh pandemi ini. Salah satunya adalah dari segi ketahanan industri pariwisata.
Para panelis di Bincang Maya Tourism Industry Post COVID-19: Survival and Revival Strategy Foto: Dok. Kemenparekraf
Angela menuturkan, Kemenparekraf saat ini berfokus untuk peningkatan kualitas dari destinasi dan persiapan industri dalam adaptasi kenormalan baru serta pascapandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
"Kedua adalah revitalisasi sarana dan prasarana seperti program pembersihan destinasi pariwisata yang bertujuan untuk peningkatan kualitas dari destinasi pariwisata itu sendiri. Kami juga telah menyusun protokol kesehatan bersama para stakeholders dan Kementerian Kesehatan yang sudah disahkan dalam KMK Nomor HK.01.07/Menkes/382/2020 untuk sektor pariwisata,” katanya.
Angela juga mengungkapkan, sebelumnya Kemenparekraf juga telah menyiapkan dan segera menyalurkan dana hibah pariwisata sebesar Rp3,3 triliun bagi pelaku usaha pariwisata hotel dan restoran serta pemerintah daerah.
30 persen dari dana hibah ditujukan untuk membantu pemerintah daerah dalam penanganan dampak pandemi COVID-19 di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Sementara 70 persen dialokasikan untuk membantu pelaku usaha hotel dan restoran dalam menjalankan operasional kesehariannya, dan dalam menerapkan protokol kesehatan.
ADVERTISEMENT
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)