Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Selama tiga hari berturut-turut, Gereja Katedral Jakarta memanjakan umat dan para pengunjungnya dengan permainan cahaya untuk merayakan peringatan Sumpah Pemuda. Permainan cahaya berupa video mapping berhasil membuat Gereja Katedral yang megah menjadi lebih dramatis pada malam hari
Video Mapping pada Senin (28/10) merupakan puncak acara dari peringatan Sumpah Pemuda yang dilaksanakan oleh Gereja Katedral selama tiga hari berturut-turut sejak Sabtu (26/10) lalu. Acara ini diawali dengan menyalakan seluruh lampu yang telah ditata dengan apik di sekitar bangunan gereja.
Seluruh lampu dinyalakan satu persatu, memberikan nuansa yang indah. Bangunan Katedral yang klasik 'mendadak' jadi Instagramable dengan munculnya ragam warna yang berpadu di tubuh bangunannya.
Lampu basic di sekitarnya kemudian meredup, menjadikan kawasan sekitar bangunan menjadi gelap. Namun, di tengah kegelapan itu, suara musik bernuansa perjuangan mulai mengalun.
Sesuai dengan konsepnya, video mapping bertajuk "Hai Pemuda Pemudi Indonesia" itu diiringi lagu-lagu nasional, seperti "Bangun Pemudi Pemuda" yang telah diaransemen dengan indah oleh Addie MS.
ADVERTISEMENT
Sementara pertunjukannya sendiri merupakan karya Jogjakarta Video Mapping Project dan disutradarai oleh Raphael Donny.
Kisah sejarah yang biasa terasa membosankan ketika dipelajari dalam kelas justru ditampilkan dengan memukau dalam perayaan Sumpah Pemuda ke-91 di Gereja Katedral. Seiring dengan lagu bertema patriotik, para penonton disuguhkan pertunjukan indah tentang Sumpah Pemuda.
Semangat para pemuda Indonesia yang mengaku berbangsa, berbahasa, dan bertanah air satu yaitu Indonesia. Dalam acara tersebut, kamu juga mendapat wawasan baru, bahwa sidang pertama dalam perumusan Sumpah Pemuda dilakukan di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB) yang kini menjadi aula Gereja Katedral.
Di tengah gelapnya malam, permainan cahaya dalam video mapping tersebut membuat bangunan cagar budaya ini kian dramatis.
Tak sampai di situ saja, kisah sejarah yang telah didesain indah ditutup dengan permainan cahaya yang spektakuler. Desain ciamik yang telah disiapkan dipantulkan dengan mesin proyeksi ke bangunan gereja.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Gereja Katedral terlihat seakan ikut bergerak sesuai dengan pola cahaya yang menempel di tubuhnya. Benar-benar bikin takjub.
Uniknya lagi, video mapping dalam perayaan Sumpah Pemuda ke-91 ini merupakan pertama kalinya bangunan gereja di Indonesia digunakan sebagai medianya.
"Ini yang pertama kalinya di gereja, bukan pertama di Indonesia, ya," kata Susyana Suwadie, Humas Gereja Katedral pada kumparan, Senin (28/10).
Keren, kan?