Dubai Diakui Sebagai Destinasi Ramah Autisme Bersertifikat di UEA

28 April 2025 17:32 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bandara Internasional Dubai. Foto: Fedor Selivanov/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Bandara Internasional Dubai. Foto: Fedor Selivanov/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Dubai secara resmi diakui sebagai destinasi ramah autisme bersertifikat pertama di kawasan Timur jazirah Arab. Pencapaian ini menegaskan Dubai sebagai destinasi pariwisata yang inklusif dan mudah diakses untuk semua kalangan.
ADVERTISEMENT
Sertifikasi ini diberikan oleh International Board of Credentialing and Continuing Education Standards (IBCCES), lembaga terkemuka dalam pelatihan autisme dan sensitivitas sensorik.
Ilustrasi masyarakat Dubai. Foto: Shutterstock
CEO Dubai Corporation for Tourism and Commerce Marketing (DCTCM), bagian dari DET, Yang Terhormat Issam Kazim, mengatakan pencapaian ini menjadi tonggak penting dalam mendukung Dubai Economic Agenda D33, yang menitikberatkan pada pengembangan bakat, inklusi sosial, dan peningkatan kualitas hidup, serta mendukung semangat UAE Year of Community.
"Penghargaan ini tercapai berkat upaya dan dukungan dari semua mitra kami, termasuk IBCCES, sektor penerbangan, hotel, dan tempat wisata. Ini sekaligus memperkuat posisi Dubai sebagai destinasi global unggulan untuk bisnis dan liburan, selaras dengan prioritas UEA Year of Community. Kami terus berinovasi untuk menjadikan Dubai sebagai kota terbaik untuk dikunjungi, dihuni, dan bekerja untuk semua orang," kata Yang Terhormat Issam Kazim seperti dikutip dari keterangan resminya pada Senin (28/4).
ADVERTISEMENT

Destinasi Ramah Autisme di Timur Tengah

Ilustrasi para penumpang di Bandara Internasional Dubai. Foto: Sorbis/Shutterstock
Penghargaan Certified Autism Destination diberikan setelah berbagai upaya yang dilakukan oleh Dubai Department of Economy and Tourism (DET), dan berbagai mitra serta pelaku industri yang berupaya menghadirkan aksesibilitas pengalaman wisata yang lebih inklusif mulai dari ekosistem penerbangan, hotel, tempat wisata, hingga transportasi.
Beberapa inisiatif yang dilakukan meliputi pelatihan menyeluruh bagi staf, peningkatan layanan pendukung di berbagai atraksi, serta penyediaan panduan sensorik dan lanyard khusus bagi penyandang disabilitas tak kasat mata, guna memastikan pengalaman yang ramah dan inklusif bagi semua orang.
Ilustrasi autisme pada anak. Foto: Thinkstock
Tak hanya itu, setiap lokasi yang tersertifikasi juga telah melalui proses peninjauan langsung di lapangan dan menerima panduan sensorik yang disesuaikan, disusun oleh IBCCES.
ADVERTISEMENT
Sebagai bagian dari program sertifikasi ini, Dubai Department of Economy and Tourism (DET) bekerja sama dengan IBCCES untuk menghadirkan pelatihan komprehensif seputar autisme dan sensitivitas sensorik bagi tenaga kerja yang langsung berinteraksi dengan wisatawan.
Bagian penting dari inisiatif ini adalah platform pelatihan online ‘Dubai Way’ yang dikembangkan oleh Dubai College of Tourism (DCT), di bawah naungan DET, guna membekali staf dengan keterampilan dan pengetahuan untuk menciptakan pengalaman yang lebih inklusif bagi People of Determination (penyandang disabilitas atau kebutuhan khusus).
Panorama Dubai. Foto: Visit Dubai
Selain itu, DCT juga menghadirkan program Inclusive Service--pelatihan mandiri yang dapat diikuti melalui platform online Dubai Way. Program ini akan membekali peserta pelatihan mengenai pendekatan terbaik dalam melayani dan berkomunikasi dengan Orang Berkebutuhan Khusus.
ADVERTISEMENT
Materi pelatihan ini meliputi contoh nyata, sesi interaktif, dan video untuk membangun empati dan pemahaman, serta menanamkan semangat keberagaman dalam berinteraksi dengan wisatawan.
Dalam waktu dua tahun, Dubai telah mencatatkan pencapaian seperti lebih dari 70,000 orang telah mendapatkan pelatihan mengenai kesadaran autisme dan sensorik.
Wisatawan menginap di Dubai. Foto: Visit Dubai
Serta, lebih dari 300 hotel mengikuti proses pelatihan dan sertifikasi, guna memastikan pengalaman menginap yang nyaman bagi pengunjung dengan autisme dan sensitivitas sensorik.
Hingga lebih dari 15 destinasi telah mendapatkan sertifikasi IBCCES, di luar dari pemberian sertifikasi pada pantai dan taman.
“Dubai terus meningkatkan kualitas untuk mencapai pariwisata yang mudah diakses, dan IBCCES merasa terhormat untuk mendukung inisiatif ini. Pencapaian ini merupakan langkah penting dalam memastikan bahwa semua pengunjung, termasuk penyandang autisme dan individu berkebutuhan khusus, dapat menjelajahi dan merasakan semua yang ditawarkan Dubai dengan mudah,” kata Ketua Dewan dan CEO IBCCES, Myron Pincomb.
ADVERTISEMENT