Efisiensi Anggaran, Jaringan Hotel Archipelago Sebut Industri MICE Turun Drastis

27 Maret 2025 12:48 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kamar hotel. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kamar hotel. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Efisiensi anggaran yang dilakukan pemerintah kian dirasakan dampaknya pada industri perhotelan. Sektor Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE) menjadi yang paling terdampak terhadap kebijakan ini.
ADVERTISEMENT
Senior Director of Corporate Communications & PR Archipelago International, Sari Kusumaningrum, mengatakan bahwa kebijakan efisiensi anggaran yang dilakukan pemerintah turut dirasakan oleh Archipelago International, selaku jaringan hotel terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara.
"Kalau okupansi masih oke, meski ada penurunan sedikit. Tapi, MICE-nya yang drop banget. Jadi rata-rata kita, market yang represent goverment itu 30 persen. Untuk data hanya bisa dilihat yang tahun 2023 (sebesar) 97 persen (revenue-nya), masih sama yang Februari, Maret ke atas ini kita belum. Tapi, yang kami dengar dari hotel yang mulai bulan Januari, Februari, Maret itu sudah turun banget," kata Sari, saat ditemui kumparan di sela-sela acara buka puasa bersama Archipelago dengan warga Kampung Gasong di Jakarta, Rabu (26/3).
Ilustrasi MICE Foto: Shutter Stock
Menurut Sari, hotel yang paling terdampak terhadap kebijakan ini adalah hotel-hotel yang berada di daerah lain di luar Jakarta, seperti Pulau Jawa, hingga Bali.
ADVERTISEMENT
"Itu rata-rata hotel-hotel yang di daerah. Kenapa? Karena yang di daerah itu yang rata-rata bergantung kepada government, ya. Kalau yang di Jakarta masih oke, tapi yang di Bali, yang di Jawa itu parah. Hampir mulai ada yang pakai unpaid leave segala, lho, sekarang di beberapa hotel," ujar Sari.

Terbantu Okupansi Hotel

Ilustrasi pintu masuk kamar hotel. Foto: Dragon Images/Shutterstock
Di balik sepinya industri MICE, Sari mengatakan bahwa saat ini pihak hotel terbantu oleh okupansi. Apalagi staycation masih jadi kegiatan yang diminati wisatawan Indonesia ketika liburan.
"Kalau room itu masih oke, karena orang Indonesia sepertinya suka stacycation-ya. Jadi orang-orang Indonesia itu masih suka yang namanya staycation di weekend, dan karena hotel-hotel kita itu rata-rata bintang 2, 3, dan 4, bukan luxury. Untuk rata-rata harganya Rp 400 ribuan, masih affordable lah, gitu," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Archipelago tak menampik bahwa pihaknya masih mengandalkan sektor MICE. Untuk itu, mereka saat ini tengah berfokus pada pasar-pasar korporasi atau perusahaan.
Ilustrasi kegiatan MICE. Foto: Kemenparekraf
"Kalau bergantung kepada kegiatan MICE atau enggak? Oh, yes of course. Makanya kita lagi upayakan wedding sama korporasi itu masih terus sih. Karena, kan korporat ya, of course kan, lebih banyak dibanding government ya. Jadi kita belajar sih tahun ini jangan bergantung sama government aja gitu," papar Sari.
Saat ini, Archipelago mulai mempromosikan perusahaan-perusahaan untuk menggelar training di hotel, kegiatan sosialisasi, dan lain sebagainya. Meski begitu, hal ini tentu berbeda dengan hotel-hotel yang berada di luar daerah, terutama kota-kota kecil.
Oleh sebab itu, Sari berharap pemerintah bisa memberikan solusi yang dapat meringankan industri perhotelan terhadap kebijakan ini.
ADVERTISEMENT
"We really need their help sih untuk yang daerah itu. Terutama yang kota-kota kecil banget, ya. Harapannya, semoga ke depannya government tidak cut sampai segitu besar, ya. Karena, end of the day kita punya beberapa hotel memang hanya bergantung pada kementerian. Tapi nggak semuanya. Ya, harapannya gitu semoga nggak terlalu berkelanjutan deh," tuturnya.

Dukungan Archipelago

Bukber Archipelago bareng warga Kampung Gasong yang digelar di Munik Resto, Jakarta, pada Rabu (26/3/2025). Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
Di tengah kebijakan efisiensi yang dilakukan pemerintah, Archipelago International tetap memberikan dukungannya terhadap masyarakat yang kurang beruntung, yaitu masyarakat Kampung Gasong di Jakarta.
Dalam acara buka bersama yang digelar di Jakarta baru-baru ini, Archipelago International memberikan dukungan terhadap 60 warga Kampung Gasong melalui pemberian bantuan, mulai dari bantuan kebutuhan pokok, hingga pemberian sumbangan atau bantuan sosial.
ADVERTISEMENT
"Ini adalah tahun kedua. Idenya dari kami itu adalah let's help people that surround us first. Pengennya sih kita itu yang deket dulu deh yang kita bantu gitu," kata Sari.
Selain memberikan bantuan, pada acara buka puasa bersama ini, warga Kampung Gasong juga berkesempatan untuk mencicipi makanan yang lezat, dengan suasana yang hangat dan ramah.
Rangkaian acara buka puasa juga diikuti dengan kultum dan game bersama dengan anak-anak dari warga Kampung Gasong. Inisiatif ini mencerminkan komitmen Archipelago International terhadap tanggung jawab sosial kepada masyarakat sekitar.