El Colacho, Tradisi Melompati Bayi di Spanyol yang Bikin Ngeri

5 Juni 2020 7:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Colacho, karakter yang mewakili iblis, melompati bayi pada festival 'El Colacho' di desa Castrillo de Murcia, Spanyol, Minggu (23/6). Foto: AFP/CESAR MANSO
zoom-in-whitePerbesar
Colacho, karakter yang mewakili iblis, melompati bayi pada festival 'El Colacho' di desa Castrillo de Murcia, Spanyol, Minggu (23/6). Foto: AFP/CESAR MANSO
ADVERTISEMENT
Setiap negara tentu memiliki tradisi tersendiri untuk menyambut kelahiran seorang bayi. Seperti halnya Spanyol yang punya tradisi unik untuk menyucikan seorang bayi.
ADVERTISEMENT
Dilansir Culture Trip, para orang tua di Desa Castrillo de Marcia, Spanyol, punya tradisi unik bernama yang bernama El-Colacho atau tradisi melompati bayi.
Colacho, karakter yang mewakili iblis, melompati bayi pada festival 'El Colacho' di desa Castrillo de Murcia, Spanyol, Minggu (23/6). Foto: AFP/CESAR MANSO
Colacho, karakter yang mewakili iblis, melompati bayi pada festival 'El Colacho' di desa Castrillo de Murcia, Spanyol, Minggu (23/6). Foto: AFP/CESAR MANSO
Ritual El-Colacho dilakukan setiap tahunnya, tepatnya pada pertengahan bulan Juni.
Ritual ini diawali dengan menaruh bayi-bayi dari desa setempat yang berumur kurang dari satu tahun di kasur yang diletakkan di tengah jalan. Nantinya, orang tua dari bayi tersebut akan mengawasi tak jauh dari tempat para bayi berada.
Kemudian, akan ada beberapa pria yang berlari dengan kostum tradisional yang berwarna kuning dan merah sambil menggenggam cambuk di tangan, serta topeng yang menutupi wajahnya. Pria itu diibaratkan sebagai iblis dan disebut dengan Colacho. Tugasnya, melompati bayi-bayi yang ditaruh di tengah jalan tadi.
ADVERTISEMENT
Setelah berhasil dilompati, para orang tua akan menaburkan bunga mawar ke bayi-bayi tersebut. Kemudian, mereka akan menggendong dan membawanya.
Bayi-bayi yang akan dilompati pada festival 'El Colacho' di desa Castrillo de Murcia, Spanyol, Minggu (23/6). Foto: AFP/CESAR MANSO
Bayi yang ditutupi kelopak mawar berbaring di kasur menunggu "Colacho", karakter yang mewakili iblis, untuk melompati mereka selama festival 'El Colacho' di desa Castrillo de Murcia, Spanyol, Minggu (23/6). Foto: AFP/CESAR MANSO
Ritual yang telah dilakukan sejak tahun 1620-an itu biasanya digelar 60 hari setelah Paskah. Penduduk setempat menganggap El-Colacho tak kalah penting dari baptis yang ada di gereja.
Penduduk setempat percaya kejahatan bisa membuat bayi terkena dosa dan harus segera dibersihkan dengan cara melakukan ritual ini.
Suasana festival 'El Colacho' di desa Castrillo de Murcia, Spanyol, Minggu (23/6). Foto: AFP/CESAR MANSO
Lebih dari sekadar upacara biasa, ritual ini pun menjelma menjadi atraksi wisata menarik yang memancing minat para wisatawan untuk menyambangi Desa Castrillo de Murcia.
ADVERTISEMENT
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.
ADVERTISEMENT