Cover Collection Heritage Cap Go Meh Singkawang

Festival Cap Go Meh Singkawang: Parade Manusia Kebal

25 Januari 2020 9:00 WIB
comment
14
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Heritage Cap Go Meh Singkawang Foto: kumparan/Andri Firdiansyah Arifin
zoom-in-whitePerbesar
Heritage Cap Go Meh Singkawang Foto: kumparan/Andri Firdiansyah Arifin
ADVERTISEMENT
Setelah Tahun Baru Imlek, Cap Go Meh menjadi perayaan yang paling ditunggu, serta sarat akan makna khususnya bagi masyarakat Tionghoa. Sebab, Cap Go Meh menjadi puncak sekaligus penutup masa perayaan Imlek.
ADVERTISEMENT
Saat perayaan Imlek ada banyak hal tabu yang tidak boleh dilakukan atau dibeli, seperti contohnya tidak boleh menyapu, keramas, mencuci baju, menangis, tidak boleh membeli buku, sepatu. Semua pantangan tersebut baru akan berakhir setelah perayaan Cap Go Meh usai.
Lalu, seperti apa sejarah dan keunikan perayaan Festival Cap Go Meh yang selalu dirayakan masyarakat Tionghoa secara rutin setiap tahun sekali tersebut? Yuk, simak ulasan berikut.

Sejarah Cap Go Meh

Festival Cap Go Meh Singkawang 2019. Foto: Dok. Kemenparekraf
Festival Cap Go Meh merupakan perayaan yang telah dilakukan sejak ratusan tahun yang lalu. Perayaan ini biasanya dilakukan pada hari ke-15 atau hari terakhir bulan pertama menurut kalender China.
Istilah Cap Go Meh sendiri berasal dari dialek Tiociu atau Hokkien. ‘Cap’ berarti sepuluh, ‘Go’ berarti lima, sedangkan ‘Meh’ berarti malam. Dengan demikian, Cap Go Meh secara harfiah dapat diartikan sebagai “malam kelima belas”.
ADVERTISEMENT
Ada banyak versi yang menyebutkan awal mula perayaan Cap Go Meh. Salah satunya adalah perayaan ini semula dilakukan untuk menghormati Dewa Thai Yai, dewa tertinggi dalam tradisi Dinasti Han (206 SM-221 M). Ada juga versi lainnya yang menyebutkan bahwa Cap Go Meh juga telah ada sejak Dinasti Zhou (770-256 Sebelum Masehi).
Festival Cap Go Meh Singkawang 2019. Foto: Dok. Kemenparekraf
Saat Cap Go Meh tiba, masyarakat Tionghoa akan melakukan ibadah dan merayakannya secara meriah dengan berbagai pagelaran seni budaya dan juga hiburan.
Bahkan tak hanya itu, perayaannya pun sangat semarak, mulai dari pertunjukan barongsai, menghias lampion di jalan-jalan, hingga pertunjukan tatung. Semua dilakukan ketika perayaan festival Cap Go Meh tiba, seperti halnya yang dilakukan oleh masyarakat Singkawang, Kalimantan Barat.
ADVERTISEMENT

Persiapan Menyambut Festival Cap Go Meh di Singkawang

Persiapan Festival Cap Go Meh Singkawang 2020 Foto: Dok. Istimewa
Kota Singkawang di Kalimantan Barat terkenal sebagai pusat perayaan festival Cap Go Meh di Nusantara. Festival Cap Go Meh di Singkawang bahkan menjadi festival juga agenda wajib bagi wisatawan nusantara maupun mancanegara.
Kepala Bidang Pariwisata Kota Singkawang, Supardiyana pun menyampaikan demi kesuksesan dan kelancaran daripada festival juga perayaan Cap Go Meh di Kota Singkawang, berbagai persiapan telah dilakukan.
“Tanggal 23 Januari 2020 dibuka oleh gubernur di lapangan Kridasana,” kata Supardiyana kepada kumparan.
Festival Cap Go Meh Singkawang 2019. Foto: Dok. Kemenparekraf
Sementara itu, menurut Ketua Panitia Perayaan Imlek & Festival Cap Go Meh Kota Singkawang, Tjhai Leonardi, menjelang pembukaan festival Cap Go Meh pihak panitia telah menghias sudut-sudut kota Singkawang dengan lampu lampion yang indah.
ADVERTISEMENT
“Panitia sudah menghias seluruh sudut kota Singkawang dengan 10.000 lampion yang bisa menyala di malam hari,” kata Leonardi kepada kumparan.
Lebih lanjut, menurut Leonardi Festival Cap Go Meh di tahun ini lebih meriah daripada tahun-tahun sebelumnya. Karena akan diwarnai berbagai atraksi menarik.

Berbagai Atraksi Warnai Festival Cap Go Meh 2020 Singkawang

Rangkaian kegiatan di Festival Cap Go Meh Singkawang 2020 Foto: Dok. Kadisbudpar Singkawang
Perayaan festival Cap Go Meh yang diselenggarakan mulai 23 Januari hingga 9 Februari 2020 di Singkawang ini akan diisi dengan beragam acara. Mulai dari pentas seni dan budaya multi etnis paguyuban, lomba atraksi naga, karnaval mobil hias lampion, dan tentunya pawai tatung, semua dihadirkan untuk menarik wisatawan.
Sementara itu, pada tanggal 6 Februari 2020 pawai lampion juga akan digelar dari halaman Pemkot Singkawang menuju sepanjang Jalan Firdaus dan Jalan Diponegoro. Leonardi mengungkapkan, wisatawan dapat menempati panggung-panggung yang telah disiapkan.
ADVERTISEMENT
“Untuk tahun ini disediakan panggung tribun penonton untuk wisatawan baik pada tanggal 6 Februari 2020 atau H-2 akan ada pawai lampion bisa disaksikan di panggung tribun di Jalan Diponegoro,” imbuh Leonardi.
Replika pagoda tertinggi di Indonesia yang akan ditampilkan di Festival Cap Go Meh Singkawang 2020 Foto: Dok. Istimewa
Menariknya lagi, pada perayaan festival Cap Go Meh kali ini pengunjung bisa menyaksikan replika pagoda terbesar dan tertinggi di Indonesia. Pagoda setinggi 20,20 meter tersebut akan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung dan turut memeriahkan perayaan festival Cap Go Meh di Singkawang.
“Yang membedakan tahun ini akan ditampilkan replika pagoda tertinggi di Indonesia yang akan mendapatkan rekor MURI,” tutur Supardiyana.
Replika pagoda yang menjadi ikon di festival Cap Go Meh Singkawang tersebut juga merefleksikan perayaan ini. Misalnya saja luas dan tinggi pagoda yang mencapai 20,20 meter dianggap mewakili tahun 2020.
ADVERTISEMENT
Sedangkan, bangunan pagoda yang terdiri dari 8 tingkat dan 8 sisi tingginya mewakili tanggal 8 Februari yang menjadi puncak acara perayaan festival Cap Go Meh.
Di puncak acara pada tanggal 8 Februari 2020, wisatawan juga bisa menyaksikan pawai tatung yang cukup ekstrem. Menariknya lagi, parade tatung ini juga akan dimeriahkan dengan kehadiran para tatung dari luar negeri.
Festival Cap Go Meh Singkawang 2019. Foto: Dok. Kemenparekraf
“Mereka akan mengikuti ritual cuci jalan dan pada hari H tanggal 8 Februari 2020 dengan Parade Tatung dan Parade seni budaya Nusantara yang tahun ini sudah terdaftar 800 peserta di antaranya dari Perak, Malaysia,” papar Leonardi.
Dirinya juga menambahkan bahwa pusat perayaan festival Cap Go Meh di Singkawang masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya yaitu di Jalan Diponegoro.
ADVERTISEMENT
Sedangkan, menurut Kadisbudpar Singkawang, Supardiyana, festival Cap Go Meh Singkawang pada tahun ini menargetkan wisatawan mancanegara dan domestik.
“Dinas Pariwisata kota Singkawang menargetkan 100 ribu wisatawan domestik. Selain itu, diperkirakan ada 520 wisatawan mancanegara yang akan hadir di kota Singkawang saat festival Cap Go Meh,” ujarnya.
Dukungan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Walikota Singkawang Tjhai Chui Mie bersama jajaran pihak terkait Foto: Dok. Istimewa
Terkait dengan perayaan festival Cap Go Meh, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenparekraf Rizki Handayani, mengungkapkan bahwa Kemenparekraf mendukung terselenggaranya perayaan festival Cap Go Meh di Singkawang.
“Event ini kan sebenarnya memang event tahunan yang dilakukan oleh komunitas dan Pemda Singkawang, kita selalu mendukung event ini baik mempromosikannya di luar Indonesia khususnya Asia Tenggara di mana memang ada hubungan dengan Pontianak dan Singkawang ini ya,” ujar Kiki saat dihubungi kumparan.
ADVERTISEMENT
Wanita yang akrab disapa Kiki tersebut menambahkan bahwa festival Cap Go Meh di Singkawang juga menjadi salah satu event yang masuk dalam Top 100 Calendar of Event 2020 Kementerian Pariwisata.
“Tentunya yang paling utama, unik dan dia sudah bertahun-tahun dilaksanakan. Jadi, punya creative value dan konsisten acara tersebut. Banyak event Cap Go Meh itu diadakan di berbagai tempat tapi yang punya ciri yang berbeda itu di Singkawang, ini yang unik,” lanjut Kiki.
Berdasarkan data terkini yang diterima kumparan dari Kemenparekraf, jumlah kunjungan wisatawan yang menyaksikan Cap Go Meh terus meningkat setiap tahunnya dalam lima tahun terakhir.
Infografik data kunjungan wisatawan Cap Go Meh Singkawang tahun 2015-2019 Foto: Kiagoos Aulianshah/kumparan
Pada 2015 jumlah kunjungan wisatawan mencapai 56.321 orang. Sedangkan, pada 2016 jumlah kunjungan wisatawan meningkat menjadi 58.814 orang. Peningkatan signifikan terjadi pada tahun 2017 mencapai 63.765 orang dan terus bertambah di 2018 yang mencapai 76.455 orang dan pada 2019 lalu, jumlah wisatawan yang berkunjung saat perayaan mencapai 89.932 wisatawan.
ADVERTISEMENT
Kiki juga menuturkan bahwa jika event-event pariwisata di Indonesia bisa dikelola dengan baik maka bisa menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi wisatawan seperti halnya festival Cap Go Meh di Singkawang, Kalimantan Barat.
“Kalau event-event ini kita kelola dengan baik atau bahkan jika kita jadikan dia punya kualitas internasional maka ini akan menambah diversity produk wisata. Jadi, bahkan ada orang yang datang ke Indonesia hanya untuk melihat event-nya saja. Seperti di luar negeri, orang sengaja datang untuk melihat event kemudian sambil berwisata ke tempat-tempat lain,” tuturnya.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten