Festival Songkran di Thailand Jadi Tolak Ukur untuk Longgarkan Pembatasan

Ilustrasi Chinatown di Thailand. Foto: da-kuk/Getty Images

Sebentar lagi sebuah perayaan terbesar di Thailand, Festival Songkran, yang diadakan setiap tahunnya akan hadir. Hal ini dijadikan tolak ukur oleh pemerintah setempat untuk pariwisata Thailand ke depannya.

Festival Songkran dijadikan tolak ukur untuk mengetahui apakah Thailand harus bergerak lebih untuk melonggarkan pembatasan perjalanan atau tidak.

Dilansir Travel Pulse, Menteri Pariwisata dan Olahraga Thailand, Phiphat Ratchakitprakarn, mengatakan dengan adanya Festival Songkran, banyak orang yang datang ke Thailand untuk berlibur.

Tentu setelah itu, diperkirakan akan sejalan dengan kasus COVID-19 yang dihasilkannya. Nantinya, hasil tersebut menentukan bagaimana Thailand akan mengambil langkah untuk pariwisatanya.

Festival Songkran Foto: Shutter Stock

"Thailand mulai seperti kelinci, berlari cepat tahun lalu saat kami membuka kembali untuk pengunjung. Kami tidak bisa membiarkan negara tertinggal karena banyak negara membuka perbatasan dan memiliki batasan yang lebih sedikit daripada kami," kata Ratchakitprakarn.

Pekan lalu, Thailand mengumumkan mulai 1 April 2022 mendatang, turis asing yang sudah divaksinasi secara lengkap tidak harus melakukan tes COVID-19 sebelum memasuki Thailand.

Turis asing masih harus mengikuti tes PCR begitu mereka tiba di Thailand, dan melakukan tes antigen pada hari kelima kunjungan mereka.

Ilustrasi hasil tes PCR COVID-19. Foto: Shutter Stock

Tergantung pada apa yang terjadi selama Festival Songkran, Thailand akan mengganti tes PCR pada 1 Mei dengan pemeriksaan antigen test kit (ATK) yang dilakukan oleh seorang petugas medis profesional.

Karena sudah dua tahun dihantam pandemi COVID-19, Thailand berharap mereka bisa menarik 7 juta pengunjung di tahun 2022. Dan akan bangkit sepenuhnya pada tahun 2024.