Foto: Wajah Saung Angklung Udjo di Tengah Pandemi Corona

23 Februari 2021 22:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang instruktur memegang angklung di aula pementasan yang kosong di Saung Angklung Udjo. Foto: Raisan Al Farisi/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Seorang instruktur memegang angklung di aula pementasan yang kosong di Saung Angklung Udjo. Foto: Raisan Al Farisi/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Saung Angklung Udjo (SAU) dikenal sebagai tempat pertunjukan, pusat kerajinan tangan dari bambu, dan bengkel instrumen musik Sunda.
ADVERTISEMENT
Tempat ini juga berfungsi sebagai laboratorium pendidikan dan pusat belajar musik tradisional, khususnya angklung.
Adalah pasangan suami istri Udjo Ngalagena dan Uum Sumiati yang mendirikan Saung Angklung Udjo pada tahun 1966 untuk melestarikan kebudayaan tradisional Sunda.
Sebuah kursi instruktur di aula pementasan yang kosong di Saung Angklung Udjo. Foto: Raisan Al Farisi/ANTARA FOTO
Berlokasi di Jalan Padasuka, Bandung, Jawa Barat. Saung Angklung Udjo biasanya menggelar lima kali pertunjukan angklung dalam sehari. Pertunjukannya pun banyak diminati pelajar, wisatawan domestik maupun mancanegara.
Jadwal pertunjukan yang kosong di Saung Angklung Udjo. Foto: Raisan Al Farisi/ANTARA FOTO
Di sepanjang perjalanannya, Saung Angklung Udjo telah meraih berbagai penghargaan lokal maupun internasional. Salah satu yang bergengsi yakni penghargaan 'Best Asean Cultural Preservation Effort' dalam ASEANTA 2016.
Sayangnya, pandemi virus corona sejak setahun lalu telah mengubah raut wajah satu-satunya pusat kebudayaan musik Sunda di Indonesia ini.
Seorang pengunjung melakukan penjadwalan ulang di Saung Angklung Udjo. Foto: Raisan Al Farisi/ANTARA FOTO
Aktivitas bisnis pariwisata di Saung Angklung Udjo itu cukup terpuruk. Dalam satu pekan tempat itu hanya dikunjungi tak lebih dari 20 orang, padahal dalam kondisi normal, Saung Angklung Udjo mampu menarik pengunjung hingga dua ribu orang per hari.
ADVERTISEMENT
Selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Pulau Jawa dan Bali sejak Januari lalu, Saung Angklung Udjo sama sekali tidak menggelar pertunjukan.
Namun kondisi ini tak disia-siakan oleh generasi ke-4 dari Udjo Ngalagena untuk berlatih.
Pekerja membersihkan lantai aula pertunjukan Saung Angklung Udjo. Foto: Raisan Al Farisi/ANTARA FOTO
Dua hari dalam seminggu, cicit-cicit pendiri Saung Angklung Udjo mengasah kemampuan mereka bermain alat musik tradisional Sunda.
Sembari menunggu pandemi berakhir, Saung Angklung Udjo fokus melakukan regenerasi seniman-seniman Sunda sehingga jika nanti keadaan kembali normal, pusat budaya Sunda ini bisa kembali bangkit dengan generasi dan semangat baru.
***
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.