Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Gaet Turis, Kemenpar Luncurkan Monopoli Edisi Pariwisata Berkelanjutan Bali
13 Mei 2025 12:14 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Game board monopoli meluncurkan edisi khusus Bali di Desa Ubud, Kabupaten Gianyar. Edisi monopoli Bali ini mengusung konsep pariwisata berbasis budaya dan berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
Pemain dikenalkan sejumlah objek wisata populer di Bali. Pemain juga diedukasi menjaga lingkungan, alam, dan budaya di Pulau Bali.
"Memang monopoli edisi Bali ini menyesuaikan dengan kondisi pariwisata Bali, ada alam, budaya dan lainnya," kata Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf, Ni Made Ayu Marthini, Selasa (13/5).
Salah satu bentuk edukasi menjaga lingkungan adalah peserta wajib membayar sebesar Rp 100 miliar untuk biaya restorasi atau pemeliharaan pura saat mendapatkan kartu umum. Peserta juga wajib mengikuti kegiatan membersihkan pantai apabila mendapatkan kartu layanan sosial.
Kemenpar bersama perusahaan membutuhkan 1,5 tahun menentukan titik perhentian permainan monopoli. Kemenpar memanfaatkan momentum penentuan titik destinasi wisata, demi pemerataan jumlah kunjungan turis.
Hal ini karena isu Bali overtourim tengah ramai diperbincangkan publik. Padahal, Bali tidak kelebihan kunjungan turis, namun bertumpuk pada satu tempat di Bali Selatan.
ADVERTISEMENT
"Kami dari kementerian memberikan beberapa ide kepada mereka agar aset properti atau objek wisata tak hanya fokus pada satu tempat, tapi ada Bali bagian utara, selatan barat, dan timur. Harapannya kita ingin turis nggak stuck berada di satu tempat," katanya.
Adapun beberapa objek wisata dipamerkan dalam permainan monopoli edisi Bali, seperti Sungai Ayung, Tirta Empul, Tirta Gangga, Gunung Batur, Subak Jatiluwih, dan sejumlah beach klub. Ada juga titik perhentian wisata kuliner, seperti nasi goreng dan ayam betutu.
Ayu Marthini mengaku pemerintah Indonesia tidak mengeluarkan biaya untuk bekerja sama dengan monopoli menerbitkan edisi khusus Bali. Baik pemerintah dan perusahaan sebenarnya sama-sama mendapatkan keuntungan.
Pemerintah mendapatkan promosi gratis ke seluruh dunia. Hal ini bisa dilihat dari kategori pemain monopoli, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Para pemain mengenal sedari dini tentang alam, budaya, dan pariwisata keberlanjutan di Bali.
ADVERTISEMENT
"Dengan games ini minimal Bali menjadi top mind. Artinya karena sering main jadi ingat atau ingin ke Bali, sehingga tahu Sungai Ayung di mana, tahu subak. Apalagi yang main anak-anak sampai dewasa, pengikutnya banyak," tutur Ayu.
Sementara itu, dari perusahaan memperoleh keuntungan ekonomi bila penjualan meningkat. Ayu Marthini berharap adanya permainan monopoli ini juga meningkatkan kunjungan wisatawan ke Bali.