Gandeng UNICEF, Sandiaga Uno Optimis Bangkitkan Ekonomi Lewat Festival Taliwang

19 Agustus 2021 15:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pulau Kenawa, Sumbawa Timur Foto: indrasutantoo/Instagram
zoom-in-whitePerbesar
Pulau Kenawa, Sumbawa Timur Foto: indrasutantoo/Instagram
ADVERTISEMENT
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Sandiaga Uno, mengatakan pihaknya mengundang UNICEF dan para pemangku kepentingan terkait dalam Festival Taliwang yang akan diselenggarakan pada 20 November 2021 mendatang.
ADVERTISEMENT
"Insya Allah kami akan menyiapkan waktu tanggal 20 November, kami mengundang dari Kantor Staf Presiden dan UNICEF. Kita menuju Sumbawa Barat. Sampai jumpa di Festival Taliwang dan hari lahir Kabupaten Sumbawa Barat pada 20 November," kata Sandiaga, dalam kegiatan deklarasi tuntas lima pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dan sertifikasi pencapaian sanitasi aman di Kabupaten Sumbawa Barat Provinsi Nusa Tenggara Barat, Kamis (16/8).
Sandiaga berharap dengan adanya Festival Taliwang tersebut dapat memberikan dampak positif kepada kehidupan masyarakat setempat yang terdampak pandemi COVID-19. Salah satunya dengan membuka lapangan kerja, pemulihan ekonomi, serta menjaga sisi kemanusiaan sekaligus meningkatkan optimisme terkait perkembangan pariwisata dan ekraf di Sumbawa Barat.
Sandiaga Uno melakukan pertemuan untuk membahas reaktivasi sektor pariwisata Bali di Gedung Jaya Sabha, Denpasar, Bali, Kamis (10/6). Foto: Dok. Kemenparekraf
Menurut Sandiaga, wabah dan pandemi COVID-19 yang datang secara tak terduga telah memberikan dampak buruk bagi setiap sendi kehidupan. Ia menyebut, dampak yang paling kuat dirasa pada sektor ekonomi, termasuk industri pariwisata.
ADVERTISEMENT
Sebab, penurunan jumlah wisatawan yang signifikan sangat berpengaruh pada kondisi perekonomian, karena pariwisata berperan penting dalam meningkatkan pendapatan negara, devisa, dan lapangan pekerjaan.
Menparekraf Sandiaga Uno memberikan keterangan resmi saat Weekly Press Briefing, di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Selasa (27/4). Foto: Dok. Kemenparekraf
Kehadiran pandemi COVID-19 telah mengancam 13 juta pekerja di sektor pariwisata dan 32,5 juta pekerja yang secara tidak langsung terkait sektor pariwisata.
"Namun demikian, kita tentunya harus tetap memiliki semangat dan harapan untuk bangkit dan mulai menata langkah. Menyusun sebuah rencana bersama untuk memantapkan langkah ke depan, tentunya dengan melakukan adaptasi dan inovasi serta kolaborasi, serta mempersiapkan bersama ekosistem dan lingkungan yang lebih memiliki ketahanan dan lebih mengusung konsep kelestarian untuk berkelanjutan," tutur Sandiaga.
Dia menambahkan, ke depannya pandemi juga akan mempengaruhi pola perjalanan wisatawan, antara lain cenderung bergerak dalam grup kecil dengan meminimalisir kontak fisik.
ADVERTISEMENT
"Destinasi yang dikunjungi cenderung berada di luar ruang yang mengakomodir jarak fisik antar-wisatawan, dan kecenderungan untuk mengunjungi destinasi yang lebih bersih, higienis, dengan aktivitas yang lebih ramah lingkungan," pungkas Sandiaga.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona).