Gara-gara Bunga Mawar dari Maskapai, Wanita Ini Malah Kena Denda Rp 18,2 Juta

Ilustrasi pesawat. Foto: joo830908/Shutterstock

Saat traveling sebaiknya kamu harus riset kecil-kecilan untuk mengetahui aturan dari negara yang akan dikunjungi. Sebab, jika tidak, kamu mungkin bisa bernasib apes seperti wanita ini.

Ya, gara-gara diberi mawar pihak maskapai, ia justru mendapatkan denda puluhan juta. Apes!

Dilansir Daily Star, insiden tersebut menimpa seorang influencer bernama Lays Laraya, saat tiba di Australia. Laraya tak mengetahui detail ketatnya aturan di Negeri Kanguru.

Wanita dengan bunga mawar. Foto: Mila Supinskaya Glashchenko/Shutterstock

Ya, seperti diketahui Australia menjadi salah satu negara yang cukup ketat memonitor barang bawaan penumpang yang hendak masuk ke negaranya.

Dengan sigap dan cermat, petugas bandara akan memeriksa barang bawaan penumpang dari seluruh dunia yang akan tinggal atau pelesiran di Australia.

Pemerintah Australia mengeluarkan peraturan mengenai barang bawaan, karena dikhawatirkan akan memberikan efek buruk. Ada empat jenis benda yang harus dilaporkan dan tidak diperkenankan masuk ke Australia. Salah satunya adalah tanaman.

Didenda Rp 18,2 Juta Gegara Mawar

Wanita dengan bunga mawar. Foto: LightField Studios/Shutterstock

Karena tidak melaporkannya, Laraya pun akhirnya didenda hingga 950 poundsterling atau Rp 18,2 juta. Laraya dianggap memalsukan dokumen deklaras, karena saat mendarat ia menuliskan tidak membawa tanaman ke Australia.

Dalam pembelaannya, Laraya mengatakan bahwa mawar itu diberikan oleh salah satu awak kabin untuk penerbangan lanjutannya. Ia juga tidak membawa tanaman apa pun ke negara tersebut, sehingga dirinya tidak menulisannya di kartu deklarasi.

Laraya juga tidak menyembunyikan mawar itu dan tetap memegangnya di tangan saat dia berjalan melewati bandara, agar tidak merusak kelopaknya.

Dalam kasus ini, Laraya dianggap melanggar aturan undang-undang biosecurity Australia, karena membawa tanaman hidup, yaitu bunga mawar. Meski itu merupakan pemberian pihak maskapai, Laraya seharusnya melaporkan tanaman tersebut saat berada di bandara.

"Tidak terlintas dalam benak saya bahwa bunga mawar termasuk dalam kategori tanaman yang mereka cari. Saya menjawab 'tidak', dan pada akhirnya itulah yang dituduhkan oleh mereka," katanya, pada Insider.

Sementara itu, menurut situs web Departemen Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Australia disebutkan:

"Hanya bunga potong yang kami verifikasi bebas hama dapat masuk ke Australia. Anda harus menyatakan semua bunga dan dedaunan pada kartu penumpang Anda. Semua bunga dan dedaunan tersebut akan diperiksa setibanya di perbatasan Australia. Mengetahui nama ilmiah atau nama umum dari bunga atau dedaunan tersebut akan membantu memastikan barang Anda dapat dibersihkan lebih cepat.

"Jika hama hidup ditemukan, kami perlu mengidentifikasi hama tersebut dan mungkin memerlukan perawatan pada bunga sebelum memberikannya kepada Anda. Anda akan bertanggung jawab atas segala biayanya."

Pihak Bandara Perth belum memberikan tanggapan terkait hal tersebut.