Gaungkan Safe Travel Campaign, INACA Targetkan 20 Juta Penumpang

11 Agustus 2020 9:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana ruang tunggu di Lobby Terminal 3 Bandara Internasiona Soekarno-Hatta. Foto: Helinsa Rasputri/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana ruang tunggu di Lobby Terminal 3 Bandara Internasiona Soekarno-Hatta. Foto: Helinsa Rasputri/kumparan
ADVERTISEMENT
Indonesia National Air Carriers Association (INACA) menjalankan safe travel campaign (kampanye perjalanan aman) untuk memberikan jaminan kesehatan dan keselamatan penerbangan bagi perjalanan wisatawan.
ADVERTISEMENT
Kampanye yang telah dimulai sejak Agustus 2020 tersebut pun diharapkan dapat menggeliatkan kembali industri penerbangan yang terdampak pandemi virus corona.
Ketua Umum INACA, Denon Prawiraatmadja, menjelaskan seluruh stakeholder di industri penerbangan telah menjalankan protokol kesehatan dengan ketat sesuai ketentuan Kementerian Kesehatan dan Kementerian Perhubungan.
Ketua Umum INACA, Denon Prawiraatmadja Foto: Dok. INACA
"Melalui Safe Travel Campaign, kami ingin meyakinkan sekaligus mengajak masyarakat untuk kembali melakukan aktivitas penerbangan seperti sediakala," ujar Denon seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima kumparan, Selasa (11/8).
Denon menilai selama ini pemerintah telah membantu maskapai dan pengelola bandara dalam menyediakan layanan penerbangan yang sehat.
Caranya dengan mewajibkan para penumpang pesawat mengantongi surat hasil rapid test dan mengisi health alert card jika hendak bepergian dengan moda transportasi udara. Selain itu, ketentuan social distancing di area bandara dan di dalam pesawat juga diberlakukan.
ADVERTISEMENT
"Rapid test dan health alert card untuk memastikan para penumpang yang masuk ke dalam pesawat semuanya sehat. Kami berharap dengan melakukan kampanye ini, kepercayaan masyarakat untuk terbang lagi dengan sehat dan selamat bisa meningkat," jelasnya.
Suasana di Bandara Soetta. Foto: Dok. Angkasa Pura
CEO PT Whitesky Aviation itu pun berharap, seluruh Pemerintah Daerah mau mendukung Safe Travel Campaign yang diinisiasi INACA dengan restu dari Kementerian Perhubungan.
"Prosedur kesehatan masyarakat itu tanggung jawab Kementerian Kesehatan. Jangan sampai upaya kami menaikkan jumlah penumpang, lantas pihak airlinesnya disorot oleh Pemda. Sudah jelas kami telah menjalankan protokol kesehatan yang baik dari sisi bandara, maskapai, sampai ke hotel demi bisa meningkatkan lagi perekonomian," kata Denon.
Petugas mengalungkan bunga untuk menyambut penumpang pesawat rute domestik yang tiba di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Jumat (31/7). Foto: Fikri Yusuf/ANTARA FOTO
Ia meyakini, jika kampanye bisa gencar dipublikasikan maka masyarakat akan percaya diri untuk bepergian lagi.
ADVERTISEMENT
"Harapan kami di semester II jumlah penumpang pesawat bisa sampai 20 juta lagi dengan melakukan safe campaign. Karena dengan meningkatnya jumlah penumpang pesawat, maka industri pariwisata dan masyarakat yang hidup dari sektor tersebut bisa terbantu," kata Denon.

Jumlah Penumpang Pesawat Perlahan Kembali Pulih

Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin menyebut setelah kampanye dijalankan jumlah penumpang dan pergerakan pesawat di bandara yang dikelolanya meningkat signifikan.
Angkasa Pura II perkenalkan program Safe Travel Campaign di Bandara Soetta. Foto: Dok. Angkasa Pura
Sebagai pengelola 19 bandara di Indonesia, Angkasa Pura II merasakan dampak positif dari Safe Travel Campaign yang diinisiasi INACA.
"Data dari tanggal 1 sampai 6 Agustus setelah dijalankannya kampanye, ada pertumbuhan pergerakan pesawat sebesar 41 persen. Ke-19 bandara Angkasa Pura II dalam 6 hari itu melayani 4.500 traffic pesawat yang mengangkut sekitar 400 ribuan penumpang," jelas Awaluddin.
Sejumlah WNI yg kembali dari Luar Negeri menjalani protokol kesehatan di Bandara Soetta. Foto: Dok. Angkasa Pura II
Ia menjelaskan, sejak terjadinya pandemi Covid-19, perusahaan yang dipimpinnya selalu mengikuti standard operating procedure (SOP) pengelolaan bandara yang diterapkan pemerintah.
ADVERTISEMENT
"Health screening dan semua penambahan SOP kesehatan harus dimaklumi oleh para pengguna jasa bandara, baik itu penumpang maupun operator maskapai. Semua SOP itu dijamin regulasi, sehingga kami harus melakukannya dengan konsisten. Semua demi membangun trust pengguna jasa kami," pungkasnya.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)