Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Suku Baduy selama ini dikenal sebagai suku yang masih memegang teguh tradisi dan kebudayaannya. Dalam rangka menjalani ritual Kawalu, kawasan Baduy Dalam di pedalaman Kabupaten Lebak, Provinsi Banten ditutup sementara untuk wisatawan.
ADVERTISEMENT
Kepala Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak yang juga tetua adat Baduy Jaro Saija mengatakan wisatawan domestik maupun mancanegara, mulai 13 Februari 2021 karena melaksanakan ritual Kawalu dan tertutup bagi masyarakat luar.
"Kami meminta wisatawan menghormati dan menghargai keputusan adat itu," kata Jaro seperti dikutip dari Antara, Selasa (16/2).
Jaro juga menambahkan, masyarakat Baduy Dalam melaksanakan ritual Kawalu tersebut mulai 13 Februari sampai 14 Mei 2021 atau tiga bulan.
Keputusan tersebut juga tertuang dalam keputusan adat Nomor 141.01/13-Ds.Kan-200I/2021, tertanggal 13 Februari 2021 yang ditandatangani Kepala Desa Kanekes.
Selama ini, masyarakat Baduy Dalam melaksanakan ritual Kawalu berlangsung sejak nenek moyang hingga kini masih dipertahankan.
Kawalu merupakan bulan suci bagi Baduy Dalam. Berjalan selama tiga bulan setiap tahunnya, Kawalu diisi dengan doa-doa untuk memohon keselamatan alam dan manusia. Selain itu juga berdoa agar Indonesia terbebas dari penyebaran pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
Dalam tiga bulan itu, mereka akan berpuasa seharian tiap bulannya.
Tradisi ini adalah bagian dari ibadah kepercayaan Sunda Wiwitan yang dianut Suku Baduy Dalam. Selama Kawalu digelar, wisatawan domestik maupun asing tidak diperkenankan masuk ke tiga kampung Baduy Dalam, yakni Cibeo, Cikawartana, dan Cikeusik, di Kabupaten Lebak, Banten.
"Selama Kawalu, kondisi kampung Baduy Dalam sepi dan warganya memilih tinggal di rumah-rumah," tutup Jaro.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)