Gerbang Neraka di Turkmenistan yang Terbakar Sejak 1970-an Bakal Dipadamkan

10 Januari 2022 14:20 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Darvaza Gas Crater atau Gerbang Neraka di Turkmenistan Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Darvaza Gas Crater atau Gerbang Neraka di Turkmenistan Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Wisata Gerbang Neraka di Turkmenistan bakal benar-benar padam setelah menyala beberapa dekade silam. Hal itu menyusul keputusan Presiden Turkmenistan yang memerintahkan pemadaman "Gateway to Hell" atau Gerbang Neraka yang terkenal bagi wisatawan.
ADVERTISEMENT
Dilansir DW, Presiden Gurbanguly Berdymukhamedov, mengatakan keputusan pemadaman tersebut dilakukan karena alasan lingkungan dan juga ekonomi. Pada Sabtu (8/12), Berdymukhamedov mengatakan bahwa pihaknya akan memadamkan api di Kawah Darvaza yang tak pernah padam.
Darvaza Gas Crater di Turkmenistan yang apinya tak pernah padam Foto: Shutter Stock
"Terbakarnya gas alam (Kawah Darvaza) berdampak negatif, baik terhadap lingkungan dan kesehatan orang-orang yang tinggal di dekatnya," kata Berdymukhamedov, dalam sebuah pernyataan.
Selain itu, ia juga mengatakan bahwa terbakarnya gas alam di Kawah Darvaza yang terjadi secara terus menerus dianggap membuang-buang sumber daya gas alam yang ada di Turkmenistan.
Presiden Turkmenistan Kurbanguly Berdymukhamedov Foto: REUTERS/David Mdzinarishvili
"Kami kehilangan sumber daya alam yang berharga yang padahal bisa kami manfaatkan dengan signifikan dan menggunakannya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat kami," lanjutnya.
Meski belum diketahui secara pasti bagaimana untuk memadamkan 'api abadi' tersebut, Berdymukhamedov telah menginstruksikan para pejabat untuk menemukan solusi memadamkannya.
ADVERTISEMENT
Lalu, apakah api di Gerbang Neraka bisa benar-benar padam? Mari kita simak sejarahnya sejenak.

Upaya Turkmenistan Memadamkan Gerbang Neraka

Darvaza Gas Crater di Turkmenistan menjadi salah satu cadangan gas terbesar di dunia Foto: Shutter Stock
Meski jadi destinasi wisata terpopuler bagi wisatawan, Gerbang Neraka ternyata dianggap berbahaya dan menimbulkan efek buruk bagi lingkungan dan juga ekonomi. Hal ini yang membuat Pemerintah Turkmenistan ingin memadamkan api tersebut.
Percobaan untuk memadamkan api tersebut pernah dilakukan otoritas setempat pada 2010 silam. Saat itu, Berdymukhamedov ingin menutup lubang tersebut.
Hanya saja upaya tersebut gagal dan Kawah Darvaza masih tetap menyala. Kemudian yang teranyar, pada 2019 lalu, Berdymukhamedov pernah berkendara untuk mengitari kawah gas tersebut. Hanya saja, hal itu dilakukan untuk mengklarifikasi isu kematiannya.

Gerbang Neraka dengan Api yang Tak Pernah Padam

Wisatawan yang sedang berdiri dekat Darvaza Gas Crater di Turkmenistan Foto: Shutter Stock
Kawah berapi yang berada di tengah Gurun Karakum, Desa Darvaza, Turkmenistan, merupakan sebuah situs wisata langka penuh misteri.
ADVERTISEMENT
Memiliki diameter sekitar 70 meter, kawah berisi kobaran api tersebut menyala bukan karena aktivitas vulkanis atau magma. Dijuluki Gerbang Neraka, Kawah Darvaza telah 'terbakar' selama 47 tahun dengan suhu mencapai 40 derajat celsius, tanpa pernah padam sekalipun.
Darvaza Gas Crater atau Gerbang Neraka di Turkmenistan Foto: Shutter Stock
Berlokasi sekitar 266 kilometer dari Kota Ashgabat, Darvaza Gas Crater mengeluarkan kobaran api berwarna merah, mirip seperti api unggun.
Di siang hari, kawah ini terlihat seperti tempat bekas jatuhnya meteor, karena berupa lubang yang dalam dan semburat hitam bekas terbakar di sekelilingnya. Sedangkan di malam hari, Darvaza Gas Crater mampu menerangi kawasan gurun dengan cahaya apinya yang berasal dari kawah sedalam 20 meter.
Keberadaan wisata anti-mainstream Darvaza Gas Crater masih belum jelas. Berbagai isu bermunculan terkait pembentukannya. Salah satu yang terkenal adalah akibat kesalahan peneliti asal Uni Soviet (saat ini Rusia) saat melakukan pengeboran gas alam.
ADVERTISEMENT
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)