Gondang Naposo, Tradisi Unik Cari Jodoh Suku Batak Lewat Tarian

24 Juli 2022 8:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi perempuan Suku Batak yang sedang menari. Foto: Leo M Sagala/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perempuan Suku Batak yang sedang menari. Foto: Leo M Sagala/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Dianugerahi suku dan budaya yang aneka ragam membuat Indonesia memiliki banyak tradisi unik. Seperti halnya di Suku Batak yang mempunyai tradisi unik dalam hal mencari jodoh.
ADVERTISEMENT
Kalau biasanya pencarian jodoh diawali melalui sebuah perkenalan, Suku Batak justru mengawalinya dengan sebuah seni pertunjukan, yaitu tarian.
Gondang Naposo adalah tradisi masyarakat Batak sebagai media para muda-mudi, baik laki-laki maupun perempuan untuk saling berkenalan. Setelah berkenalan dan jika dirasa memang sudah "klik", mereka pun bisa melanjutkan hubungannya ke jenjang yang lebih serius, yakni pernikahan.
Ilustrasi para pemuda-pemudi suku Batak saat mengikuti tradisi Gondang Naposo. Foto: Leo M Sagala/Shutterstock
Dilansir jurnal ilmiah "Gondang Naposo Pada Masyarakat Batak Toba di Desa Serdang, Kecamatan Meranti, Kabupaten Asahan", Gondang Naposo merupakan pesta muda-mudi masyarakat Batak Toba untuk menjalin hubungan.
Dahulu acara ini biasa dilakukan pada saat terang bulan (rondang bulan) setelah masa panen selesai. Gondang Naposo adalah pesta yang sangat ditunggu-tunggu oleh muda-mudi, di mana dalam acara tersebut muda-mudi dari berbagai desa diundang untuk turut berpartisipasi dalam acara tersebut.
ADVERTISEMENT
Acara ini mereka manfaatkan untuk berkenalan satu dengan yang lain melalui acara tortor (tarian khas Batak yang disajikan dengan musik gordang).
Pada dasarnya, acara Gondang Naposo tidak semata-mata urusan naposo (muda-mudi) saja. Acara seperti ini juga dicampuri oleh orang tua yang ingin memberi peluang kepada anak-anak mereka untuk bergembira, dan pembiayaannya digalang oleh penduduk setempat.

Tradisi Unik Mencari Jodoh Suku Batak

Ilustrasi perempuan dan laki-laki Suku Batak dalam tradisi Gondang Naposo. Foto: Leo M Sagala/Shutterstock
Gondang Naposo diawali dengan adanya Tonggo Raja (rapat) antara para orang tua dengan pemangku adat. Sebelum tradisi dimulai, mereka akan mengumpulkan muda-mudi dari berbagai desa untuk mengikuti tradisi unik tersebut.
Gondang Naposo ini menjadi sarana mencari jodoh bagi mereka yang sudah cukup umur untuk berumah tangga, tetapi belum menemukan pendamping hidup.
ADVERTISEMENT
Di beberapa daerah, Gondang Naposo juga dikenal sebagai Pesta Bius, Pasahat Horbo Bius, Patasumangot, atau lain sebagainya.
Gelarang Gondang Naposo biasanya dilangsungkan selama dua hari. Adapun, hari pertama biasanya dimulai dengan acara "maminta tua ni gondang" untuk meminta atau menerima berkat dari Tuhan yang disampaikan melalui tortor dan bunyi gondang sebagai acara pembuka. Acara tersebut dilakukan pada sore hari.
Di acara itu, para orang tua memberikan berkat kepada anak-anak mereka, lalu bergembira menari dengan norma-norma kesopanan yang berlaku.
Kemudian hari kedua, sejak pagi hari para naposo telah diberi izin untuk memulai acara tortor sebagai pertunjukan kepada para tamu undangan.
Setiap tamu atau rombongan undangan biasanya akan membawa persembahan untuk naposo atau yang disebut santisanti. Seserahan ini berupa uang yang dimasukkan ke dalam tandok kecil atau pinggan berisi beras.
ADVERTISEMENT
Ketika naposo dari pihak tulang (paman) telah mempersilakan para iboto (kemenakan perempuan) mereka menari, itu pertanda naposo baoa (laki-laki) untuk melirik dan mengajak menari.

Makna Tarian Gondang Naposo

Ilustrasi para pemuda-pemudi suku Batak saat mengikuti tradisi Gondang Naposo. Foto: Leo M Sagala/Shutterstock
Jika ajang pencarian jodoh seperti Take Me Out pihak perempuan atau laki-laki akan menekan sebuah tombol saat tertarik, Gondang Naposo akan dilakukan dengan tarian.
Para laki-laki atau perempuan yang saling tertarik akan mendapatkan sebuah sambutan dan dilanjutkan dengan tarian kedua.
Di sinilah tahap final apakah keduanya saling menyukai atau tidak, dari tarian tersebut dapat terlihat yang menerima dan menolak.
Apabila diterima, maka si laki-laki menyematkan daun beringin di kepala pujaannya itu, begitu pula sebaliknya.
“Festival Gondang Naposo adalah salah satu yang paling unik, karena event ini adalah ajang mencari jodoh melalui tarian Tortor (Take Me Out Batak Version) yang sudah dikenal dalam budaya Batak sejak jaman dahulu,” ucap Bupati Samosir Vandiko T. Gultom, seperti dikutip Samosirkab.go.id.
ADVERTISEMENT
Ketika kasih terjalin, maka pihak orang tua akan terus mengawasi mereka dan melakukan penelusuran lanjutan ke jenjang yang lebih serius.
Gondang Naposo tak hanya menjadi sebuah tradisi pencarian jodoh Suku Batak. Karena daya tariknya, tradisi ini biasanya juga dikemas dalam sebuah festival untuk menarik minat wisatawan.