Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Grammichele, Satu-satunya Kota Berbentuk Heksagonal di Italia
21 Januari 2019 14:07 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:48 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Salah satunya adalah Kota Grammichele, kota unik dengan desain heksagonal ini dapat kamu temukan di pulau Sisilia, Catania, Italia .
Dilansir dari Amusing Planet, kota ini didirikan setelah gempa bumi besar yang terjadi di Sisilia pada tahun 1693. Bencana tersebut memusnahkan seluruh pemukiman sebelumnya yaitu Occhiala yang terletak di sebelah utara Kota Grammichele.
Mereka yang berhasil selamat dari insiden tersebut membangun sebuah kota baru dan menamainya Grammichele, penggalan nama kota tersebut diambil dari nama St. Michele dengan harapan bahwa kota tersebut terhindar dari bencana yang akan datang.
ADVERTISEMENT
Tata letak kota ini mungkin terinspirasi oleh Kota Palmanova yang ada di Italia , kota tersebut juga memiliki keunikan yaitu bentuknya yang menyerupai poligon yang dibangun sekitar seratus tahun sebelumnya.
Perbedaan utama adalah bahwa Palmanova memiliki bentuk poligon yaitu bangunan yang memiliki sembilan persegi, sedangkan Grammichele berbentuk heksagonal.
Bentuk heksagonal di Grammichele dibagi menjadi enam sektor dengan enam jalan yang semuanya mengarah menuju alun-alun utama yaitu Prince Carafa Square.
Kota yang memiliki bentuk heksagonal tersebut cukup jarang ditemui pada saat ini. ”Hal itu keanehan di antara beragam ideologi, teori, dan metode,” tulis penulis Eran Ben-Joseph dan David Gordon pada sebuah makalah tentang perencanaan heksagonal.
Walaupun begitu, kota kota ini mampu menarik wisatawan dan juga perhatian para insinyur dan arsitek di awal abad ke-20.
Sedangkan menurut Insinyur Australia , Rudolf Mueller, mengatakan bahwa tata letak heksagonal memiliki pengharuh terhadap panjang saluran air dan juga sistem saluran pembuangan.
ADVERTISEMENT
Namun, setelah Perang Dunia 2 usai, tata letak heksagonal dianggap tidak bisa diterapkan di kota-kota lainnya.
"Bagaimana jalan dinamai atau tempat tinggal diberi nomor dalam rencana segi enam? Bagaimana orang asing menavigasi jalan-jalan berbentuk heksagonal? Perencanaan heksagonal adalah konsep yang dapat bekerja dalam teori tetapi tidak dalam praktik ” ujar Eran Ben-Joseph.