Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Bernama Museum of Underwater Art (MOUA), museum ini menjadi alternatif baru bagi wisatawan yang ingin menikmati indahnya bawah laut Great Barrier Reef.
Dilansir Outlook Traveler, museum ini menampilkan berbagai patung yang diletakkan di dasar laut. Sehingga para penyelam bisa menikmati berbagai instalasi seni di sini.
Patung-patung tersebut ditempatkan di lepas Pantai Townsville, Pulau Palm dan Pulau Magnetic. Semuanya ditaruh di sekitar karang-karang yang ada di perairan tersebut.
MOUA ditujukan untuk meningkatkan kesadaran tentang ekosistem terumbu karang yang terancam dan proses rehabilitasi terumbu karang di Great Barrier Reef.
Menurut pemahat sekaligus pecinta lingkungan asal Inggris, Jason deCaiers Taylor, saat ini laut mengalami perubahan yang sangat cepat dan berada dalam ancaman yang besar, mulai dari meningkatnya temperatur, polusi, dan lain sebagainya. Oleh sebab itu, museum bawah laut ini diharapkan dapat membantu mengurangi dampak buruk yang sedang terjadi di laut.
ADVERTISEMENT
"Bagian dari menciptakan museum bawah laut adalah tentang mengubah sistem nilai kita--memikirkan dasar laut sebagai sesuatu yang sakral, sesuatu yang harus kita lindungi," kata Taylor.
Taylor merupakan salah satu seniman yang ikut terlibat pada pembuatan museum seni bawah laut ini. Ia bahkan telah membuat patung-patung untuk membantu pemeliharaan terumbu karang di beberapa negara, seperti Kepulauan Canary, Maldives, dan juga Indonesia.
Salah satu koleksi yang terdapat di museum ini adalah Ocean Siren, sebuah patung setinggi 4 meter yang ternyata dilengkapi dengan teknologi canggih.
Patung berpanel surya tersebut bisa berubah warna sesuai suhu laut, dengan menggunakan data yang dikumpulkan oleh stasiun cuaca Davies Reef. Suhu dicatat dari sensor yang ditempelkan di seluruh Barrier Reef dan perubahan warna yang konstan berperan sebagai tanda visual, serta peringatan kenaikan suhu laut.
ADVERTISEMENT
Patung tersebut dibuat oleh Taylor dan juga Townsville’s James Cook University.
"Saya ingin menunjukkan apa yang terjadi di terumbu di lingkungan perkotaan, sehingga menghubungkan masyarakat dengan terumbu," kata Taylor.
Sementara itu, instalasi seni lainnya adalah Coral Greenhouse, sebuah rumah kaca yang ditenggelamkan ke dasar laut dengan kedalaman 18 meter. Di dalam rumah kaca ini terdapat 2 ribu lebih pembibitan karang yang ditanam dan pohon bawah laut yang dirancang khusus untuk memfasilitasi rehabilitasi karang.
Total ada empat instalasi seni yang ditempatkan di museum seni bawah laut Great Barrier Reef. Instalasi seni tersebut sebenarnya telah selesai pada Desember tahun 2019 lalu, dan dijadwalkan dibuka pada April 2020. Hanya saja, pembukaan museum mesti ditunda setelah pandemi virus corona mewabah.
ADVERTISEMENT
MOUA merupakan museum yang dibangun atas inisiasi antara Pemerintah Australia dan Queensland. Otoritas setempat yakin bahwa MOUA akan menjadi salah satu atraksi wisata terpopuler di Great Barrier Reef.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
***
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!