Gulat Okol, Olahraga Tradisional Khas Surabaya yang Tak Kalah Unik dari Sumo

31 Juli 2021 9:19 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gulat Okol, tradisi olahraga unik dari Surabaya yang mirip sumo. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Gulat Okol, tradisi olahraga unik dari Surabaya yang mirip sumo. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Gulat memang menjadi salah satu olahraga yang identik dengan Jepang. Tapi enggak hanya di Negeri Sakura, kamu juga bisa menemukan olahraga unik ini di Surabaya, Jawa Timur, lho.
ADVERTISEMENT
Ialah Gulat Okol, olahraga tradisional khas Surabaya ini memang sekilas mirip sumo di Jepang. Bukan sekadar olahraga, ternyata ada nilai-nilai tradisi yang terkandung di dalamnya.
Mengutip laman disparbud.gresikkab.go.id, Gulat Okol merupakan salah satu rangkaian dari pelaksanaan sedekah bumi yang digelar masyarakat Kelurahan Made, Kecamatan Sambikerep, Kota Surabaya. Gulat Okol menjadi agenda rutin tahunan dan menjadi bagian dari wisata budaya.
Petarung saat mengikuti gulat okol. Foto: Shutter Stock
Ritual gulat ini awalnya dilaksanakan di area persawahan. Namun, kini Gulat Okol digelar di panggung dengan matras dari karung goni yang pada bagian bawahnya diletakkan jerami demi keamanan.
Arena gulat sendiri memiliki ukuran 6 meter x 8 meter, dibuat seperti ring tinju dengan dua sudut, di sekeliling panggung diberi tali tambang besar.
ADVERTISEMENT

Makna Filosofis dari Gulat Okol

Olahraga tradisional ini sendiri konon berawal dari kegiatan warga saat menggembalakan hewan ternaknya. Dulu, sembari menunggu kerbau, sapi, dan kambing mencari makan di area persawahan, para penggembala mengisi waktu luangnya dengan bergulat di atas jerami.
Dalam pelaksanaan gulat itu mereka diliputi rasa senang dan tidak ada dendam. Justru lewat olahraga tersebut didapati rasa persaudaraan sesama warga. Dari situlah kemudian Gulat Okol dijadikan tradisi turun-temurun sampai sekarang.
Selain meneruskan tradisi, kini Gulat Okol juga menjadi atraksi hiburan. Gulat tradisional ini dibagi tiga kategori, yakni anak-anak, remaja dan pria dewasa, serta wanita.
Masing-masing pegulat dibedakan dengan ikat kepala, serta sabuk warna merah dan hitam. Setiap pertandingan akan dibagi ke dalam dua ronde. Pegulat yang memenangi dua ronde berturut-turut akan diadu lagi dengan pemenang lain, hingga berakhir dengan sang juara.
ADVERTISEMENT
Saat bertanding, para pegulat tidak dibolehkan menyentuh langsung tubuh lawannya. Untuk memenangkan pertandingan, masing-masing di antara mereka harus menjatuhkan lawan dengan selendang yang melingkar di tubuhnya. Para pegulat dilarang menjatuhkan lawan dengan cara lain.
Selain di Surabaya, Tradisi Gulat Okol juga dilakukan di daerah lain, seperti di Desa Setro, Kecamatan Menganti, Gresik, Jawa Timur. Bahkan di desa ini, Gulat Okol menjadi salah satu tradisi yang sudah ada sejak ratusan tahun lalu dan tetap dipertahankan hingga kini sebagai khazanah budaya tradisi turun-temurun.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)