Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Menurut keterangan resmi yang diterima kumparan dari Badan Geologi, erupsi terjadi pada Rabu, 18 Maret 2020 pukul 12.42 WIB. Walau kolom abu tidak teramati, erupsi tersebut terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 42 mm dan durasi ± 10 menit 8 detik.
"Visual dari cctv lava93 jelas, teramati letusan dengan warna asap putih-kelabu tebal tinggi lk 300m," kata Badan Geologi dalam rilisnya yang diterima kumparan, Rabu (18/3).
Erupsi kali ini juga tidak menimbulkan suara dentuman. Saat ini Gunung Anak Krakatau berada pada Status Level II (Waspada).
Oleh karena itu, Badan Geologi mengimbau agar masyarakat maupun wisatawan yang melancong tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 2 km dari kawah.
Gunung Anak Krakatau muncul pada tahun 1927, sekitar 40 tahun setelah Gunung Krakatau Purba meletus. Gunung ini masih berstatus aktif dan memang sering erupsi. Erupsi terbesarnya terakhir terjadi pada 22 Desember 2018 dan memicu Tsunami Selat Sunda .
ADVERTISEMENT