Gurih dan Pedas Ala Pecel Rawon Khas Banyuwangi

3 Desember 2017 8:04 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pecel rawon khas Banyuwangi (Foto: Joseph Pradipta/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pecel rawon khas Banyuwangi (Foto: Joseph Pradipta/kumparan)
ADVERTISEMENT
Di Jawa Timur, dua kuliner yang menjadi khas adalah pecel dan rawon. Keduanya sama-sama lezat dan merupakan favorit banyak orang. Tapi jika dibuat bingung dengan pilihan pecel atau rawon, tidak ada salahnya untuk berkunjung ke Banyuwangi. Di Banyuwangi, pedasnya pecel dan gurihnya rawon berpadu sempurna dalam sajian nikmat yang diberi nama pecel rawon
ADVERTISEMENT
Tidak sulit untuk menemukan pecel rawon di Banyuwangi, karena pecel rawon merupakan hidangan khas Kabupaten berjuluk "Sunrise of Java" tersebut. Di antara banyaknya pedagang yang menyajikan pecel rawon, Depot Pecel Ayu boleh dijadikan pilihan. Rumah Makan yang terletak di Jalan Adisucipto 60, Sobo, Banyuwangi, ini populer karena menu pecel rawonnya.
Pecel rawon khas Banyuwangi (Foto: Joseph Pradipta/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pecel rawon khas Banyuwangi (Foto: Joseph Pradipta/kumparan)
Seporsi pecel rawon berisi sajian pecel lengkap seperti sayur bayam, taoge, kacang panjang, dan sambal kacang dipadukan dengan kuah hitam rawon yang semakin menggugah selera. Hidangan kian lengkap dengan tambahan peyek kacang atau udang, empal, dendeng, dan paru.
Sulistyowati (59) pemilik Depot Pecel Ayu mengatakan, pecel rawon menjadi menu yang kerap dicari oleh pembeli dari luar Banyuwangi. Menurutnya, keunikan rasa dari pecel rawon menjadi daya tarik tersendiri.
ADVERTISEMENT
"Kalau dari luar kota biasanya memang yang dicari pecel rawon. Karena (pecel rawon) kan sudah jadi khasnya Banyuwangi dan mungkin penasaran juga rasanya seperti apa," ujar Sulistyowati.
Sulistyowati, pemilik Depot Pecel Ayu (Foto: Joseph Pradipta)
zoom-in-whitePerbesar
Sulistyowati, pemilik Depot Pecel Ayu (Foto: Joseph Pradipta)
Sulistyowati menambahkan, ciri khas pecel rawon miliknya adalah tidak menggunakan daging yang berlemak.
"Pakainya hanya empal, paru, dan dendeng ragi. Dendeng ragi itu dendeng yang pakai bumbu serundeng. Tinggal yang mana yang sesuai seleranya saja," tambah Sulsityowati.
Bagi wanita yang sudah berjualan pecel rawon sejak 1982 itu tidak ada yang istimewa dari pecel rawon racikannya. Baik bumbu pecel ataupun rawon ia masak tanpa ada bumbu rahasia ataupun resep khusus.
"Tidak ada (bumbu rahasia), sama seperti biasa, kalau pecel yang pakai kacang, kencur, daun jeruk. Lalu rawon pakai keluwak kaya rawon biasa," tuturnya.
Sayur pecel (Foto: Joseph Pradipta/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sayur pecel (Foto: Joseph Pradipta/kumparan)
Agar rasa gurih dan pedasnya tetap terasa, Sulistyowati memang punya cara tersendiri dalam penyajian pecel rawon. Dirinya tidak langsung mencampurkan keduanya melainkan menggunakan urutan terlebih dahulu.
ADVERTISEMENT
"Pertama itu ada nasi putih dan sayuran. Setelah itu disiram sama kuah rawon. Baru kemudian ditambahkan dengan kuah pecel. Kalau kuah pecelnya yang duluan malah rusak nanti rasanya. Habis itu baru tambahannya, mau empal, dendeng, paru, atau peyek, tergantung selera," ujar Sulistyowati.
Dendeng Ragi (Foto: Joseph Pradipta/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Dendeng Ragi (Foto: Joseph Pradipta/kumparan)
Fery, salah satu pelanggan di Depot Ayu menuturkan, paduan sambal pecel dan kuah rawon menghasilkan rasa yang unik namun tetap lezat untuk disantap.
"Walaupun dicampur, rasanya tidak tabrakan antara pecel dan rawonnya. Pedasnya bumbu kacang masih terasa ditambah sama yang gurih dari rawonnya juga kan," kata Fery.
Depot Pecel Ayu buka setiap hari dari pukul tujuh pagi hingga delapan malam. Untuk menikmati seporsi pecel rawon, kamu hanya perlu membayar Rp 15 ribu. Namun bila membeli untuk dibawa pulang, harga yang ditawarkan bisa lebih murah, yakni Rp 12 ribu. Biar makin nikmat, jangan lupa pilih es dawet sebagai teman santap pecel rawon khas Banyuwangi.
ADVERTISEMENT