Hal yang Dilakukan Pramugari Jika Penumpang Meninggal di Pesawat

15 Juni 2018 9:03 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pramugari. (Foto: Shutter stock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pramugari. (Foto: Shutter stock)
ADVERTISEMENT
Umur manusia memang tidak ada yang tahu. Kematian menjadi salah satu hal yang tidak bisa diatur oleh manusia. Kematian bisa datang kapan saja, bahkan ketika sedang dalam suatu perjalanan.
ADVERTISEMENT
Pernahkah kamu membayangkan seseorang meninggal di dalam transportasi umum seperti pesawat? Dan jika hal itu terjadi, apa yang akan dilakukan pramugarinya?
Ilustrasi meninggal. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi meninggal. (Foto: Thinkstock)
Dilansir The Sun, jika ada penumpang yang meninggal dalam perjalanan, pramugari akan melakukan tindakan secara diam-diam agar tidak menimbulkan keributan.
Ada berbagai cara yang dilakukan oleh pramugari. Cara yang paling umum dan paling sering dilakukan adalah dengan mengencangkan seat belt penumpang yang telah meninggal dan memberikannya selimut.
Selimut kabin pesawat (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Selimut kabin pesawat (Foto: Thinkstock)
Tindakan ini dianggap paling mudah dan efektif, karena mengurangi rasa penasaran penumpang lain untuk melihat mayat tersebut. Mengenakan selimut pada mayat juga dianggap sebagai tindakan penghormatan terakhir bagi penumpang tersebut, sehingga penumpang di sekitarnya tidak menatapi jenazah itu.
Dilansir Business Insider, seorang pramugari dari maskapai JetBlue menuturkan bahwa pramugara maupun pramugari yang bertugas tidak akan mengumumkan kabar kematian dalam perjalanan pada penumpang lainnya.
ADVERTISEMENT
"Ketika situasi medis terjadi di udara, pramugari harus tetap menjaga kondisi menjadi kondusif. Mereka tidak diperbolehkan untuk mengabarkan waktu kematian, dan harus membuat semua orang terlihat hidup, bahkan jika mereka telah 'pergi'," tuturnya.
Ilustrasi pramugari. (Foto: Shutter stock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pramugari. (Foto: Shutter stock)
Aturan untuk menindaklanjuti penumpang yang 'pergi' saat dalam perjalanan ternyata tidak baku dan berbeda tergantung dengan maskapainya.
Menurut Quartz, perwakilan dari Asosiasi Transportasi Udara Internasional, ada beberapa maskapai yang awak kabinnya dilatih untuk memberikan tindak lanjut lewat transfer ruangan.
Jenazah di dalam kabin penumpang akan dipindahkan ke kabin yang berisi barisan bangku kosong, dapur atau ke dalam sebuah kompartemen khusus di kelas satu yang disebut sebagai 'lemari mayat'.
Saat pesawat mendarat, mayat-mayat ini akan dikeluarkan terakhir, segera setelah penumpang lainnya keluar dari pesawat. Proses pengurusan jenazah seperti otopsi, pengurusan dokumen kematian, dan menghubungi keluarga akan dilakukan setelah pesawat mendarat.
ADVERTISEMENT