Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Hanya Dimiliki Kelompok Tertentu, Ini Paspor Paling Langka di Dunia
21 Februari 2024 9:38 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Saat bicara paspor terkuat di dunia, mungkin yang terlintas di benak traveler adalah paspor Jepang atau Singapura. Ya, keduanya saat ini menjadi negara yang memiliki akses bebas visa terbanyak di dunia.
ADVERTISEMENT
Namun, enggak hanya yang terkuat, tahukah kamu kalau ada juga paspor terlangka di dunia, yang hanya dipegang beberapa orang saja?
Dilansir Times of India, mereka adalah pemegang paspor Sovereign Military Order of Malta atau Ordo Militer Berdaulat Malta (SMOM). Ordo Malta adalah ordo Katolik tradisional yang didirikan pada tahun 1099 di Yerusalem. Ordo ini merupakan ordo ksatria tertua yang masih eksis di dunia.
Penerbitan paspor ini pertama kali dilakukan pada tahun 1300-an, untuk para diplomat yang memulai misi luar negeri. Pasca-Perang Dunia II, paspor diplomatik ini masih digunakan, dan fungsinya hampir mirip dengan paspor lain di dunia.
Saat ini, hanya ada sekitar 500 paspor diplomatik yang beredar secara global, dan menjadikannya paspor paling langka yang pernah ada.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, paspor ini tidak ditujukan untuk orang sembarangan atau masyarakat umum. Sebab, paspor ini hanya digunakan oleh para anggota Dewan Kedaulatan, pemimpin misi diplomatik, dan keluarga terkait.
Bentuk Paspor Terlangka di Dunia
Paspor yang identik dengan warna merah tersebut memiliki 44 halaman, dengan tanda air salib Malta , dan tidak menampilkan hiasan tambahan, seperti gambar atau kutipan.
Mengacu pada hal ini, seorang pejabat menambahkan bahwa paspor diplomatik diakui oleh dua pertiga anggota Schengen. Meskipun tidak ada hubungan diplomatik formal, Ordo tersebut bekerja sama erat dengan berbagai negara, termasuk Prancis, Inggris, dan Amerika Serikat.
Saat ini, Sovereign Order of Malta secara aktif terlibat di 120 negara, memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan melalui inisiatif medis, sosial, dan kemanusiaan.
ADVERTISEMENT
Meski beberapa negara, termasuk Amerika Serikat, Inggris, dan Selandia Baru, tidak mengakui paspor tersebut sebagai tanda pengenal yang sah untuk perjalanan, namun organisasi ini diakui di 120 negara, menandai kehadirannya sebagai lebih dari sekadar entitas berdaulat.