Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.3
19 Ramadhan 1446 HRabu, 19 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Hapus Israel dari Peta Penerbangan, Maskapai Ini Minta Maaf
19 Maret 2025 9:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Maskapai penerbangan Air Canada menyampaikan permohonan maaf, usai beberapa armada pesawatnya tidak menampilkan Israel di peta penerbangannya. Armada Boeing 737 MAX milik maskapai asal Kanada itu mengganti Israel dengan nama "Palestinian Territories" atau "Wilayah Palestina", di tengah perang Israel-Hamas yang sedang berlangsung.
ADVERTISEMENT
Dilansir NDTV, kejanggalan tersebut pertama kali diketahui oleh seorang penumpang yang kemudian melaporkannya kepada pihak maskapai. Buntut insiden tersebut, 40 pesawat Air Canada dinonaktifkan sementara, dalam rangka pembaruan software di fasilitas In Flight Entertainment (IFE) khususnya pada bagian peta penerbangan.
Pihak maskapai mengatakan bahwa fasilitas IFE pada pesawat Air Canada dikembangkan oleh pihak ketiga, yaitu Thales.
"Air Canada menyadari bahwa peta interaktif pada armada Boeing 737 miliknya tidak secara konsisten menggambarkan batas-batas Timur Tengah tertentu, termasuk batas-batas Negara Israel, pada semua tingkat amplifikasi," demikian bunyi pernyataan bersama oleh Air Canada dan Thales.
Maskapai menambahkan, kebijakan Air Canada secara umum hanya menampilkan nama kota pada peta di pesawatnya, dan konfigurasi pada sistem khusus tersebut tidak sesuai dengan kebijakan ini.
ADVERTISEMENT
Untuk mengatasi hal tersebut, pihak maskapai bersama dengan Thales telah memprogram ulang pesawat yang pembaruannya diharapkan akan segera dipasang.
“Thales bekerja sama dengan maskapai penerbangan dan pihak ketiga yang terlibat untuk memperbaiki masalah ini sesegera mungkin," kata Thales.
Bukan Kali Pertama Israel Hilang di Peta
Insiden ini bukanlah yang pertama kali terjadi. Sebelumnya, maskapai penerbangan JetBlue juga menyampaikan permintaan maafnya, setelah tidak sengaja melabeli Israel dengan nama Wilayah Palestina. Insiden ini terjadi pada 2024 lalu.
"Kami mohon maaf atas kekhawatiran yang ditimbulkan. Kami dapat meyakinkan Anda bahwa tidak seorang pun di tim JetBlue terlibat dalam penggambaran atau pemberian label pada peta wilayah tersebut, dan kami sebelumnya tidak mengetahui masalah tersebut," tulis pernyataan pihak maskapai.
ADVERTISEMENT
Maskapai JetBlue menambahkan bahwa mereka akan beralih ke penyedia peta bergerak lainnya, dan telah meminta penyedia lama untuk menyesuaikan peta terbaru.