Hormati Suku Aborigin, Australia Resmi Ubah Lirik di Lagu Kebangsaan Mereka

8 Januari 2021 7:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sydney Opera House terlihat di belakang kandang jerapah di Kebun Binatang Taronga, Sydney, Australia, Senin (1/6). Foto: REUTERS/Loren Elliott
zoom-in-whitePerbesar
Sydney Opera House terlihat di belakang kandang jerapah di Kebun Binatang Taronga, Sydney, Australia, Senin (1/6). Foto: REUTERS/Loren Elliott
ADVERTISEMENT
Mengawali tahun baru 2021, warga Australia akan menyanyikan lagu kebangsaan yang berbeda. Hal itu lantaran pemerintah Australia secara resmi mengubah beberapa penggal lirik lagu kebangsaan mereka berjudul "Advance Australia Fair" sejak Jumat (1/1).
ADVERTISEMENT
Keputusan tersebut diambil sebagai bentuk menghormati suku asli Aborigin sebagai peradaban tertua yang berkelanjutan di dunia. Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, menjelaskan bahwa pemerintah telah mengubah baris kedua lagu tersebut dari "For we are young and free" (karena kita muda dan bebas) menjadi "For we are one and free" (karena kita satu dan bebas).
opera House, Australia Foto: Shutter Stock
Dalam perubahan lirik lagu tersebut tidak ada lagi lirik yang menyebut Australia sebagai young and free.
"Dalam semangat persatuan, adalah benar bahwa kita sekarang juga mengakui ini dan memastikan lagu kebangsaan kita mencerminkan kebenaran ini dan penghargaan bersama. Mengubah 'muda dan bebas' menjadi 'satu dan bebas' tidak akan menghilangkan apa-apa, tapi saya percaya itu menambahkan banyak, " kata Morrison, sebagaimana dikutip Travel and Leisure.
ADVERTISEMENT
Menurut Morrison, Australia sebagai negara modern mungkin masih seumur jagung. Namun, sejatinya, Negeri Kanguru itu memiliki sejarah panjang dari suku asli Aborigin.
Menurut laporan CNN, lagu kebangsaan Australia sebelumnya telah menjadi subjek yang kontroversial selama beberapa tahun belakangan. Sehingga, sejak 2016 lalu, sebuah organisasi nirlaba bernama Representation In Anthem telah menyerukan agar pemerintah Australia mengubah lirik lagu kebangsaan mereka.
Anggota suku Aborigin Saisiyat menari selama festival Pasta'ay di Hsinchu, Taiwan, Sabtu (21/11/2020). Foto: ANN WANG/REUTERS
Ide mengubah susunan lirik tersebut akhirnya dilontarkan pada 2020 oleh Perdana Menteri New South Wales, Gladys Berejiklian. Dia mengatakan bahwa susunan lirik lagu kebangsaan saat ini mengabaikan budaya Bangsa Pertama yang membanggakan Australia.
Proposal tersebut disambut oleh beberapa anggota parlemen, termasuk menteri federal untuk Penduduk Asli Australia Ken Wyatt, serta pemimpin partai One Nation sayap kanan Pauline Hanson. Ketika ditanya apakah dia ingin menjadi orang pertama yang menyanyikan lagu kebangsaan baru, Morisson memberi jawaban.
ADVERTISEMENT
"Saya pikir menyanyi oleh perdana menteri sama dengan latihan umum oleh perdana menteri, paling baik dilakukan secara pribadi," kata dia.
Suku Aborigin Australia. Foto: Shutter Stock
Saat ini, Australia masih menghadapi persoalan yang berkaitan dengan memori penjajahan masa lalu. Ketimpangan antara penduduk asli dan pendatang masih terjadi.
Australia telah berjuang selama beberapa dekade untuk berdamai dengan Aborigin, yang tiba di benua itu sekitar 50.000 tahun sebelum penjajah Inggris.
Setiap tahun warga Australia memiliki hari libur nasional pada 26 Januari, menandai tanggal 'Armada Pertama' berlayar ke Sydney Harbour pada 1788, membawa sebagian besar narapidana dan pasukan dari Inggris. Beberapa penduduk asli menyebut Hari Australia sebagai 'Hari Invasi'.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona).